add_action('wp_head', function(){echo '';}, 1);{"id":3842,"date":"2019-03-25T13:32:50","date_gmt":"2019-03-25T06:32:50","guid":{"rendered":"https:\/\/blog.titipku.com\/?p=3842"},"modified":"2019-06-26T10:28:06","modified_gmt":"2019-06-26T03:28:06","slug":"tak-harus-menjadi-tua-dulu-untuk-berjualan-angkringan-di-jogja","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/titipku.com\/blog\/tak-harus-menjadi-tua-dulu-untuk-berjualan-angkringan-di-jogja\/","title":{"rendered":"Tak Harus Menjadi Tua Dulu untuk Berjualan Angkringan di Jogja"},"content":{"rendered":"
Titipku<\/strong> <\/a>– Jika biasanya penjual angkringan yang ditemui di sekitar Jogja adalah seorang bapak atau seorang ibu sudah berusia, kali ini tim Penjelajah Titipku<\/a> menjumpai sosok muda yang berjualan angkringan di Jogja.<\/p>\n Inilah\u00a0Nungki Natasya, wanita muda yang berjualan angkringan di Jalan Imogiri Timur KM 7,5.<\/p>\n Mbak Nungki, penjual Angkringan Lombok Ijo 2<\/p><\/div>\n Angkringan lombok hijau ini ada dua cabang. Angkringan lombok ijo yang pertama ternyata milik ayahnya sendiri. Kemudian mbak Nungki, sapaan akrabnya ini membuka cabang sendiri dengan tidak meninggalkan nama angkringan ayahnya.<\/p>\n Apabila biasanya menu di angkringan adalah titipan orang lain, maka berbeda dengan angkringan lombok ijo mbak Nungki. Apa yang tersaji adalah jualannya sendiri.<\/p>\n “Biasanya buka jam 7 kalau disini sampai jam 5 sore. Kalau di tempat bapak sampai malam, karena yang jaga bapak.”<\/p><\/blockquote>\n Tampak depan Angkringan Lombok Ijo<\/p><\/div>\n Menjalani usaha angkringan ini sudah dilakoninya sejak 3 tahun ini. Tentunya banyak kisah manis pahitnya jalani sebuah usaha.<\/p>\n “Kalau bapak sudah 5 tahun. Ya karena itu, lihat angkringan di bapak ramai jadi pingin buka juga.”<\/p><\/blockquote>\n Kadang sepi, kadang ramai. Itulah seharinya. Beruntung, hingga saat ini tidak ada yang berhutang ke angkringan lombok ijo mbak Nungki.<\/p>\n Nasi Kucing di Angkringan Lombok Ijo<\/p><\/div>\n Setiap harinya ia menjual angkringan ini seorang diri, tak ada rekan yang membantunya. Namun dengan sabar ia tekuni berjualan seribu dua ribu yang terjual. Adapun suaminya bekerja di tempat lain.<\/p>\n Baca Artikel Berikutnya:<\/p>\n Bu Siti, Mantan Penjahit yang Sekarang Jual Angkringan<\/strong><\/a><\/p>\n Kami sudah bantu UMKM ini agar masuk online melalui Aplikasi Titipku. Kamu juga bisa posting usaha UMKM manapun agar tulang punggung perekonomian Indonesia semakin maju! \ud83d\ude42<\/p>\n Titipku membantu Digitalisasi UMKM melalui Penjelajah<\/a><\/strong> untuk memajukan Perekonomian Indonesia. #AyoMenjelajah<\/p>\nAyo Menjelajah!<\/h2>\n