Titipku.com – Kue keranjang menjadi sebuah makanan identik di Perayaan Imlek atau Hari Raya Cina. Kue ini berbahan beras ketan manis dipadu dengan gula, berwarna cokelat mirip dodol. Bedanya, kue keranjang atau Nian Gao dalam bahasa Tionghoa ini berbentuk bulat dan mengalami proses pembuatan, juga fungsi yang juga berbeda dengan dodol. Pasalnya, kue keranjang ini memang makanan khusus untuk sembahyangan.
Adalah Ny. Sulistyawati, owner Kue Keranjang yang sangat terkenal di kawasan Tukangan, Lempunyangan, Yogyakarta. Usaha yang digeluti secara turun temurun ini masih eksis ditangan Sulistyawati dan adik Sianiwati. Dibantu oleh 8 orang karyawan khusus kue keranjang ini, mereka sangat sibuk mempersiapkan ribuan pesanan kue keranjang dari pesanan dalam dan luar Yogyakarta. (30/1/2019)
“20 hari menjelang Imlek sudah banyak pesanan. Kalau pesan dadakan kalau hanya sedikit bisa. Tapi kalau banyak harus pesan dulu. Ini juga untuk perayaan Imlek saja. Kalau hari biasa tidak produksi kue keranjang melainkan Kue Bakcang dan Kue Mangkok.” jelasnya saat kami temui di rumah produksi, Jalan Tukangan.
Seharinya, ada sekitar 150kg yang harus diselesaikan dan dikirim ke pemesan luar Jogja seperti daerah Gombong, Purworejo, juga Megelang. Ia mengimbuhkan bahwa seringkali para pemesan justru mengambil langsung ke rumah produksi ini.
Ohya, kue keranjang ini bisa bertahan sampai tahunan lho! Jika disimpan dengan baik maka pada saat dibuka di dalamnya pasti masih bagus dan enak.
Artikel Menarik Lainnya: Gara-gara Jual Jam Karakter, Edo Craft Jogja Raih Omzet Jutaan!
Bukan sebentar, kue keranjang harus di proses selama 8 jam!
Tidak sekali jadi. Ini yang menarik dari proses pembuatan kue keranjang. Kue ini diproses selama dua hari terlebih dahulu hingga siap dipasarkan. Sementara itu, jika ditilik dari proses pembuatan bahannya cukup mudah yakni kedua bahan dicampur dengan cara diuleni kemudian digiling dan didiamkan terlebih dahulu beberapa jam baru dicetak di cetakan khusus kue bakcan yang sebelumnya sudah terlapis kemasan terlebih dahulu. Setelah itu, terakhir dari proses pembuatannya adalah di stim atau kukus.
“Kami pakai minyak tanah dan api tidak boleh kurang. Kalau kurang nanti kuenya tidak bisa matang. Jadi harus nyala terus.” ujarnya.
Kue keranjang Tukangan adalah usaha keluarga yang sudah ada sejak tahun 1960. Demi mempertahankan kualitas dan ciri khas dan cita rasanya, kue keranjang ini masih dilakukan secara manual dalam proses produksinya. Apalagi kue ini tdak dikukus dalam waktu beberapa menit saja, namun harus 8 jam dengan api stabil dan menggunakan minyak tanah dan kayu agar aromanya tetap khas.
Tentu wanita 73 tahun dengan 7 cucu ini juga pernah mengalami suka duka. Namun itu dulu, sekarang sudah tidak lagi.
“Ya dulu kadang ada yang tidak jadi. Makanya kalau bikin ini harus tenang tidak boleh buru-buru. Pelanggan pernah komplen karena tidak matang, dan kuenya dikembalikan. Namun sekarang sudah tidak ada lagi karena sudah berpengalaman.”
Penjualan kue keranjang kiloan, tidak bijian. Satu kilonya seharga Rp. 40 ribu dengan dua varian kue yaitu besar dan kecil. Menurutnya yang paling banyak diminati adalah kue keranjang 1 kg isi empat.
“Kue ini dinamai kue keranjang karena dari dulunya pembuatannya dari keranjang. Tapi bukan keranjang seperti ini, keranjang bambu.”
Kue keranjang ini tidak mempunyai merek khusus. Namun pemilik mengatakan kue ini diberi nama Kue Keranjang Selamat Tahun Baru Cina sesuai dengan arti tulisan bahasa Tionghoa di bungkusnya.
Ia berharap, perayaan Imlek tahun ini bisa memenuhi seluruh pesanan yang masuk ke rumah produksi dan berharap etnis Tionghoa dapat merayakan dengan damai dan penuh suka cita.
Sayang, meski sudah se-ramai ini, namun penjualan kue keranjang Tukangan oleh Ny. Sulistyawati ini belum memasuki online! Kamu bisa bantu masukan lho! 🙂
Ayo Menjelajah!
Kami sudah menjelajah UMKM Indonesia seperti Kue Keranjang Tukangan ini. Kamu juga bisa posting usaha UMKM manapun agar tulang punggung perekonomian Indonesia semakin maju! Atau kalau kamu berminat kue Keranjang yang hanya ada di musim perayaan Imlek ini, kamu bisa membelinya di Aplikasi Titipku!
Titipku membantu Digitalisasi UMKM melalui Penjelajah untuk memajukan Perekonomian Indonesia. #AyoMenjelajah
Jelajah UMKM, Download Aplikasi Titipku!!
play.google.com/store/apps/details?id=com.titipku.alpha
-
Jadi Ini Makna alias Filosofi Kue Keranjang Khas Perayaan Imlek – Titipku 04 February 2019[…] boleh padam. Pasalnya kestabilan api akan mempengaruhi cita rasa dan aroma kue keranjang. Bahkan kue Keranjang Tukangan Jogja masih menggunakan minyak tanah dan proses kukus manual untuk mempertahankan cita […]