$\"kerajinan$
Pak Yayan, pengrajin kerajinan bambu<\/p><\/div>\n
Usaha Pak Yayan tersebut tidak langsung berjalan mulus. Seringkali dalam sehari tidak ada satupun barang yang terjual. Alih-alih patah semangat, beliau malah menambah jenis produk yang dibuat dan dijual yaitu kerajinan berbahan baku lidi dan bambu. Lidi dan bambu pun diperoleh dari alam sekitar tempat tinggal Pak Yayan.<\/span><\/p>\n
Produk<\/b><\/h6>\n
Pada 2012, Pak Yayan mengembangkan keahliannya dalam membuat kerajinan dengan menonton <\/span>Youtube<\/span><\/i>. Selain membuat asbak, beliau dapat membuat piring, mangkok, teko dan cangkir dari batok kelapa. Kemudian pada tahun yang sama, Pak Yayan membuat kursi berbahan baku lidi. Pada tahun 2013, beliau berkreasi dengan bambu untuk membuat asbak, cangkir, mug dan baki.<\/span><\/p>\n
Pada 2018, Pak Yayan membuat piring berbahan baku lidi. Selain itu, beliau berkreasi dengan anyaman bambu. Pak Yayan membuat saringan kopi dan <\/span>aseupan<\/span><\/i> serabi. <\/span>Aseupan<\/span><\/i> adalah wadah berbentuk kerucut yang terbuat dari anyaman bambu untuk mengukus nasi atau makanan lain.<\/span><\/p>\n
Produk unggulan Pak Yayan adalah set teko dan cangkir batok kelapa yang terdiri dari 1 teko dan 4 cangkir.<\/span><\/p>\n
$\"kerajinan$
Set Teko & Cangkir Batok Kelapa<\/p><\/div>\n
Strategi dan Daerah Pemasaran<\/b><\/h6>\n
Pak Yayan mengakui adanya kenaikan penjualan yang signifikan setelah menjalankan usaha dengan cara <\/span>online<\/span><\/i> pada 2015. Pada saat itu, beliau coba jual <\/span>online<\/span><\/i> melalui Facebook<\/em>. Ide tersebut diperoleh setelah Pak Yayan bertemu dengan para pelaku UKM di pelatihan-pelatihan usaha yang diikutinya. Kemudian pada 2018, beliau mencoba peruntungan dengan berjualan melalui Instagram.<\/em><\/span><\/p>\n
Sejak dijalankannya usaha <\/span>online<\/span><\/i>, Pak Yayan menjadi <\/span>supplier<\/span><\/i> kerajinan limbah alam ke berbagai kota di Indonesia. Daerah pemasaran produk Pak Yayan tidak hanya terbatas di Kota Banjar tetapi juga sampai luar kota yaitu Cirebon, Tasik, Bandung, Pasar Tanah Abang, Pontianak dan Sulawesi. Dalam pertumbuhan usaha ini, Pak Yayan tidak mengalami kendala bahan baku karena dapat diperoleh dari Desa Cibeureum dan Cijawar di Kota Banjar.<\/span><\/p>\n
Saat ini, semua pekerjaan dilakukan oleh Pak Yayan seorang diri sehingga beliau bekerja setiap hari dari pukul 06.00 sampai 22.00 WIB agar <\/span>order<\/span><\/i> konsumen terpenuhi. Keterbatasan tenaga kerja inilah yang menyebabkan Pak Yayan tidak memiliki persediaan sehingga setiap pembelian dari konsumen dilakukan dengan cara <\/span>pre order<\/span><\/i>. Pak Yayan belum ada rencana mempekerjakan karyawan karena mempertimbangkan biaya produksi.<\/span><\/p>\n
$\"kerajinan$
Piring Batok Kelapa<\/p><\/div>\n
Pak Yayan berharap mendapatkan pinjaman modal usaha untuk membangun <\/span>gallery<\/span><\/i> di lokasi produksi yang saat ini terletak di halaman rumah beliau. Selain itu, modal usaha tersebut akan digunakan untuk menambah kapasitas produksi dan merekrut tenaga kerja sehingga Pak Yayan dapat memenuhi <\/span>order<\/span><\/i> dalam jumlah banyak, cepat dan terdapat persediaan. Kemudian, beliau berencana menampung kerajinan limbah alam hasil karya pengrajin masyarakat sekitar.<\/span><\/p>\n
“Terus berkarya dan jangan menyerah oleh kegagalan karena kegagalan awal dari keberhasilan.”<\/span><\/p><\/blockquote>\n
AYO MENJELAJAH!<\/h4>\nMasih ada banyak jutaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di sekitarmu. Bantu mereka dengan Jelajah di \u00a0aplikasi Titipku<\/a>\u00a0agar produk mereka semakin dikenal khalayak!\u00a0 $\"\ud83d\ude42\"$ <\/p>\n
Artikel ini ditulis oleh : Kustikasari
\nDireview oleh : Susi Setya<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"
Titipku – Pak Yayan menjalankan usaha produksi dan jual souvenir sejak 2012. Pada saat itu, beliau fokus pada produksi souvenir berbahan baku batok kelapa. Ide awal membuat kerajinan muncul ketika","protected":false},"author":7,"featured_media":6161,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"_mi_skip_tracking":false,"_monsterinsights_sitenote_active":false,"_monsterinsights_sitenote_note":"","_monsterinsights_sitenote_category":0},"categories":[45,44],"tags":[9208,9209,9196,9202,9201,9199,9197,9198,9200,9203,9204,9205,9207,9206,9210],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/6153"}],"collection":[{"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/users\/7"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=6153"}],"version-history":[{"count":5,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/6153\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":13355,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/6153\/revisions\/13355"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/media\/6161"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=6153"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=6153"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=6153"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}