add_action('wp_head', function(){echo '';}, 1);{"id":6799,"date":"2019-12-05T11:26:42","date_gmt":"2019-12-05T04:26:42","guid":{"rendered":"https:\/\/blog.titipku.com\/?p=6799"},"modified":"2019-12-05T11:26:42","modified_gmt":"2019-12-05T04:26:42","slug":"warung-makan-rumahan-mbok-na","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/titipku.com\/blog\/warung-makan-rumahan-mbok-na\/","title":{"rendered":"Warung\u00a0 Makan Rumahan Mbok Na\u00a0"},"content":{"rendered":"
Titipku<\/strong> <\/a>– <\/span>Warung Mbok Na ini terletak di daerah pakuncen wirobrajan, dengan bentuk warung yang sederhana berupa tembok yang belum di cat. Warung ini sudah lebih dari sepuluh tahunan berdiri, Mbok Na memang sejak awal usaha adalah warung ini. Warung ini dulu nya jadi langganan mahasiswa UMY yang dulu kampusnya memang di wirobrajan sebelum pindah ke ringroad selatan. Sekarang kampus UMY Wirobrajan yang di depan SMA 1 Jogja sudah menjadi\u00a0 AMC atau Asri Medical Center. Karena konsumennya mahasiswa maka harga disini pun termasuk murah. Dulu makan nasi pakai minum saja tidak sampai 10 ribu cukup membantu bagi mahasiswa yang mengandalkan uang kiriman.<\/span><\/p>\n Warung Makan Mbok Na<\/p><\/div>\n Keunikan warung ini adalah dapur dan cara masaknya dimana Mbok Na dari dulu sampai sekarang masaknya pakai kayu dan tungku. Jangan heran jika melihat di samping warung ini ada tumpukan kayu yang sudah dipotong-potong. Menggunakan kayu sebagai bahan bakar dirasa cukup ekonomis apalagi di daerah ini kayu masih mudah untuk mendapatkannya. Rasa masakan yang dimasak dengan kayu pun beda dengan masak menggunakan kompor gas. Dari segi rasa memang lebih enak dan khas baik untuk masak air masak sayur ataupun nasi.<\/span><\/p>\n Cara masaknya pun unik. Kayu yang sudah nyala dibiarkan menjadi bara kemudian ditiup menggunakan semprong atau alat tiup bagi orang jaman dulu masak di dapur berarti tidak takut kotor karena pasti kena asap dan abu kayu. Masak dengan kayu juga alat masaknya paling cocok dengan alat dari ceret kuningan atau tembaga serta biasanya\u00a0 kalau nasi ditutup dengan penutup dari bambu.<\/span><\/p>\nGudangan Masih Eksis di Warung Makan Mbok Na<\/span><\/h6>\n