add_action('wp_head', function(){echo '';}, 1);{"id":6700,"date":"2019-11-17T21:22:14","date_gmt":"2019-11-17T14:22:14","guid":{"rendered":"https:\/\/blog.titipku.com\/?p=6700"},"modified":"2019-11-17T21:22:14","modified_gmt":"2019-11-17T14:22:14","slug":"warmindo-murni-warung-burjo-jogja","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/titipku.com\/blog\/warmindo-murni-warung-burjo-jogja\/","title":{"rendered":"Warmindo Murni, Warung\u00a0 Burjo Jogja"},"content":{"rendered":"
Titipku<\/strong> <\/a>– Pada awal tahun 2000-an mulai muncul Warung Burjo di Jogja. Warung Burjo ini menyediakan menu khas yaitu bubur kacang hijau dan ketan hitam serta Indomie goreng atau rebus. Indomie yang dibuat juga bukan indomie biasa, tapi juga dilengkapi dengan telur (intel).<\/span><\/p>\n Konsep warung ini dulu adalah buka 24 jam. Jadi warung burjo atau juga dikenal dengan sebutan warmindo menjadi sangat familiar di kalangan mahasiswa. Terutama yang hobi begadang dan pingin sekedar minum atau makan ringan sambil ngobrol. Warung burjo bersama angkringan yang dulu hanya buka malam hari memang menjadi tempat nongkrong dan makan yang santai sehingga laris dan berkembang di kota Jogja.<\/span><\/p>\n Warung Burjo kebanyakan adalah milik orang-orang daerah Kuningan Jawa Barat yang berbondong-bondong ke Jogja. Prospek usaha ini semakin mendukung dikarenakan Jogja adalah kota dengan jumlah mahasiswa yang banyak.<\/span><\/p>\n Dalam perkembangannya warung burjo ini entah mulai kapan mulai bergeser menjadi warung nasi sederhana, jadi orang yang makan burjo semakin sedikit tapi yang makan Indomie semakin banyak. Bahkan sering minta makan pakai nasi,maka berubahlah warung burjo ini menjadi warmindo.<\/span><\/p>\n<\/p>\n
Perkembangan Warung Burjo<\/h6>\n