add_action('wp_head', function(){echo '';}, 1);{"id":7479,"date":"2020-03-30T22:18:10","date_gmt":"2020-03-30T15:18:10","guid":{"rendered":"https:\/\/blog.titipku.com\/?p=7479"},"modified":"2020-03-30T22:19:45","modified_gmt":"2020-03-30T15:19:45","slug":"awas-kemasan-kertas-berbahaya-untuk-makanan","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/titipku.com\/blog\/awas-kemasan-kertas-berbahaya-untuk-makanan\/","title":{"rendered":"Awas Kemasan Kertas Berbahaya untuk Makanan"},"content":{"rendered":"

Titipku<\/strong><\/a> – Kemasan makanan ternyata mempunyai peranan penting dalam menjaga kualitas makanan. Akhir-akhir ini banyak pelaku UMKM produk makanan telah menggunakan kemasan kertas yang dipercaya aman untuk membungkus makanan.<\/span><\/p>\n

Namun ternyata kemasan kertas juga perlu diwaspadai. Karena beberapa kemasan kertas ternyata belum memiliki label\u00a0<\/a><\/span>food grade<\/span><\/i>. Apa aja sih?<\/span><\/p>\n

Melalui\u00a0<\/span>greenpack.co.id<\/span><\/a>\u00a0berikut kemasan kertas makanan yang berbahaya:<\/span><\/p>\n

Ada banyak jenis kertas yang dapat digunakan untuk membuat kemasan makanan. Dan salah satu contohnya adalah\u00a0<\/span>food grade paper<\/span><\/i>\u00a0atau biasanya disebut kertas yang dibuat dari\u00a0<\/span>virgin pulp<\/span><\/i>\u00a0yang sangat aman jika bersentuhan dengan makanan.\u00a0<\/span><\/p>\n

\"kemasan

Sumber: asiabaru.com<\/p><\/div>\n

Baik makanan yang disajikan pada saat panas maupun dingin. Dan warna dari kertas ini adalah berwarna putih gading. Ingat warnanya \u201cPutih Gading\u201d. Untuk kemasan makanan yang aman bagi kesehatan adalah kertas yang tidak mengandung pemutih didalamnya atau tidak mengandung senyawa kimia\u00a0<\/span>Optical Brightening Agent\u00a0<\/span><\/i>(OBA).<\/span><\/p>\n

Apa itu\u00a0<\/span>Optical Brightening Agent<\/span><\/i>\u00a0(OBA) merupakan suatu senyawa yang dapat memberikan efek cahaya pada suatu objek yang terkena sinar, sehingga objek tersebut akan lebih terlihat lebih putih dan bercahaya. Pemanfaatan OBA telah dikenal sejak dahulu pada abad ke-18, dimana orang pertama kali memanfaatkan OBA alami dalam industri tekstil.\u00a0<\/span><\/p>\n

Sejak tahun 1940, sintesa OBA berhasil dilakukan dengan mereaksikan diamino stilbene disulphonic acid dengan cyanuric chloride. Sejak saat itu pemanfaatan OBA dilakukan secara besar-besaran pada berbagai aplikasi industri seperti tekstil, deterjen, kertas dan kosmetik (Ullman\u2019s Encyclopedia Of Industrial Chemistry, 2002).<\/span><\/p>\n

Sehingga kertas yang mengandung Optical Brightening Agent (OBA) adalah jenis kertas tulis, kertas cetak dan kertas fotokopi. Namun sayangnya banyak oknum yang menggunakan OBA pada kemasan produk makanan untuk terlihat lebih menarik.<\/span><\/p>\n

Begini cara mengetahui kandungan OBA pada kemasan makanan:<\/span><\/h6>\n
    \n
  1. Siapkan alat yang mengandung sinar ultraviolet atau Anda bisa temukan di alat pendeteksi uang.<\/span><\/li>\n
  2. Siapkan kemasan makanan<\/span><\/li>\n
  3. Sinari kemasan makanan Anda dengan alat tersebut, jangan lupa untuk memadamkan lampu agar terlihat jelas. Jika pada saat Anda menyinari kemasan makanan Anda dan kemasan makanan Anda memantulkan sinar berarti kemasan makanan Anda mengandung pemutih dan jika tidak memantulkan cahaya kemasan makanan tidak mengandung pemutih.<\/span><\/li>\n<\/ol>\n

    Jika kamu memiliki usaha makanan, yuk beli kemasan\u00a0<\/span>food grade<\/span><\/i>\u00a0di\u00a0<\/span>Titipku<\/span><\/a>aja.\u00a0<\/span>Aplikasi<\/span><\/a>\u00a0anak bangsa tersebut sedang mengkampanyekan kemasan khusus makanan dan minuman untuk menjaga kualitas produk UMKM Indonesia aman untuk dikonsumsi. Cek yuk di Aplikasi\u00a0<\/span>Titipku<\/span><\/a>.<\/span><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

    Titipku – Kemasan makanan ternyata mempunyai peranan penting dalam menjaga kualitas makanan. Akhir-akhir ini banyak pelaku UMKM produk makanan telah menggunakan kemasan kertas yang dipercaya aman","protected":false},"author":7,"featured_media":7483,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"_mi_skip_tracking":false,"_monsterinsights_sitenote_active":false,"_monsterinsights_sitenote_note":"","_monsterinsights_sitenote_category":0},"categories":[38],"tags":[12904,12911,12910,12896,12902,12903,12901,12907,12908,12909,12906,12895,12898,12899,12900,12905,12894,12897],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/7479"}],"collection":[{"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/users\/7"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=7479"}],"version-history":[{"count":2,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/7479\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":7484,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/7479\/revisions\/7484"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/media\/7483"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=7479"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=7479"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=7479"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}