Selain untuk pakaian santai sehari-hari, daster juga sering dipakai oleh banyak perempuan Indonesia sebagai baju tidur. Memang, daster diakui cukup nyaman dipakai untuk tidur. Daster memiliki potongan yang longgar. Biasanya didesain dengan lengan pendek atau tanpa lengan. Lalu untuk panjangnya, biasanya menjuntai ke bawah sampai lutut, betis, atau semata kaki.<\/span><\/p>\n Dikutip dari laman kumparan.com, daster diadaptasi dari dunia fashion Amerika, \u201cduster\u201d. <\/span>Duster<\/span><\/i> adalah jubah panjang dengan bahan ringan dan memiliki potongan longgar.<\/span><\/p>\n Instagram via @steffazaina<\/p><\/div>\n Sejak tahun 1800-an, jubah tersebut mulai dikenal dan biasanya terbuat dari linen dan dipakai oleh para koboi sebagai luaran untuk melindungi pakaian mereka dari debu dan kotoran. Desain <\/span>duster <\/span><\/i>ada bermacam-macam, mulai dari yang berbelahan tinggi, berkancing, hingga dilapisi paraffin agar anti air sehingga bisa berfungsi sebagai jas hujan.<\/span><\/p>\n Kemudian fungsi <\/span>duster <\/span><\/i>mulai berubah. Pada awal\u00a0 tahun 1900-an, <\/span>duster <\/span><\/i>digunakan oleh pria maupun wanita sebagai luaran saat mengendarai motor atau mobil terbuka.\u00a0<\/span><\/p>\n Duster <\/span><\/i>dengan model simple dan panjangnya selutu baru mulai didesain sekitar tahun 1950-an. Dipasangi kancing pada bagian depan dan sengaja didesain sebagai luaran untuk melindungi pakaian saat sedang membersihkan rumah atau memasak.<\/span><\/p>\n Tahun 1970-an, <\/span>duster <\/span><\/i>didesain seperti cardigan. Brand ternama seperti Halston, Yves Saint Laurent, dan Pierre Cardin memadankan <\/span>duster <\/span><\/i>dengan sapatu boots selutut dan sebagai luaran kaos atau celana jeans.<\/span><\/p>\n Baru pada awal tahun 2000-an,\u00a0 <\/span>duster <\/span><\/i>menjadi <\/span>fashion item <\/span><\/i>yang popular dan banyak digunakan oleh masyarakat Amerika kebanyakan.\u00a0<\/span><\/p>\n Tapi, <\/span>guys, <\/span><\/i>di Indonesia tidak ada sumber yang pasti mengenai asal muasal daster. Kembali dikutip dari kumparan.com, mungkin hanya di Indonesia saja yang penduduknya mengenakan daster sebagai pakaian untuk aktivitas sehari-hari di rumah maupun untuk tidur.<\/span><\/p>\n Daster biasanya terbuat dari bahan yang ringan dan sejuk saat dipakai, seperti katun atau kain batik. Tak hanya di Yogyakarta saja, pasti banyak di daerah lain yang menjual daster-daster batik atau bercorak <\/span>abstrak <\/span><\/i>warna-warni namun tetap sedap dipandang.<\/span><\/p>\n Instagram via zoya_collection01<\/p><\/div>\n Nah, itu tadi sekilas cerita tentang asal muasal daster. Semoga bisa menambah wawasan kalian tentang ikon fashion yang satu ini. Mengingat daster sering dipakai untuk tidur, barangkali ada diantara kalian yang sudah langganan membeli daster untuk pakaian tidur di rumah. Atau bahkan ketika sedang santai di rumah.<\/span><\/p>\n Daster memang banyak didapatkan pula. Hampir di setiap pasar hingga took pakaian menjual pakaian yang satu ini. Meski simple, tapi banyak peminatnya. Pun di toko-toko online yang sedang digandrungi saat ini. Melalui <\/span>gadget, <\/span><\/i>berbagai aplikasi belanja bisa diakses dan dinilai sangat membantu.<\/span><\/p>\n Ayo belanja di Titipku! Aplikasi Titipku bisa membantu kamu yang ingin belanja, <\/span>lho. <\/span><\/i>Termasuk belanja pakaian, seperti daster ini. Menariknya, produk yang kamu dapatkan melalui Titipku merupakan produk local UMKM. Selain kebutuhanmu terpenuhi, transaksimu di Titipku bisa berkontribusi untuk membantu pemasaran digital UMKM local Indonesia.<\/span><\/p>\n #PakaiProdukLokal<\/span><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":" Titipku – Satu lagi model pakaian yang khas Indonesia. Terkhusus perempuan, pasti sangat familiar dengan baju model ini, yaitu daster. Yep, bagi masyarakat Indonesia, daster identik dengan pakaian","protected":false},"author":7,"featured_media":6915,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"_mi_skip_tracking":false,"_monsterinsights_sitenote_active":false,"_monsterinsights_sitenote_note":"","_monsterinsights_sitenote_category":0},"categories":[395],"tags":[11636,11639,11637,11635,11634,11638,11633,11641,11630,11626,11628,11627,11631,11632,11629,11640],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/6913"}],"collection":[{"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/users\/7"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=6913"}],"version-history":[{"count":1,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/6913\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":6916,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/6913\/revisions\/6916"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/media\/6915"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=6913"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=6913"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=6913"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}![\"daster](\"https:\/\/blog.titipku.com\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/79018291_681543439036696_7159074307826459457_n-251x300.jpg\")
Fungsi Duster<\/h6>\n
![\"daster](\"https:\/\/blog.titipku.com\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/75450419_2520600678265504_8321310015840506896_n-240x300.jpg\")