add_action('wp_head', function(){echo '';}, 1);{"id":7282,"date":"2020-02-28T06:31:34","date_gmt":"2020-02-27T23:31:34","guid":{"rendered":"https:\/\/blog.titipku.com\/?p=7282"},"modified":"2020-02-28T06:31:34","modified_gmt":"2020-02-27T23:31:34","slug":"15-aturan-sertifikat-halal-mui-bagi-pelaku-umkm-indonesia","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/titipku.com\/blog\/15-aturan-sertifikat-halal-mui-bagi-pelaku-umkm-indonesia\/","title":{"rendered":"15 Aturan Sertifikat Halal MUI bagi Pelaku UMKM Indonesia"},"content":{"rendered":"
Titipku<\/strong><\/a> – Sertifikat Halal MUI hingga kini masih menjadi surat penting yang perlu dimiliki oleh pelaku usaha, termasuk UMKM, untuk menjamin produknya aman untuk dikonsumsi oleh kaum muslim.<\/span><\/p>\n Bahkan menurut peraturan semua produk baik makanan dan minuman wajib mencantumkan sertifikat halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) di bawah Kementerian Agama (Kemenag). Sertifikat halal<\/a> tak lagi diterbitkan Majelis Ulama Indonesia (MUI).<\/span><\/p>\n Ilustrasi via muslimobsession.com<\/p><\/div>\n Sebelum mendaftarkan usaha dalam sertifikat halal. Sebagai pelaku UMKM penting untuk mengetahui 15 peraturan yang berlaku.\u00a0<\/span><\/p>\n Dilansir melalui situs\u00a0<\/span>Kemenag.go.id<\/span><\/a>, berikut garis besar penjabaran tentang ketentuan produk halal dalam UU nomor 33\/2014:<\/span><\/p>\n Pasal 1<\/span><\/p>\n Selain sertifikat Halal dari MUI, pelaku usaha UMKM juga membutuhkan modal untuk memulai atau mengembangkan usahanya.<\/span><\/p>\n Titipku\u00a0<\/span><\/a>juga menyediakan pinjaman usaha bagi pelaku UMKM. Selain itu\u00a0<\/span>Titipku\u00a0<\/span><\/a>juga menyediakan kredit motor sebagai penunjang operasional usaha UMKM di Indonesia.<\/span><\/p>\nKetentuan Produk Halal<\/h6>\n
\n