Titipku – Pri Dwi Tarnuji atau yang biasa disapa mas Dwi dulunya merupakan seorang karyawan di sebuah bengkel bubut yang cukup terkenal di Kabupaten Lahat. Mas Dwi sudah bekerja di bengkel tersebut sejak masih lajang bahkan sampai ia menikah pada tahun 2000. Dengan bermodalkan ijazah SMK, mas Dwi melamar di bengkel bubut tersebut dan diterima menjadi salah satu karyawan di sana. Berkat keterampilan dan ketekunan yang dimiliki mas Dwi, ia bisa bekerja dengan baik di bengkel tersebut selama kurang lebih sepuluh tahun lamanya.
Melihat pekerjaan mas Dwi yang semakin hari semakin baik, pemilik bengkel merasa selalu bisa mengandalkan mas Dwi dalam melakukan segala pekerjaan di bengkel tersebut dan menjadikan mas Dwi sebagai karyawan kebanggaannya. Namun, dibalik sikap baik sang majikan ternyata ada hal yang membuat mas Dwi tidak nyaman dan merasa terkekang dalam melakukan pekerjaan di bengkel tersebut sampai akhirnya ia memutuskan untuk resign dari pekerjaannya itu.
Setelah berdiskusi panjang dengan istrinya, mas Dwi akhirnya membulatkan tekad dengan membuat surat pengunduran diri untuk diserahkan kepada pemilik bengkel tersebut. Sang majikan sangat menyayangkan dan merasa keberatan dengan keputusan mas Dwi karena hanya ia satu-satunya karyawan yang bisa diandalkan di bengkel itu. Bahkan pemilik bengkel sampai ingin menaikkan gaji mas Dwi supaya ia tidak jadi resign dari pekerjaannya. Namun, keputusan mas Dwi sudah bulat dan tidak bisa diganggu-gugat meskipun mas Dwi belum memiliki cadangan untuk bekerja di tempat lain.
Aneka besi untuk membuat teralis
Singkat cerita akhirnya mas Dwi pun resmi keluar dari bengkel tersebut dan resmi menyandang status sebagai pengangguran. Tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama, mas Dwi memutuskan untuk tidak mencari pekerjaan. Ia ingin membuka usaha sendiri yang sesuai dengan bidangnya. Dengan bermodalkan uang hasil dari gajinya di bengkel dulu yang sempat ditabung dan tekad yang kuat, akhirnya mas Dwi mulai membuka usaha jasa tempa teralis di halaman rumahnya.
Awalnya ia baru bisa membeli alat-alat kecil untuk mengelas besi-besi teralis. Namun, lambat laun usahanya mulai dikenal banyak orang dan mas Dwi mulai mendapatkan lebih banyak pesanan teralis mulai dari jendela, pintu, dan pagar halaman. Penghasilan dari pesanan teralis tersebut kemudian ia tabung dan dibelikan alat-alat yang lebih besar untuk mengelas besi-besi teralis. Berkat ketekunan dan dukungan dari sang istrilah mas Dwi bisa bertahan sampai akhirnya usahanya ini semakin berkembang dan semakin banyak pesanan teralis dari berbagai tempat di kabupaten Lahat.
Mas Dwi sudah menjalankan bisnis ini selama lebih dari sepuluh tahun dan sekarang ia sudah memiliki beberapa karyawan yang membantunya dalam menjalankan usaha ini. Ia juga menerima pesanan teralis sampai ke luar kabupaten Lahat. Penghasilan mas Dwi pun semakin hari semakin bertambah bahkan ia bisa menggaji para karyawannya dengan jumlah uang yang lebih besar dari gajinya sewaktu bekerja di bengkel bubut dulu.
Larisi UMKM Ini via Aplikasi Titipku!
Jutaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) selalu berharap usahanya bisa terus berkembang. Yuk larisi usaha mereka dengan membelinya melalui Aplikasi Titipku!
Artikel ini ditulis oleh : Anggi Pristayani
Direview oleh : Susi Setya