add_action('wp_head', function(){echo '';}, 1);{"id":9702,"date":"2021-02-16T11:31:05","date_gmt":"2021-02-16T04:31:05","guid":{"rendered":"https:\/\/blog.titipku.com\/?p=9702"},"modified":"2021-02-16T11:31:05","modified_gmt":"2021-02-16T04:31:05","slug":"menarik-berikut-asal-usul-hidangan-ronde","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/titipku.com\/blog\/menarik-berikut-asal-usul-hidangan-ronde\/","title":{"rendered":"Menarik! Berikut Asal-Usul Hidangan Ronde"},"content":{"rendered":"
Siapa sih yang tidak suka ronde? Minuman yang nikmat banget jika dikonsumsi saat musim hujan ini memang menjadi favorit siapa saja. Minuman yang disajikan dengan air jahe ini memang dinilai ampuh untuk menghangatkan saat malam tiba ataupun saat cuaca dingin karena hujan. Meskipun sudah terkenal di kalangan masyarakat Indonesia, ternyata ronde tidak berasal asli dari negara kita lho!<\/span><\/p>\n <\/p>\n <\/p>\n Ronde ternyata merupakan minuman, atau mungkin lebih tepat disebut makanan, yang berasal dari Tiongkok. Ronde, dikenal dengan nama t<\/span>angyuan<\/span><\/i>, yakni makanan khas Tiongkok yang biasa disajikan saat Festival Lampion, Festival <\/span>Dongzhi<\/span><\/i>, atau pada setiap pertemuan keluarga besar seperti acara pernikahan.\u00a0<\/span><\/p>\n Menurut legenda, <\/span>tangyuan<\/span><\/i><\/a> menjadi makanan khas Festival Lampion bermula pada masa Dinasti Han. Menurut legenda, pada masa\u00a0Dinasti Han, terdapat seorang dayang kerajaan bernama Yuanxiao. Ia sangat merindukan orang tuanya tetapi tidak dapat meninggalkan istana, akhirnya ia terus menangis dan ingin bunuh diri.<\/span><\/p>\n Baca Juga: <\/strong>5 Jenis Minuman yang Cocok Menemani Saat Hujan<\/a><\/p><\/blockquote>\n Seorang menteri yang mengetahui hal tersebut mencegahnya berjanji akan menolongnya.\u00a0Penasihat kaisar kemudian berpura-pura menjadi peramal dan berkata pada semua orang yang ia temui bahwa Dewa Api akan akan membakar seluruh kota pada hari ke-15 bulan itu. <\/span><\/p>\n Kaisar yang mendengar cerita itu, lalu menyuruh penasihatnya untuk mencari solusi. Penasihat kaisar memberikan solusi bahwa semua orang di kota harus menggantung lampion merah dan kembang api agar terlihat seolah-olah kota sedang terbakar dan menenangkan Dewa Api.\u00a0Penasihat kaisar juga berkata bahwa Dewa Api menyukai tangyuan<\/i>, sehingga semua orang di kota harus menyiapkan tangyuan <\/i>pada hari ke-15.<\/span><\/p>\n Tangyuan.<\/p><\/div>\n Apa yang perlu dilakukan Yuanxiao adalah membuat tangyuan<\/em> sebanyak mungkin (yang merupakan masakan terbaik yang bisa ia buat) sebagai persembahan kepada dewa pada tanggal\u00a015 bulan 1 Imlek. Yuanxiao berhasil melakukannya dan sang kaisar merasa puas. Yuanxiao akhirnya diizinkan bertemu kedua orang tuanya. Semenjak saat itu, pada tanggal 15 bulan 1 penanggalan Imlek diadakan Festival Yuanxiao atau\u00a0Festival Lampion<\/a>.<\/span><\/p>\n tangyuan <\/span><\/i>memiliki makna kebersamaan dan persatuan, tidak hanya bagi keluarga Yuanxiao, tetapi juga bagi orang-orang di kota karena menyiapkan t<\/em><\/span>angyuan<\/span><\/i> bersama-sama. Bentuknya yang bulat juga melambangkan bulan purnama pertama di tahun baru Imlek.\u00a0<\/span><\/p>\n <\/p>\n Wah, ternyata filosofi t<\/em><\/span>angyuan<\/span><\/i> atau ronde menarik banget ya! Bagi kamu yang setelah membaca ini jadi ingin ronde, bisa langsung pesan di Titipku<\/a>! Di Titipku<\/a> tersedia sejumlah pedagang yang menjual wedang ronde. Mau buat sendiri? Bisa juga kok! Kamu tinggal beli bahan-bahannya di Titipku<\/a> saja.<\/span><\/p>\nSejarah Ronde<\/strong><\/h5>\n
Makna Ronde<\/strong><\/h5>\n