Titipku – Deretan nama bakpia di Jogja mungkin sudah tidak asing lagi bagi kalian. Dari banyaknya nama-nama Bakpia, ada salah satunya yang menarik hati kami untuk mengenal pemilik dan kisahnya lebih lanjut.
Beliaulah Ibu Ade Rokayah. Wanita yang menekuni usaha bakpia Jogja sejak tahun 2012 silam. Kini ada Bakpia Premium yang ditekuni oleh Ibu Rokayah yaitu Bakpia Gong.
Bakpia Gong diklaim oleh Ibu Rokayah sebagai bakpia premium karena menggunakan resep rahasia yang merupakan hasil studi mengenai bakpia serta dibuat dengan menggunakan bahan baku kelas satu.
“Sebenernya bikin bakpia udah lama. Saya itu kan awalnya punya bakpia, sempat terhenti kemudian saya memulai lagi memproduksi Bakpia Gong ini mulai 4 April 2018.”
Tidak hanya Bakpia Gong dengan kelas premium, Ibu Ade juga membuat bakpia dengan merk Bakpia Istana dengan kelas di bawah Bakpia Gong. Keduanya kini merger dengan pesantren dengan sistem bagi hasil.
Bakpia Gong dan Bakpia Istana Ibu Ade
Rasa unggulan dari Bakpia Gong ini antara lain jagung keju, jagung kurma, dan durian. Di samping peminat bakpia kacang hijau tetap tinggi. Berbeda dengan Bakpia Istana, bakpia ini spesialnya menggunakan pisang.
“Karena kebetulan daerah ini banyak dibudidaya pisang. Adapun wisata edupreneur di kawasan ini yaitu Istana Pisang. Sebuah kebun dengan berbagai jenis dan varietes pisang Indonesia.”
Kepremiuman Bakpia Gong telah teruji karena sudah lolos uji lab juru masak kepresidenan. Pada awalnya, Ibu Ade Rokayah yang memang mempunyai keahlian dibidang bakery. Suatu hari ditantang oleh temannya untuk menduplikasi bakpia yang sudah lebih dahulu terkenal di Jogja.
Sementara itu, nama Bakpia Gong sendiri dipilih oleh Ibu Ade Rokayah karena menurutnya alat musik gong mempunyai peranan penting di dalam sebuah pementasan musik.
“Saya itu pilih kata Gong, Gong kan alat musik yang paling menentukan arah di Gamelan. Saya pingin Gong ini menjadi arah di bakpia Jogja.”
Dengan ini diharapkan Bakpia Gong juga bisa menjadi merk bakpia yang berpengaruh di Yogyakarta.
Sebenarnya ada 3 merek dengan tiga level yang berbeda yang ditekuni Ibu Ade yaitu Bakpia 76, Bakpia Istana, kemudian bakpia Gong. Setelah diikutkan kompetisi bakpia ternyata menjadi juara.
Adapun kendalanya yakni ada kesamaan nama di HKi di bagian makanan. Perjalanan pembuatan bakpia sampai harus berganti ganti nama karena beberapa hal tidak mematahkan semangat beliau untuk tetap berkarya di bidang bakpia.
“Awal jual itu pakai dus putih, pesan ukuran kecil dibuatin, ukuran besar dibuatin. Saya senengnya karena bakpia saya sudah bisa sampai empat benua. Artinya bisa dinikmati ke benua itu, Texas, Kanada, Australia, Arab Saudi, Bangkok, Malaysia, Singapura, dan lainnya.”
Sebelum merger dengan pesantren, ada outlet tersendiri namun sekarang menetap di sini dari hari Senin hingga Jumat. Penjualan online saat ini Ibu Ade memanfaatkan media sosial seperti Facebook dan Instagram juga dari lingkungan komunitas yang diikutinya.
“Kebetulan saya alumni pesantren, temen-temen banyak yang kenal. Pas promo jadi lumayan.”
Segmentasi pasar hingga saat ini adalah peminat Bakpia Gong. Secara rentang usia beliau mengkisarkan mulai 18 tahun. Untuk oleh-oleh sendiri biasanya customer pilih yang Gong.
Untuk yang luar kota juga tidak perlu khawatir karena Bakpia Gong maupun Bakpia Istana bisa tahan sampai 6 hari di suhu ruangan, 14 hari di dalam lemari es, hingga berbulan-bulan jika masukkan ke freezer.
Lokasi Bakpia Gong
Lokasinya berada di Kerjan, Beji, Patuk, Gunungkidul. Bukanya mulai dari jam 8 hingga jam 4 sore. Sementara hari Minggu libur.
Saat ini pendapatan Bakpia Gong dan Bakpia Istana berada di angka lebih kurang mencapai 22 juta rupiah. Tentunya masih bagi hasil dengan pesantren. Bakpia Gong juga membuka magang kepada peserta yang ingin belajar. Pesantrennya juga beda yakni ‘pesantren preneur.’ Di awal, setiap peserta diminta pilih usaha apa yang dia suka. Barulah akan diarahkan oleh Ibu Ade ke bagian yang sesuai minatnya misalnya produksi, digital marketing, maupun bisnis canvas.
“Keadaan apapun dihadapi dan disyukuri. Belajar dari perjalanan hidup yang harus menghadapi berbagai macam itu. Apapun yang ada di depan hadapi dan syukuri.”
Tetap semangat Ibu Ade, semoga selalu laris. Kamu bisa membeli produk UMKM Bakpia Gong ini melalui Aplikasi Titipku. 🙂
Baca Artikel Menarik Lainnya: Wahyu Kerajinan Bambu, Dibalik Perjuangan Pengepul Kerajinan Bambu
Belum Punya Aplikasi Titipku? Klik Link Di Bawah Ini!
Download Aplikasi Titipku di Playstore dan bersiaplah dapatkan CASHBACK 50%! Dengan kamu membeli produk UMKM, maka kamu telah membantu sang tulang punggung perekonomian Indonesia semakin naik kelas!
-
Bakpia dan Pia, Apa sih Bedanya? – Titipku 13 January 2020[…] Gong Bakpia adalah makanan yang terbuat dari campuran kacang hijau dengan gula, yang dibungkus dengan tepung, […]
-
Bakpia Pathuk 125 Bakpianya Orang Jogja – Titipku 13 November 2019[…] produk bakpia penjualannya selalu bagus, beliau tertarik untuk mempelajari bagaimana cara membuat bakpia tersebut. Akhirnya Pak Jufron belajar dari tetangganya yang punya usaha bakpia. Beliau belajar dari […]
-
Ada Lagi Nih Bakpia Rekomendasi, Bakpia NN 306 – Titipku 16 September 2019[…] Bakpia NN 306 ini adalah singkatan dari nama Bu Nunuk dan no rumah beliau. Sebagaimana kebanyakan bakpia yang lain, biasanya setelah nama ada angka sebagai pengingat dari produksi mana bakpia […]
-
Manis Empuknya Bolang Baling Mas Arif Jl Pleret Bantul – Titipku 29 May 2019[…] Baca Artikel Menarik Lainnya: Bakpia Gong, Jalan Baru Bagi Ibu Ade Rokayah […]
-
Terlalu Lama Tidur Siang Saat Puasa, Tidak Baik Untuk Tubuh – Titipku 27 May 2019[…] Baca Artikel Menarik Lainnya: Bakpia Gong, Jalan Baru Bagi Ibu Ade Rokayah […]
-
Pisang Katsu Versi Ekonomis Olahan Warung Tulip – Titipku 24 May 2019[…] Baca Artikel Menarik Lainnya: Bakpia Gong, Jalan Baru Bagi Ibu Ade Rokayah […]