Titipku.com – Di ulang tahun Titipku yang baru berusia dua tahun ini, kami cukup banyak melihat wajah sumringah dari mereka yang antusias dari pembelian customer Titipku melalui Jatiper. Di awali dari pasar Sambilegi, kami telah meliput beberapa wajah ceria mereka acapkali Titipku berbelanja ke mereka. Salah satunya adalah mbak Ita, pedagang ayam potong pasar Sambilegi.
Bukan waktu yang sebentar untuk kenal mbak Ita. Sebelum Titipku memiliki program Titip ke Pasar, tim sudah survey ke beberapa pedagang untuk mengenali harga pasar dan berkenalan langsung dengan mereka sebagai mitra Titipku. Alhasil, dari para Nitiper yang menginginkan ayam potong, tim Jatiper kami selalu singgah di lapak Mbak Ita, sosok wanita ceria dengan sapaannya ala anak muda.
Ada kesan yang rupanya ia tangkap kepada tim kami setiap berbelanja ke lapaknya. “Mbak dan mas Jatiper Titipku yang kesini baik-baik, harga tidak pernah nawar, nurut sama harga dari pedagang. Keren!” Begitu katanya saat tanggal 16 Oktober 2018 ini tim kami mengapresiasi mereka dengan celemek hijau Titipku.
Merasa Lebih Baik Selama Kenal Titipku
Mbak Ita mengaku setelah kenal Titipku, ia merasa semakin baik. “Yang seharusnya hanya lima kilo jadi tujuh kiloan. Pendapatan jelas naik untuk pedagang di pasar. Setelah kenal Titipku ini juga semakin banyak pelanggan, meskipun itu tidak setiap hari. Jadi lebih eksis gitu. Untuk Titipku semoga penawarannya lebih keren lagi yah!” Harapan yang disampaikannya dengan begitu antusias.
Ramahnya dengan pembeli khususnya Jatiper Titipku, membuat kami ingin mengenal beliau lebih dekat. Ternyata berjualan di pasar Sambilegi sudah cukup lama lho. Sudah sekitar 18 tahunan. “Jualan sudah dari tahun 2001. Usia jangan tanya, anaknya udah gede, ini udah mau kepala empat. Beneran, haruskah KTP keluar?” Celetuknya dengan tawa khas yang renyah.
Tempat tinggalnya sendiri cukup jauh, tidak begitu dekat dari lokasi pasar Sambilegi yang berada di Jalan Raya Solo. Rumahnya Jalan Prambanan Piyungan. “Kalau di rumah nggak nyetok, hanya kalau suatu saat sisa dibawa pulang. Lagipula kalau kerja pagi pun kalau ada gitu mulai dari jam 3 pagi itu ada. Pemotongannya di rumah. Bukan pemotongan atau cabut bulu ayam. Ada supplier yang mengantarkan ke rumah pagi buta itu dalam keadaan siap jual. Kalau di rumah itu biasanya sebelum di bawa ke pasar di antar dulu ke pelanggan, baru nanti sisanya di antar kesini (pasar Sambilegi).”
Memungkinan sekali jika suatu saat Titipku ingin mengadakan promo, bisa pesan langsung dari mbak Ita ini. Begini katanya “Seneng aja sama Titipku, manut saja mau gimana baiknya. Pokoknya siap bersama-sama memajukan UKM Indonesia, ikut eksis dari Titipku.”
Selama kenal Titipku ternyata mbak Ita pedagang ayam pasar Sambilegi ini sudah selalu coba rekomendasikan ke pembeli lainnya bahwa jika kesulitan belanja ke pasar biar Titipku saja. Namun kendalanya saat ini mereka masih bingung dan belum begitu kenal dengan aplikasi Titipku.
“Sangat saya rekomendasikan misal ada yang kerja di kantoran itu ‘mbok coba aja belanja aja ke Titipku, titip belanja gitu’ begitu. Titipku itu apa? saya sudah jelasin juga Titipku itu aplikasi belanja online begitu, nanti cukup titip aja paling kena jasa titipnya tidak mahal kok.”
“Sangat efisien dengan adanya celemek dan sticker dari Titipku untuk pengenalan pedagang yang sudah menjadi mitra Titipku.” pungkasnya
Terimakasih mitra-mitra Titipku, terimakasih para pemilik UKM dan seluruh yang terlibat untuk bersama-sama memajukan UKM Indonesia.
UKM Indonesia? Titipku Aja.
-
Titipku Solusi Buat Yang Mager: Mbak Eva, Pedagang Ayam Kampung Pasar Sambilegi – Info UKM Titipku 26 October 2018[…] Baca Juga: Dari Lima Kilo Jadi Tujuh Kiloan, Mbak Ita Pedagang Ayam Potong Pasar Sambilegi […]
-
Senang Dilarisin: Bu Sumartini, Pedagang Ikan Pasar Sambilegi – Info UKM Titipku 24 October 2018[…] mitra Titipku di pasar Sambilegi memang bukan waktu yang sebentar. Setelah sebelumnya kami meliput Mbak Ita, Pedagang Ayam pasar Sambilegi, kali ini kami mengunjungi kawasan perikanan. Dari beberapa pedagang, ada satu pedagang ikan yang […]