add_action('wp_head', function(){echo '';}, 1);{"id":198,"date":"2017-04-04T13:59:02","date_gmt":"2017-04-04T06:59:02","guid":{"rendered":"https:\/\/titipku.co.id\/blog_wp\/?p=198"},"modified":"2017-05-18T15:25:44","modified_gmt":"2017-05-18T08:25:44","slug":"konsep-kmplus-inovasi-harvard","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/titipku.com\/blog\/konsep-kmplus-inovasi-harvard\/","title":{"rendered":"6 Konsep KMPlus Consulting diterapkan Harvard University tingkatkan Inovasi"},"content":{"rendered":"

 <\/p>\n

 <\/p>\n

Konsep KMPlus Consulting Mengadopsi Konsep-Konsep Harvard Dalam Membangun Inovasi<\/h2>\n
\"Konsep<\/a>

Konsep-konsep KMPlus<\/p><\/div>\n

 <\/p>\n

Konsep KMPlus<\/strong> yang dikeluarkan Harvard University sangat mambantu untuk tingkatkan inovasi pada diri kita sendiri. 6 Konsep KMPlus Consulting menurut Harvard University sebagai berikut:<\/p>\n

    \n
  • \n

    Persiapan<\/strong><\/h3>\n<\/li>\n<\/ul>\n

    Proses inovasi dimulai dengan menentukan tujuan akhir yang ingin dicapai. Dengan memiliki tujuan, kita tahu apa yang harus kita kerjakan, dan manfaat apa saya yang akan didapatkan jika inovasi ini berhasil.<\/p>\n

      \n
    • \n

      Identifikas peluang dan tantangan<\/strong><\/h3>\n<\/li>\n<\/ul>\n

      Setelah menetapkan tujuan dan langkah kerja, identifikasi peluang yang bisa membuat inovasi ini berhasil, tantangan yang mungkin menghambat dan cara mengatasi tantangan tersebut<\/p>\n

        \n
      • \n

        Berfikir divergen ( melihat dari berbagai sudut pandang )<\/h3>\n<\/li>\n<\/ul>\n

        Dengan melihat dari berbagai sudut pandang, kita dapat mengekplorasi semua kemungkinan ide dan peluang \u00a0 \u00a0 \u00a0 \u00a0 \u00a0 \u00a0 \u00a0 \u00a0 \u00a0 \u00a0 \u00a0 peluang yang ada. Salah satu teknik berfikir divergen yang populer adalah brainstorming dengan perangkat bantu mind map.<\/p>\n

          \n
        • \n

          Inkubasi<\/h3>\n<\/li>\n<\/ul>\n

          Tahap ini adalah tahap pematangan ide ide sesuai dengan tujuan inovasi yang ingin dicapai. Salah satu bagian \u00a0penting dalam tahap inkubasi adalah menentukan kriteria apa saja yang akan digunakan sebagai alat validasi untuk \u00a0mematangkan ide. Aktivitas riset \u00a0biasanya dilakukan pada tahap ini<\/p>\n

            \n
          • \n

            Iluminasi<\/h3>\n<\/li>\n<\/ul>\n

            Atau inovasi awal yang \u00a0merupakan hasil dari pengolahan ide ide terbaik yang muncul dari proses inkubasi. Inovasi \u00a0ini masih harus dikembangkan dan diuji coba, serta direplikasi dalam skala besar agar inovasi yang dihasilakan memberikan dampak manfaaat yang besar pula<\/p>\n

              \n
            • \n

              Berpikir Konvergen<\/h3>\n<\/li>\n<\/ul>\n

              Adalah tahap final untuk menelurkan inovasi dan melakukan proses replikasi. Sebuah inovasi tidak memberikan manfaat besar jika tidak direplikasi dalam skala besar. Bayangkan apa jadinya jika ponsel cerdas samsung galaxy terbaru atau apple iphone terbaru dibuat hanya 1 unit. Bukan saja tidak memberi manfaat, tapi bahkan bisa membuat perusahaanya bangkrut karena bisa menutupi biaya ide, riset, dan pengembangan yang dilakukan untuk menghasilkan produk baru tersebut.<\/p>\n

              Langkah keenam bukanlah langkah terakhir. Proses dapat terus di lanjutkan dengan tujuan baru dan inovasi lanjutan. One thing leads to another, sesuatu yang baik biasanya ada kelanjutannya serta diterapkan dikehidupan sehari-hari.<\/p>\n

               <\/p>\n

              Sumber : Buku Smart millen nials, hal. 90<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

                  Konsep KMPlus Consulting Mengadopsi Konsep-Konsep Harvard Dalam Membangun Inovasi   Konsep KMPlus yang dikeluarkan Harvard University sangat mambantu untuk tingkatkan inovasi pada","protected":false},"author":3,"featured_media":0,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"_mi_skip_tracking":false,"_monsterinsights_sitenote_active":false,"_monsterinsights_sitenote_note":"","_monsterinsights_sitenote_category":0},"categories":[38,44],"tags":[54,56,55],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/198"}],"collection":[{"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/users\/3"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=198"}],"version-history":[{"count":3,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/198\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":14708,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/198\/revisions\/14708"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=198"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=198"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=198"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}