Jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), harga beberapa produk pasar sudah mengalami kenaikan harga. Bahkan melansir dari berita Bisnis.com<\/a>, potensi kenaikan harga produk pasar bisa mencapai 75%. Peningkatan harga ini biasanya muncul satu minggu hingga tiga hari jelang Natal dan berakhir setelah tahun baru. Oleh karenanya, masyarakat diimbau untuk bijak dalam berbelanja agar perekonomian keluarga tetap terjaga di tengah kenaikan harga produk.<\/p>\n Sumber gambar: Shutterstock<\/p><\/div>\n Namun demikian, temuan Manajer Operasional Titipku, Nike Agatha, di lapangan cukup berbeda. Ia menemukan bahwa beberapa bahan pokok sudah mulai naik harganya. Artinya, kenaikan harga datang lebih cepat dari perkiraan.<\/p>\n Nike menyatakan, produk-produk yang sudah mulai naik harganya antara lain telur ayam, daging ayam, dan cabai. \u201cKenaikan harganya bervariatif, mulai dari 20% hingga 100%\u201d, ungkapnya.<\/p>\n Buah dan Sayuran Penambah Darah, Nomor 3 Paling Disukai<\/a> \u201cProduk telur di pasar sudah naik harganya sekitar 20%. Kemudian, daging ayam naik sekitar 30%. Kenaikan paling ekstrem terjadi pada produk cabai merah. Harganya naik dua kali lipat hingga menyentuh Rp130.000 per kilogramnya,\u201d tambah Nike.<\/p>\n Senada dengan temuan data sebelumnya, Nike memperkirakan bahwa kenaikan harga ini akan bertahan hingga awal tahun 2024. Nike juga mengatakan adanya kemungkinan kenaikan harga produk selain telur, daging ayam, dan telur.<\/p>\n \u201cPerlu strategi belanja yang bijak sebulan ini agar pengeluaran belanja bahan pokok masyarakat tidak menggemuk akibat kenaikan harga produk,\u201d ungkap Nike.<\/p>\n Sumber gambar: Shutterstock<\/p><\/div>\n Chief Marketing Officer (CMO) Titipku, Faradhita Delicia, mengatakan bahwa masyarakat bisa tetap berbelanja hemat di tengah kondisi kenaikan harga produk ini dengan tiga tips.<\/p>\n Tips pertama adalah memeriksa bahan makanan yang tersisa di rumah dan memasok kembali makanan hingga cukup sampai akhir tahun. \u201cAnda bisa mulai belanja kebutuhan hingga 3 minggu ke depan dari sekarang, karena harga produk belum naik terlalu tinggi. Pastikan ruang di kulkas cukup menampung semua belanjaan tersebut,\u201d ungkap Faradhita.<\/p>\n Faradhita menambahkan, \u201cSelain belanja sayur dan daging segar, belanjalah juga produk-produk yang awet seperti frozen food atau makanan kaleng. Makanan-makanan ini kelak akan menyelamatkan Anda di saat harga bahan pokok melambung tinggi atau banyaknya pasar tutup selama libur Nataru,\u201d.<\/p>\n Tips kedua, belanjalah kebutuhan acara Natal dan tahun baru sedini mungkin. \u201cJangan membeli bahan untuk makan malam dadakan atau belanja kebutuhan bakar-bakar pesta tahun baru di malam tahun barunya. Selain tempat belanja ramai, Ada potensi besar produk kosong atau harganya jadi melambung tinggi.<\/p>\n \u201cbahan makanan yang akan Anda bakar di malam tahun baru biasanya frozen food. Masa tahan produk ini lebih lama sehingga bisa Anda beli jauh-jauh hari sebelum Anda olah,\u201d tambah Faradhita.<\/p>\n Tips terakhir, manfaatkanlah promo yang ada di aplikasi belanja pasar online seperti Titipku. \u201cDi Desember ini, Titipku mengadakan Tebus Murah untuk produk daging, seafood, hingga makanan kemasan kaleng. Harganya terjamin murah, sehingga sangat sayang jika Anda tidak membelinya,\u201d ungkap Faradhita.<\/p>\n \u201cSelain itu, Titipku juga punya promo untuk pengguna baru berbelanja pertama kali. Untuk pelanggan setia, Titipku juga menyediakan berbagai promo, salah satunya promo Diskon Ongkir EXTRA,\u201d tambah Faradhita.<\/p>\n \u201cDengan mengikuti tiga tips ini, proses belanja Anda akan lebih hemat. Selamat mencoba!\u201d pungkas Faradhita.<\/p>\n Download Titipku<\/a> di Google Playstore<\/a> atau Apple Appstore<\/a> sekarang.<\/em><\/p>\n Jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), harga beberapa produk pasar sudah mengalami kenaikan harga. Oleh karenanya, masyarakat diimbau untuk bijak dalam berbelanja agar perekonomian keluarga tetap","protected":false},"author":9,"featured_media":15286,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":true,"template":"","format":"standard","meta":{"_mi_skip_tracking":false,"_monsterinsights_sitenote_active":false,"_monsterinsights_sitenote_note":"","_monsterinsights_sitenote_category":0},"categories":[38],"tags":[21283,21281,21282,14822,21280,14841,293],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/15285"}],"collection":[{"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/users\/9"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=15285"}],"version-history":[{"count":1,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/15285\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":15289,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/15285\/revisions\/15289"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/media\/15286"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=15285"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=15285"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=15285"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}Kenaikan Harga di Pasar<\/strong><\/h2>\n
\nBaca Juga:<\/strong><\/h3>\n
\nTips Belanja Sayur Online Selama PPKM<\/a>
\nTips Menakar Tingkat Kesegaran Buah dan Sayur<\/a><\/p>\n
\nTips Belanja Hemat dari CMO Titipku<\/strong><\/h2>\n
\n<\/p>\n
\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"