Batik dan Kerajinan Rumah Cukil

Titipku – Batik dan Kerajinan Rumah Cukil. Usaha penjualan sekaligus pembuatan batik dan kerajinan cukil ini digeluti oleh Mbak Rachmaxena Zahwa Sisty H, sejak tahun 2016.

Mulanya, Mbak Rachma bersama salah seorang partnernya hanya menyediakan produk tas totebag dengan teknik cukil. Unik, desainnya tidak bisa ditiru apalagi saat kayunya sudah dihancurkan maka tidak bisa digunakan lagi. Demikian ini yang menjadi Batik dan Kerajinan Rumah Cukil sangat otentik dan berciri khas.

Rachmaxena – Owner Batik dan Kerajinan Cukil

Teknik cukil sendiri merupakan jenis teknik cetak seni rupa yang merupakan bagian dari teknik cetak manual dalam bidang seni grafis dengan menggunakan media kayu.

“Seperti ditatah gitu baru dicap. Satu desain kalau dihancurkan kan ngga bisa sama lagi.”

Untuk saat ini brandnya sedang akan didaftarkan. Jadi konsentrasinya lebih pada brand terlebih dahulu sembari usaha. Totebagnya bisa custom dari gambar biasa seperti pakai akrilik sampai lukis.

Sejarah Batik dan Kerajinan Cukil

Siapa sangka, berawal dari keisengan ternyata berbuah hasil. Apalagi background pendidikan Mbak Rachma yaitu Teknik Industri. Namun karena ia juga penggiat seni teater, makanya tumbuhlah kecintaannya pada seni.

“Pertama tote bag gitu dengan teknik cukil tahun 2016, terus lama-lama pingin batik, eventnya Innovating Batik, ada juga eventnya Disdikpora ternyata lolos sampai ekspo, ketemu jalannya ternyata itu.”

Mulanya rekan-rekannya anak teater mulai menggambar kaos kosong, kemudian merambah menggambar totebag. Dari iseng-iseng tersebut kemudian memberanikan diri ikut berbagai event yang mengimbuhkan rupiah di sakunya, hingga akhirnya yakin untuk melanjukan usaha.

Batik ala Rumah Cukil

Saat ini pemasaran efekti masih kepada offline yaitu dari mulut ke mulut. Adapun pemanfaatan media sosial seperti Instagram dan marketplace juga ia lakoni. Hanya menurutnya mengunggah postingan masih membuatnya malas.

Rencana ke depannya, Mbak Rachma ingin memasukan ke Dagadu (salah satu tempat oleh-oleh khas Jogja). “Kalau tempat oleh-oleh sudah disurvey namun belum siap untuk dimasukin.”

Segmen konsumennya lebih ke usia sudah bekerja, serta mahasiswa. Harga totebag mulai dari Rp 35.000 sedangkan batik tulis paling murah dibanderol mulai Rp 300.000.

“Ada kreatifnya sendiri. Satu tim sudah ada yang desain tim kreatif, kalau ada yang kurang nanti cari orang luar. Kebetulan kan sama-sama orang seni kan nyari yang dekat sini ada.”

Proses Pembuatan Batik

Proses pembuatan batik diawali dari pembuatan desail kemudian dipindah ke kain, di sket lagi baru kemudian di malam/canting. Lalu masuk pewarnaan.

Jika mendapatkan pesanan yang cukup banyak atau jika ingin membuat batik untuk dimasukkan ke dalam ajang perlombaan biasanya mbak Rachma akan meminta bantuan Balai Besar Kerajinan dan Batik terutama dalam hal tempat produksi yang memadai dan masukan-masukan dari praktisi batik.

Sejauh ini pengiriman ke luar kota paling sering ke Jakarta. Pasalnya suppliernya di Jakarta tidak lain adalah tantenya sendiri yang juga berjualan kain.

“Karena masih berdua ya bagi tugas. Yang ketemu orang yang nyari channel, atau marketingnya saya. Kalau dia (partner) lebih ke tim kreatifnya. Saling backup aja.”

Soal penghasilan, Mbak Rachma mengatakan masih belum tentu. Paling sedikit dari hasilnya per bulan bisa mendapatkan sekitar satu juta rupiah. Ia sangat ingin fokus menjalankan usaha ini agar bisa besar. Urusan keuangan dirasanya sembari jalan saja, terpenting menurutnya saat ini adalah brandnya bisa resmi di patenkan.

“Yang penting jalan terus aja. kalau kita jalan terus di depan ngga tau kalau berhenti kali aja ada jalan lain. Let it flow.”

Ayo Menjelajah!

Kami sudah bantu UMKM ini agar masuk online melalui Aplikasi Titipku. Kamu juga bisa posting usaha UMKM manapun agar tulang punggung perekonomian Indonesia semakin maju! 

Titipku membantu Digitalisasi UMKM melalui Penjelajah untuk memajukan Perekonomian Indonesia. #AyoMenjelajah

Jelajah UMKM, Download Aplikasi Titipku!! Klik Link Di Bawah Ini