Titipku.com – Kurs Dollar terhadap Rupiah hari ini ditutup di Rp. 15.215,00. Sebagian dari kita mungkin berspekulasi atau bertanya apakah akan menembus Rp. 15.500,00 dan kemudian menuju Rp. 16.000,00 atau mungkin ada yang berharap bisa kembali turun di bawah Rp. 15.000,00. Seakan-akan pasrah menunggu tik tok jarum jam mau ke mana nih Rupiah. Yang pasti jika pelemahan Rupiah terus berlangsung maka dampaknya akan terasa pada semua lapisan masyarakat. Kenaikan harga barang-barang akan terjadi, karena pengusaha cenderung menaikkan harga barang untuk antisipasi kenaikan harga bahan baku yang diimpor.
Kita pernah mendengar satire bahwa hampir semua barang-barang yang kita pakai mengandung unsur dollar. Waktu bangun pagi saat mandi bahan-bahan sabun mandi sebagian dari materi olahan sawit yang diimpor, pakaian yang dipakai dibuat dari kapas yang diimpor, plastik pembungkus sarapan pagi impor, beras mungkin impor. Pendek kata dari ujung rambut sampai ujung kaki tidak bisa lepas dari bahan impor.
Tidak bisa dihindari bahwa perjalanan panjang kehidupan bangsa kita membuat ketergantungan kita pada bahan baku dari negara lain dan teknologi dari negara lain cukup tinggi. Hal itu lumrah bahwa setiap negara saling bergantung dengan negara lain. Tidak ada satu negara bisa berdiri sendiri. Saling menopang antar negara sangatlah perlu untuk menopang stabilitas kehidupan umat manusia.
Sayangnya dalam persaingan antar negara keharmonisan itu sulit terwujud, contohnya perang dagang antar negara yang sekarang lagi hangat menunjukkan memang sulit untuk menjamin bahwa antar negara bisa saling menopang. Jika perang dagang antar negara terjadi, maka satu-satunya pertahanan yang kuat adalah kekompakan penduduk dalam satu negara untuk menjaga kestabilan sendiri termasuk kita Indonesia. Kita sempat mendapat momentum kekompakan nasional saat menjadi tuan rumah Asian Games. Apakah kita juga bisa sama-sama kompak menjaga rupiah? Seharusnya bisa.
Kompak Produk UKM Lokal
Salah satu cara kompak menjaga rupiah adalah bersama-sama kompak mengkonsumsi produk-produk UKM buatan lokal yang komponen impornya lebih sedikit. Kesulitan menemukan produk lokal yang tidak ada komponen impor dikarenakan memang tidak semua bahan bisa diproduksi di Indonesia. Kompak yang perlu kita lakukan adalah mengkonsumsi barang-barang yang komponen lokalnya lebih tinggi.
Lanjut, salah satu komponen lokal utama adalah biaya keringat dan semangat pengusaha UKM yang tidak dihitung menggunakan Dollar, melainkan asli komponen Rupiahnya. Indonesia memang memiliki kekuatan di sumber daya manusia yang banyak. Ini terbukti berdasarkan data statistik ada 50 juta pelaku UKM di Indonesia. Dikarenakan tenaga dan waktu kerja pelaku UKM ini semuanya dinilai dengan Rupiah bebas dari impor, kekompakan kita mengkonsumsi produk lokal pasti akan memperkuat Rupiah.
Kekompakan menjaga rupiah perlu menerima fakta bahwa produk lokal banyak yang masih kalah kualitas dibandingkan dengan produk impor. Namun keunggulan produk lokal yang tidak tertandingi adalah harganya lebih murah. Jika kita beli produk UKM maka kita juga bisa menghemat uang kita untuk ditabung sebagai cadangan berjaga-jaga. Satu bulan aja kalau penduduk Indonesia kompak menggunakan semua produk lokal untuk kebutuhan sehari-hari maka kita pasti dapat mengurangi tekanan terhadap Rupiah.
Kita jangan bermimpi dengan solusi memperbanyak ekspor produk Indoneisa untuk memperkuat Rupiah. Memang, peningkatan ekspor secara teoritis akan memperkuat Rupiah, namun pada kenyataannya meningkatkan eskpor tidaklah mudah. Jika produk lokal produksi UKM tidak dicintai oleh rakyat sendiri, maka tidak mungkin produk itu bisa bersaing di pasaran global. Untuk meningkatkan kualitas produk lokal, maka produk tersebut harus didukung dulu oleh kita besama sampai akhirnya siap maju ke kancah dunia. Lagipula negosiasi dengan pengusaha di negara lain bukanlah proses yang semudah membalik telapak tangan.
Baca Artikel Lainnya: Rupiah Melemah Jangan Resah, Ayo Bantu Pemerintah
Titipku dan UKM
Titipku dilahirkan untuk membantu jutaan produk UKM Indonesia agar bisa masuk dalam ekonomi digital. Seandainya semua penguna Titipku kompak membantu mempromosikan UKM di Titipku, maka jutaan masyarakat Indonesia bisa menemukan dan membeli produk UKM dari berbagai daerah secara online. Dengan Titipku kita bisa berjuang bersama-sama memperkuat Rupiah.
Daripada pasrah menunggu gerakan Dollar, menunggu hasil perenungan the FED soal suku bunga di USA, atau membahas sepak terjang Donald Trumph, lebih baik kita ramai-ramai mencintai dan mengkonsumsi produk lokal UKM mulai dari sekarang. Siapa tahu kita bisa mencetak rekor baru di mana untuk pertama kalinya Rupiah bisa kuat. Tidak perlu target muluk-muluk, coba kita bersama-sama turunkan kurs USD menjadi kembali di bawah Rp. 15.000,00. Setidaknya mata dunia melihat Indonesia mampu kompak dan menunjukkan giginya. Seperti Serangan Umum 1 Maret meskipun hanya 1 hari tapi dampaknya pada kepercayaan diri bangsa kita sangat besar yaitu jika kita mau maka kita pasti bisa berbuat untuk negara.
Nah generasi milenial Indonesia, maukah kamu menjadi perintis gerakan kompak menjaga Rupiah? Stop komplain dan saling menyalahkan atas bertenggernya USD Dollar di atas Rp. 15.000,00. Kita bisa kok membuat Rupiah jadi kuat jika kita mau. – Titipku