Titipku – Jika kita sering jalan-jalan ke pasar pasti di salah satu sudutnya ada yang jualan jajanan pasar. Yaitu jajanan tradisional khas jaman dulu walau mungkin sudah tidak banyak, namun masih ada beberapa yang setia berjualan jajanan ini. Jajanan pasar walau sekarang kalah dengan jajanan modern di toko-toko namun tetap ada pelanggannya. Selain macamnya yang variatif, rasa yang enak dan tentu saja harganya yang murah. Di pasar Induk Wonosobo jika kita jalan ke pasar luar sebelah barat, di bagian tengah pasar di pinggir trotoar terdapat seorang ibu-ibu yang duduk dengan menunggu lapaknya berupa dua meja kecil berisi jajanan. Nama ibu itu bu Juwar asli orang Wonosobo.
Bu Juwar sebenarnya dulu berjualan makanan lauk pauk seperti ayam atau ikan goreng. Dulu karena masih muda masih sanggup masak banyak buat lauk atau sekedar sayuran. Namun karena usia yang sudah mendekati 60 tahun maka tentu tenaga sudah tidak seperti dulu. Atas saran dari anak-anak bu Juwar akhirnya berjualan jajanan yang tinggal nunggu saja karena jajanan tersebut sudah ada yang nganterin dan cukup tahan lama.
Di sini menggunakan model titip jual artinya bu Juwar tinggal bayar jajanan yang sudah laku jadi cukup aman karena mengurangi kerugian. Jajanan disini ada beberapa macam ada jenang dodol, jenang krasikan, wajik putih coklat, jipang beras dan jipang jagung serta opak.
Jipang beras dalah jajanan yang terbuat dari beras ketan putih bentuk kotak kecil yang padat. Cara membuatnya mudah yaitu beras ketan putih yang dikukus, kemudian dijemur sampai kering kemudian digoreng.
Nah yang merekatkan adalah cairan karamel dari gula yang pekat kemudian dipadatkan dalam cetakan. Hal ini berlaku juga untuk jipang jagung namun cairan karamelnya dari gula merah. Wajik juga terbuat dari beras ketan. Cara membuatnya juga pertama mengukus beras ketan setengah matang kemudian di rebus dalam santan dan daun pandan, ketan yang sudah jadi di campur di masak sampai matang kemudian dicetak dengan daun pisang untuk yang berwarna coklat ditambahkan gula merah kedalam santan tadi.
Bu Juwar berjualan pasar mulai buka di pagi hari sampai menjelang sore. Berjualan bagi Bu Juwar sudah menjadi hidupnya dari dulu walau usia sudah tidak lagi muda. Namun Bu Juwar tidak mau cuma di rumah saja walau anak-anaknya sudah kerja semua. Bagi beliau mencari rejeki buat diri sendiri itu sudah menjadi kewajiban. Meski hasilnya kadang ramai kadang sepi rejeki pasti ada bagi yang selalu berusaha. Jajanan pasar selalu akan eksis jika ada orang-orang seperti Bu Juwar ini karena memang jajanan ini punya pelanggannya sendiri.
Larisi UMKM Ini via Aplikasi Titipku!
Jutaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) selalu berharap usahanya bisa terus berkembang. Yuk larisi usaha mereka dengan membelinya melalui Aplikasi Titipku!
Artikel ini ditulis oleh : Achmad Gunawan
Direview oleh : Susi Setya