add_action('wp_head', function(){echo '';}, 1);{"id":493,"date":"2017-09-15T13:30:02","date_gmt":"2017-09-15T06:30:02","guid":{"rendered":"https:\/\/titipku.co.id\/blog_wp\/?p=493"},"modified":"2017-09-15T13:30:02","modified_gmt":"2017-09-15T06:30:02","slug":"16-oleh-oleh-khas-jogja-paling-hits","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/titipku.com\/blog\/16-oleh-oleh-khas-jogja-paling-hits\/","title":{"rendered":"Kampung Keparakan, Pusat Kerajinan Kulit di Kota Yogyakarta"},"content":{"rendered":"
Kampung Keparakan, Pusat Kerajinan Kulit di Kota Yogyakarta, Produknya Banyak Dijual di Malioboro<\/h5>\n

\"\"<\/p>\n

Di wilayah Yogyakarta terdapat sejumlah kampung yang menjadi sentra industri kerajinan yang layak anda kunjungi saat berada di Kota Gudeg ini.<\/strong><\/em><\/p>\n

Satu di antaranya adalah Kampung Industri Kerajinan Keparakan.<\/p>\n

Maka tak heran sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai pembuat tas, jaket, sabuk, dan sandal dari kulit.<\/p>\n

Satu di antara warga Keparakan yang menjadi pengrajin kulit adalah Bibit.<\/p>\n

Warga yang tinggal di MG I\/ 637 RT 35 RW 08 Keparakan Lor, Mergasan ini memproduksi tas kulit dan menjual karyanya ke pasaran Malioboro dan Pasar Beringharjo.<\/p>\n

Tas kulit sapi untuk wanita dan pria produksi Bibit ini dibandrol mulai harga Rp 250 ribu.<\/p>\n

Tak hanya memproduksi tas, Bibit juga membuat sabuk kulit yang satunya dijual dari harga Rp 80 ribu hingga Rp 200 ribu, serta dompet kulit seharga Rp 125 ribu.<\/p>\n

“Kalau ada yang langsung beli ke sini juga bisa. Minimal pesan 6 buah tas dengan pola yang sama,” terang Bibit.<\/p>\n

Bibit juga membuka jasa pembuatan jaket kulit. Hanya saja karena harga bahan baku yang mahal, jaket kulit hanya dibuat ketika ada pesanan.<\/p>\n

“Kalau bahan baku jaket kulit pakai kulit domba. Harganya lebih mahal. Jaket kulit saya jual dari harga Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta,” tandasnya.<\/p>\n

Untuk memenuhi kebutuhan kulit, para pengrajin Keparakan mendatangkan kulit dari Magetan.<\/p>\n

Selain Bibit, pengrajin lain yang ada di\u00a0Kampung Industri Kerajinan Keparakan<\/a>\u00a0adalah Subandi.<\/p>\n

Workshop Subandi terletak di RT 58 RW 10 Keparakan Lor. Bandi memproduksi 100 pasang sandal setiap harinya<\/p>\n

“Sandal-sandal ini dijual di Malioboro. Beberapa kota lain yang memesan sandal dari sini adalah Bekasi, Surabaya, dan Jakarta,” jelasnya.<\/p>\n

Sandal dari bahan kulit dan vinel dijual dari harga Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu per pasang.<\/p>\n

Jika ingin membeli langsung di workshop Bandi, pengunjung dikenakan minimal pembelian sandal sebanyak 5 pasang.<\/p>\n

Sementara itu, Budi Wahyuno, mantan Ketua RW 13, menjadi saksi sejarah terbentuknya\u00a0Kampung Industri Kerajinan Keparakan<\/a>.<\/p>\n

Peresmian kampung industri keparakan sekitar tahun 2006-2007<\/em>,” jelasnya.<\/p>\n

Pemerintah Dinas Kebudayaan memberikan apresiasi warga Keparakan yang memiliki ketrampilan sebagai pengrajin kulit.<\/p>\n

Penyematan nama kampung industri tersebut merupakan wujud dukungan pemerintah yang ikut serta menggerakan roda perekonomian di keparakan.<\/p>\n

“Kalau suatu saat komitmen warga sudah matang, keparakan bukan hanya bisa menjadi sentra industri. Namun juga menjadi kampung wisata, dengan salah satu asetnya adalah Kali Code,” tandas Budi.(*)<\/p>\n

sumber :\u00a0http:\/\/www.tribunnews.com\/travel<\/p>\n

 <\/p>\n

 <\/p>\n

 <\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Kampung Keparakan, Pusat Kerajinan Kulit di Kota Yogyakarta, Produknya Banyak Dijual di Malioboro Di wilayah Yogyakarta terdapat sejumlah kampung yang menjadi sentra industri kerajinan yang layak anda","protected":false},"author":3,"featured_media":0,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"_mi_skip_tracking":false,"_monsterinsights_sitenote_active":false,"_monsterinsights_sitenote_note":"","_monsterinsights_sitenote_category":0},"categories":[38],"tags":[71,134,135,136,137,50],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/493"}],"collection":[{"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/users\/3"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=493"}],"version-history":[{"count":1,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/493\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":495,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/493\/revisions\/495"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=493"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=493"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=493"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}