Indonesia memang negara yang kaya akan rempah-rempah. Tapi tahukah Bunda, rempah paling mahal di dunia bukan berasal dari Indonesia, melainkan Iran. Rempah tersebut adalah saffron. Tidak hanya populer dalam dunia kecantikan, saffron juga sering dipakai dalam beberapa menu masakan. Kabarnya, satu kilogram rempah ini bisa dihargai 3.000—160.000 dollar Amerika (per 2020) atau sekitar 52 juta sampai 2,3 miliar rupiah. Angka yang fantastis, bukan? Kira-kira kenapa harganya bisa semahal itu, ya?
Masa Tumbuh yang Sangat Singkat
Saffron adalah putik bunga Crocus sativus. Tanaman ini hanya tumbuh di daerah dengan sinar matahari berlimpah, seperti Iran, Kashmir, India, Italia, Spanyol, dan beberapa negara Timur Tengah lainnya. Saat ini, 90% rempah ini diproduksi di negara Iran. Dalam satu bunganya, hanya terdapat tiga buah kepala putik atau biasa disebut saffron coccus. Uniknya, saffron hanya bisa tumbuh satu kali dalam kurun waktu setahun. Itupun hanya tumbuh selama satu minggu saja. Karena masa tumbuh yang singkat ini, stok rempah ini sangat terbatas sehingga menjadi eksklusif.
Proses Panen yang Masih Manual
Tidak semua petani mampu menanam dan memanen saffron karena perlu penanganan yang khusus. Selain masa tumbuh yang pendek, proses panen rempah ini juga hanya bisa dilakukan secara manual. Ini dikarenakan putik rempah ini begitu rapuh dan mudah rusak sehingga harus dipetik satu per satu dengan tangan.
Proses panen dimulai dengan memetik bunga Crocus sativus lalu memisahkan bagian putik dari bunganya. Untuk 450 gram saffron kering, diperlukan setidaknya 75.000 bunga Crocus sativus. Proses panennya saja membutuhkan waktu sekitar 6 jam sehari. Karena masih mengandalkan tenaga manusia dan sulitnya proses panen, rempah ini layak dihargai mahal.
Angka Permintaan yang Tinggi
Karena kegunaannya yang beragam, tak jarang angka permintaan saffron menjadi sangat tinggi. Beberapa negara seperti Spanyol, Italia, Persia, dan Amerika Serikat, memakai rempah ini sebagai perisa makanan pada beberapa menu masakan karena rasanya yang kuat serta aroma dan warna yang khas. Ini semua berasal dari kandungan picrocin, crocin, dan safranal yang terdapat di dalam rempah ini.
Sudah banyak manfaat saffron yang terbukti secara medis dalam bidang kesehatan. Kandungan antioksidan yang tinggi pada rempah ini sangat bermanfaat untuk tubuh agar terhindar dari berbagai macam penyakit. Antioksidan tersebut juga dapat mencegah zat radikal bebas menempel pada kulit yang membuat kulit kusam dan merusak sel kulit. Ini membuat saffron kerap dijadikan sebagai salah satu bahan baku dalam produk perawatan kulit.
*****
Melihat proses panen saffron dan khasiatnya yang melimpah, tak heran jika harganya sangat mahal. Penjualan rempah ini juga sudah sampai di Indonesia, lho. Harga jual per gramnya bisa mencapai ratusan ribu rupiah. Sayangnya rempah ini memang belum bisa diproduksi di negara kita. Namun, kalau tertarik,Bunda bisa membelinya melalui beberapa marketplace yang menyediakan jasa titip atau open order saffron di berbagai media sosial.
Ngomong-ngomong tentang jasa titip, Titipku juga menyediakan jasa titip belanja buat Bunda, lho. Layanan ini bisa Bunda dapatkan dengan mengunduh aplikasi Titipku di telepon pintar Bunda. Buatlah akun kemudian mulailah berbelanja. Bunda bisa memesan berbagai bahan belanjaan dengan jasa titip belanja di Titipku. Tak perlu khawatir soal ongkir, Bunda cuma dikenai satu kali biaya ongkir untuk semua belanjaan Bunda. Menarik, kan? Makanya, pakai Titipku yuk! Jangan lupa pakai kupon diskon ongkirnya juga ya!