add_action('wp_head', function(){echo '';}, 1);{"id":5831,"date":"2019-09-10T11:20:09","date_gmt":"2019-09-10T04:20:09","guid":{"rendered":"https:\/\/blog.titipku.com\/?p=5831"},"modified":"2022-11-06T13:12:41","modified_gmt":"2022-11-06T06:12:41","slug":"jamur-crispy-tanpa-pengawet-ala-ibu-iin-pengusaha-sekaligus-petani-jamur","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/titipku.com\/blog\/jamur-crispy-tanpa-pengawet-ala-ibu-iin-pengusaha-sekaligus-petani-jamur\/","title":{"rendered":"Jamur Crispy Tanpa Pengawet Ala Ibu Iin, Pengusaha Sekaligus Petani Jamur"},"content":{"rendered":"

Titipku<\/a> – Usaha jamur saat ini rupanya sedang banyak diganderungi oleh banyak masyarakat. Pengolahan jamur yang tidak membutuhkan proses yang terlalu rumit menjadi alasan banyak UMKM di Indonesia mencoba untuk mendongkrak perekonomian dari usaha jamur-jamur ini. Seperti salah satunya Bu Iin di Kota Banjar, Jawa Barat.<\/p>\n

Tilik Balik<\/h6>\n

Bu Iin, sebutan untuk wanita yang mulai aktif meneruskan usaha orang tua sejak tahun 2013. Usaha yang dijalankan Bu Iin adalah budidaya jamur tiram, produksi jamur dan paria atau pare\u00a0<\/a><\/span>crispy<\/span><\/i>. Motivasi Bu Iin melanjutkan usaha orang tua yakni ingin menghasilkan uang tapi tetap dapat mengurus suami dan kedua anaknya yang masih kecil.<\/span><\/p>\n

\"jamur

Ibu Iin (kanan), owner Regina Jamur Crispy<\/p><\/div>\n

Usaha jamur ini dijalankan di rumah pribadi yang berlokasi di Dusun Sukanegara, Desa Waringinsari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar. Konsumen Bu Iin menjangkau segala usia dari anak-anak sampai orang dewasa, karena jamur bisa dinikmati oleh siapa saja.<\/span><\/p>\n

Produk<\/b><\/h6>\n

Untuk budidaya jamur tiram, Bu Iin membeli benih dari Cianjur. Budidaya dilakukan sendiri oleh Bu Iin. Beliau membuat media dan menanam benih setiap hari. Hasil panen kemudian dijual ke pasar sebanyak 70% dan sisanya diolah menjadi jamur <\/span>crispy<\/span><\/i>. Adapun proses budidaya jamur tiram adalah sebagai berikut:<\/span><\/p>\n

    \n
  1. Pembuatan media tanam yang terbuat dari serbuk gergaji, tepung jagung, tepung aren, bekatul (dedak), pupuk organik, kapur dan air<\/span><\/li>\n
  2. Diamkan media tanam tersebut selama 2 hari agar menjadi kompos<\/span><\/li>\n
  3. Masukan media tanam pada <\/span>polybag<\/span><\/i><\/li>\n
  4. Kukus media tanam selama 12 jam untuk sterilisasi<\/span><\/li>\n
  5. Masukan bibit jamur (inokulasi)<\/span><\/li>\n
  6. Siram jamur<\/span><\/li>\n
  7. Panen jamur berumur 40 hari dari proses inokulasi.<\/span><\/li>\n<\/ol>\n
    \"jamur

    Regina Jamur Crispy<\/p><\/div>\n

    Sementara itu, semua produk makanan yang diproduksi Ibu Iin ini sudah mendapat ijin PIRT Dinas Kesehatan dan Halal MUI. Untuk jamur <\/span>crispy<\/span><\/i>, produk tersebut memiliki <\/span>brand<\/span><\/i> yaitu Reginda Jamur <\/span>Crispy<\/span><\/i>. Nah cara pembuatan jamur <\/a><\/span>crispy<\/span><\/i> agar tahan lama sampai 2 bulan tanpa bahan pengawet Bu Iin bagi tips berikut ini.<\/span><\/p>\n

      \n
    1. Cuci jamur tiram kemudian tiriskan<\/span><\/li>\n
    2. Potong jamur tiram yang kuntumnya lebar menjadi 5 bagian<\/span><\/li>\n
    3. Haluskan rempah-rempah yaitu bawang putih, ketumbar dan pala<\/span><\/li>\n
    4. Campur tapioka, terigu, rempah-rempah dan bumbu<\/span><\/li>\n
    5. Tambahkan air ke dalam adonan dan aduk rata<\/span><\/li>\n
    6. Celupkan jamur tiram ke dalam adonan<\/span><\/li>\n
    7. Goreng jamur tiram dalam minyak panas sampai terendam seluruhnya<\/span><\/li>\n
    8. Tiriskan sampai 1 jam<\/span><\/li>\n
    9. Goreng kembali jamur tiram tersebut<\/span><\/li>\n
    10. Masukan jamur tiram yang sudah digoreng ke dalam <\/span>spinner<\/span><\/i><\/li>\n
    11. Masukan jamur tiram ke dalam kemasan<\/span><\/li>\n
    12. Jamur tiram siap dipasarkan<\/span><\/li>\n<\/ol>\n

      Paria atau Pare\u00a0<\/span>crispy<\/span><\/i> merupakan ide Bu Iin yang direalisasikan mulai 2018 lalu. Cara pembuatan produk tersebut sama dengan jamur <\/span>crispy<\/span><\/i>. Rasa paria <\/span>crispy<\/span><\/i>\u00a0memang sedikit pahit. Tapi tetap enak dikonsumsi tentunya! Khusus untuk produk pare crispy ini beliau memberi nama\u00a0<\/span>Reginda Paria <\/span>Crispy<\/span><\/i>.<\/span><\/p>\n

      Bu Iin titip jual jamur dan paria <\/span>crispy<\/span><\/i> ke toko oleh-oleh, caf\u00e9, kantin sekolah, pasar tradisional dan <\/span>rest area<\/span><\/i>. Daerah pemasaran masih terbatas di Kota Banjar. Selain itu, Bu Iin aktif promosi melalui Facebook dan Instagram.<\/span><\/p>\n

      Suka dan Duka<\/b><\/h6>\n

      Gagal pasti pernah, terutama gagal panen. Imbasnya tentu saja pada produksi dan pemesanan yang menurun. Tapi lantas tidak membuat Ibu Iin berlarut, karena ‘life must go on’.<\/em> Menurutnya ada kepuasan tersendiri ketika berhasil meyakinkan calon konsumen untuk membeli produknya setelah dia memberikan <\/span>tester<\/span><\/i>.<\/span><\/p>\n

      Kendala usaha yang dialami Regina Jamur adalah modal usaha tertahan pada produk yang belum terjual karena sebagian besar produk dijual dengan cara dititipkan. Selain itu, Bu Iin kesulitan mencari calon konsumen baru.<\/span><\/p>\n

      Untuk ke depannya, Bu Iin ingin lebih fokus dalam menjalankan usaha. Beliau sudah memiliki ide produk baru dengan tetap mempertahankan bahan baku jamur tiram. Ketika jenis dan jumlah produk semakin banyak, Bu Iin ingin membuka toko oleh-oleh di pusat Kota Banjar. Selain itu, beliau ingin memperluas daerah pemasaran sampai luar kota.<\/span><\/p>\n

      “Dalam menjalankan usaha diperlukan kemauan, kerja keras dan kesabaran.”<\/span><\/p><\/blockquote>\n

      AYO MENJELAJAH!<\/h4>\n

      Masih ada banyak jutaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di sekitarmu. Bantu mereka dengan Jelajah di aplikasi Titipku agar produk mereka semakin dikenal khalayak!\u00a0\"\ud83d\ude42\"<\/p>\n

      Artikel ini ditulis oleh : Kustikasari
      \nDireview oleh : Susi Setya<\/p>\n

      Terimakasih atas partisipasinya memajukan UMKM Indonesia! Ayo kirimkan terus kisah inspiratif UMKM di sekitarmu!<\/pre>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

      Titipku – Usaha jamur saat ini rupanya sedang banyak diganderungi oleh banyak masyarakat. Pengolahan jamur yang tidak membutuhkan proses yang terlalu rumit menjadi alasan banyak UMKM di Indonesia","protected":false},"author":7,"featured_media":5832,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"_mi_skip_tracking":false,"_monsterinsights_sitenote_active":false,"_monsterinsights_sitenote_note":"","_monsterinsights_sitenote_category":0},"categories":[45,44],"tags":[4849,4848,4850,8286,5225,5224,4837,5220,4836,4831,8279,8278,8277,8280,8283,5227,4840,8281,8282,5229,5228,4842,5231,5230,8284,8287,4844,4845,5213,5217,5216,5218,5214,5215,5222,8289,8288,4834,5223,4833,5219,5221,4832,4830,8285,5232,5226,4838,4843,4847,8290],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/5831"}],"collection":[{"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/users\/7"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=5831"}],"version-history":[{"count":2,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/5831\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":13360,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/5831\/revisions\/13360"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/media\/5832"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=5831"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=5831"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=5831"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}