www.titipku.com – Jerman, satu dari negara-negara maju di dunia yang telah dikenal sebagai negara maju melalui berbagai sektor termasuk paling utama faktornya adalah perekonomian khususnya UMKM. UMKM di Jerman merupakan faktor utama dari keberhaslan perekonomian Jerman sejak dulu. Pada tahun 1985, sekitar 345 lebih di Jerman berhasil merambah 10,6 % nilai ekspor dunia. Jerman tidak mendominasi sektor industri besar saja, tetapi mempunyai posisi kuat dalam bermacam industri. Sistem klaster diterapkan oleh Jerman, kemungkinannya yang paling dominan adalah bidang kimia.
Perusahaan di Jerman unggul dalam produk-produk kimia maupun industri yang berhubungan dengannya seperti plastic. Adapun bidang lainnya adalah teknologi seperti mesin, mobil, peralatan seperti pompa, pengolahan cairan, peralatan kontrol, pengolahan cairan, peralatan kontrol, perekayasaan serta kontruksi pabrik kimia. Negara ini juga unggul di bidang rumah tangga termasuk pada jenis keramik dan juga porselen, peralatan furniture dan lain sebagainya.
Indikator UMKM di Jerman mempunyai klasifikasi beragam. Mulai dari ukuran kecil, menengah, dan besar. Indikator usaha kecil mempunyai 9 jumlah pekerja serta omset sekitar 1 juta. Indikator dari usaha menengah mempunyai 10-499 pekerja dan omset pertahunnya 100 juta. Adapun usaha besar memiliki indikator 500 pekerja dan omset sebesar 100 juta lebih.
[Baca Artikel Menarik Lainnya Ya: Howard Schultz, Sukses Besarkan Starbucks Berlatar Belakang Seorang Loper Koran]
Jerman Tidak Lantas Terpuruk Karena Perang
Usai dari perang dunia II, Jerman tidak mengalami keterpurukan berlarut namun berhasil bangkit termasuk pada bidang industry. Adapun masalah yang dihadapi Jerman adalah angka penangguran dan persaingan usaha di industry baru.
Menilik ke sistem pendidikan di Jerman, pemerintah memberlakukan sistem pendidikan public. Yang berarti pendidikannya disesuaikan dengan orientasi kerja setelah selesai pendidikan. Misalnya sekolah teknik untuk praktisi kebutuhan industry lokal. Sehingga pendidikan dan industrinya berkembang bersama.
Dengan julukan Jantung Eropa, negara ini berkembang dengan factor krativitas cukup tinggi dan factor yang merugikan termasuk factor yang tidak dimiliki oleh Jerman. Sebagai contoh, mereka mengganti bahan dasar yang tidak dimiliki dengan bahan sintesis karya sendiri.
Jerman juga cukup maju dalam inovasi produk. Mulanya dikarenakan Jerman tidak seperti Inggris dan Perancis yang mempunyai koloni sebagai pasar untuk menyerap produk. Jerman ingin lebih menjadikan spesifikasi yang diinginkan pasar menjadi standar mutu produksi nasional.
Dan hasilnya Jerman, mempunyai daya saing dan pangsa pasar yang luas. Permintaan pasar pada suatu barang berdampak pada permintaan terhadap produk pendukungnya. Misalnya saja permintaan terhadap mobil berdampak pada pembelian plastic dan karet jenis tertentu.
Padahal pemerintah Jerman tidak memiliki banyak campur tangan dalam dunia bisnis di Jerman termasuk pada UMKM. Pemerintah Jerman memberi bantuan seperti jaminan kredit untuk UMKM ke institusi dengan nama Burgschaftbanken.
Sumber: umkmjogja.id