Titipku – Di pagi hari ketika kita mau sarapan sebelum beraktivitas cukup banyak pilihan menu sarapan. Biasanya para pedagang ini sudah buka dari pagi sekali karena melayani konsumen yang hendak berangkat kerja atau berangkat ke sekolah. Sarapan cukup penting untuk menunjang aktivitas seharian agar lebih berkonsentrasi dan mempunyai tenaga dalam bekerja. Banyak pilihan menu sarapan khas kuliner Indonesia mulai dari nasi kuning, nasi uduk, bubur ayam, lontong opor, gudeg dan salah satunya nasi megono ini. Nasi megono ada beberapa versi yang mungkin lebih sering dikenal adalah nasi megono yang berasal dari utara pulau Jawa atau pantura lebih tepatnya di Pekalongan.
Apa itu nasi megono?
Nasi megono dari pekalongan ini berupa nasi dan sayur nangka muda namun bukan seperti gudeg memasaknya. Sayur nangkanya yang berupa cacahan ini ditambah dengan parutan kelapa dan makannya dengan tempe mendoan yaitu tempe tipis lebar yang digoreng dengan tepung. Nasi megono ini katanya berasal dari bahasa Jawa mergo ono yang artinya sebab ada (wikipedia.org: nasi megono).
Nasi megono yang ada di Wonosobo Jawa Tengah ini agak berbeda walau namanya sama,, Nasi megono di sini dibuat dengan mencampurkan nasi ke sayur kubis yang sudah dicacah dan ditambah parutan kelapa yang sudah ditambah ebi atau teri kecil. Jadi nasinya dibuat begitu ada pesanan dengan cara mencampurkannya. Dimakannya biasanya dengan tempe kemul atau tempe yang digoreng dengan tepung kuning. Hampir mirip dengan yang di Pekalongan tadi bedanya ada pada sayurnya.
Penjual nasi megono di Wonosobo sudah tidak terlalu banyak biasanya ada di alun-alun kota atau di dekat pasar yang ada di pagi hari saja. Salah satu penjual nasi megono adalah warung Mak E ini. Warung ini berada di Kalibeber dekat dengan Kampus Unsiq dan Pondok Pesantren Kalibeber. Warung kecil ini hanya cukup untuk beberapa orang saja dengan dinding seng. Namun kebanyakan memang orang hanya pesan untuk dibawa pulang. Harga nasi megono yang sangat murah menjadikan warung ini cukup ramai.
Dengan hanya tiga atau empat ribu saja sudah dapat nasi plus gorengan. Di sini juga menjual aneka gorengan khas Wonosobo, seperti geblek, tempe kemul dan timus. Rasa tradisional justru menjadikan makanan ini tetap laris apalagi harganya yang murah, nasi megono ini juga sudah menjadi kuliner andalan selain mie ongklok yang bisa disajikan ke turis yang mengunjungi objek wisata Dieng.
Larisi UMKM Ini via Aplikasi Titipku!
Jutaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) selalu berharap usahanya bisa terus berkembang. Yuk larisi usaha mereka dengan membelinya melalui Aplikasi Titipku!
Artikel ini ditulis oleh : Achmad Gunadi
Direview oleh : Susi Setya