Titipku – Melintas di Jalan Gondosuli, timur GOR Mandala Krida sebuah gerobak kecil berwarna hijau menarik mata. Batang-batang berserat mirip bambu itupun berdiri di samping gerobak. Lalu seorang lelaki dibaliknya tersenyum menyambut kedatangan dari tim Penjelajah Titipku.
Sari Tebu Murni Jolie
Ternyata usaha ini bernama Sari Tebu Murni Jolie. Usaha yang dilakoni oleh Julianto. Nama Jolie sendiri diambil dari nama depannya, Juli menjadi Jolie. Sari tebu murni ini terbukti murni karena langsung diperas dari batang pohon tebu.
Setiap hari, kedai minuman ini berhasil menghabiskan sekitar 25 hingga 30 batang tebu. Alat pemerasnya pakai mesin sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk menunggu kesegaran segelas es tebu di Jogja ini.
Lelaki 28 tahun ini adalah perantau dari Purwokerto, Jawa Tengah. Logat ‘Ngapak’ nya sudah melekat, sehingga siapapun yang berbincang dengannya sudah bisa menebak mas Julianto ini berasal dari daerah Banyumas.
Sudah setahun mas Julianto berjualan es tebu murni di Jogja. Sebelumnya ia adalah pekerja di Digital Printing yang sudah bekerja selama 1,5 tahun. Namun tekadnya tergerak untuk memulai usaha dengan membuka es tebu ini.
“Memang pingin usaha. Ada ketertarikan itu pas dulu saya beli es tebu, lalu tanya-tanya. Akhirnya nyoba dan jadilah di sini.”
Cukup penasaran, untuk tebunya sendiri bagaimana mas Julianto mendapatkannya? Karena di pasar, batang tebu jarang bisa didapatkan.
“Kalau tebunya pesen dulu satu minggu sekali dikirim. Pesannya per kwintal. Semua pengerjaan di sini sudah sekalian sama listrik”
sUKA DUKA MENJALANI USAHA ES TEBU DI JOGJA
Jogja yang berhati nyaman, kadang tidak diikutsertakan dengan cuaca. Hujan deras acapkali mengguyur jalanan dan akibatnya juga merosotnya penghasilan para penjual es, seperti es tebu mas Julianto ini.
“Suka duka ya ada lah. Kalau saya sebagai penjual ini jelas cuaca iya. Apalagi kalau pemadaman bergilir, kan ini saya pakai listrik. Jadi tidak bisa jualan.”
Berjualan es tebu dimulainya dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore. Liburnya pun tidak tentu. Biasanya karena sakit atau ada keperluan lain. Pendapatan seharinya sangat ditentukan oleh berapa gelas terjual dan batang tebu yang habis. Ohya, segelasnya mulai dari Rp 4.000 hingga Rp. 6.000 tergantung ukuran gelas. Ada juga yang botolan dibanderol seharga Rp. 12.000.
“Pinginnya buka cabang. Cuma ya cari tempat juga susah, nyari orang yang mau jualan seperti ini juuga susah. Jadi sedapatnya saja.”
Semoga jualan mas Julianto bisa laris terus ya 🙂 dan es tebunya juga sudah bisa di order melalui aplikasi Titipku.
Baca Artikel Menarik Lainnya:
Cari Kacamata di Jogja? Order Yuk di Harjuna Kaca Mata
Ayo Menjelajah!
Kami sudah bantu UMKM ini agar masuk online melalui Aplikasi Titipku. Kamu juga bisa posting usaha UMKM manapun agar tulang punggung perekonomian Indonesia semakin maju!
Titipku membantu Digitalisasi UMKM melalui Penjelajah untuk memajukan Perekonomian Indonesia. #AyoMenjelajah
Jelajah UMKM, Download Aplikasi Titipku!! Klik Link Di Bawah Ini
play.google.com/store/apps/details?id=com.titipku.alpha
-
Seberkas Cerita Tentang Pak Tarwin Penjual Kerupuk di Jogja – Titipku 05 April 2019[…] Manis Segarnya Es Sari Tebu Murni Jolie Siapa yang Gak Ngiler? […]
-
Menaruh Hidup di Jogja, Pak Tarwin Penjual Kerupuk – Titipku 05 April 2019[…] Manis Segarnya Es Sari Tebu Murni Jolie Siapa yang Gak Ngiler? […]