add_action('wp_head', function(){echo '';}, 1);{"id":141,"date":"2017-03-17T15:01:40","date_gmt":"2017-03-17T08:01:40","guid":{"rendered":"https:\/\/titipku.co.id\/blog_wp\/?p=141"},"modified":"2017-05-23T09:24:44","modified_gmt":"2017-05-23T02:24:44","slug":"kesuksesan-baedowy-bisnis-pengolahan-bijih-plastik-daur-ulang","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/titipku.com\/blog\/kesuksesan-baedowy-bisnis-pengolahan-bijih-plastik-daur-ulang\/","title":{"rendered":"Kesuksesan Baedowy Bisnis Pengolahan Bijih Plastik Daur Ulang"},"content":{"rendered":"

Kisah Sukses UMKM\u00a0Berbisnis Pengolahan Bijih Plastik Daur Ulang<\/h3>\n

 <\/p>\n

\"\"<\/a><\/p>\n

Tiap-tiap kesuksesan itu memanglah butuh diperjuangkan. Usaha keras serta peras keringat Baedowy sepanjang bertahun-tahun menunjukkan itu.\u00a0Bermula di tahun 2000 waktu ia memulai bisnis pengolahan bijih plastik daur ulang. Walau ia bekas seseorang pekerja kantoran yang sehari-hari memakai dasi, Baedowy tak sekalipun risih mesti harus bersahabat dengan tumpukan sampah. Bahkan juga iapun tidak malu untuk berkeliling berburu sampah ke tukang rongsok siang serta malam.<\/p>\n

Daya juang Baedowy cukup kokoh. Ia seseorang pejuang tangguh serta tidak mudah menyerah. Ia nekad melakukan bisnis pengolahan bijih plastik daur ulang dengan modal awal seputar 50 juta yang digunakan untuk beli mesin, sewa tempat serta bikin bangunan sederhana.<\/p>\n

Pada saat memasuki tahun ke-2 pada akhirnya keberuntungan menghampiri dirinya. Bisnis pengolahan bijih plastik daur ulang yang ditekuninya makin berkembang. Saat ini bijih sampah hasil olahannya diekspor ke China.<\/p>\n

\u201cSatu kali ekspor dapat meraih 20 ton. Tiap-tiap 1 minggu dapat satu hingga dua kontaineran. Tentang keuntungan ya kurang lebih 500 rupiah per kg, \u201c tutur pria berumur 37 th. ini.<\/p>\n

Dalam satu hari mesin pengolahan bijih plastik daur ulang bikinannya dapat menggiling sampai 3 ton bahan baku sampah plastik, namun rata-rata sehari hanya buat giling 1 ton saja.<\/p>\n

Ujian Bisnis<\/h2>\n

Keberhasilan yang direguknya dalam bisnis pengolahan bijih plastik daur ulang ini pasti tidaklah instan. Di th pertama, ia menjumpai banyak masalah yang nyaris saja membuatnya pesimis. \u201cKendala sekurang-kurangnya ada dua hal tehnis serta non tehnis\u201d.<\/p>\n

Non tehnis berbentuk ujian mental. \u201cSaya ini seseorang sarjana, bekas pegawai bank yang selau memakai dasi, mendadak mesti jadi pemulung, tukang sampah. Tiap orang juga bakal malu, tidak kecuali orangtua saya\u201d.<\/p>\n

Masalah teknis berupa mesin yang selau ngadat. Nyaris di setahun pertama saya disibukan dengan membenarkan mesin supaya dapat berfungsi maksimal,\u201c kilahnya.<\/p>\n

Bahkan juga yang lebih tragis, saat sebelum itu, ia mesti ikhlas terusir dari rumah kontrakannya lantaran tidak kuat membayar uang kontrakan. \u201cItu merupakan saat yang paling menyedihkan dalam kehidupan saya. Waktu itu, saya mesti menitipkann istri serta anak-anak saya ke rumah orangtua saya. Momen itu bakal selau teringat dalam benak saya, \u201d kilahnya mengeluh.<\/p>\n

Namun itu dahulu, saat sebelum ia ciptakan sendiri mesin pengolahan bijih plastik daur ulang. Baginya, itu merupakan bahan pelajaran untuk beranjak menjadi lebih baik.<\/p>\n

Kenyataannya dengan usaha keras serta restu orangtua, walau dari sampah tetapi ia dapat menyedot rupiah. \u201cSatu hal yang utama untuk saya, restu orangtua, itu yang mendongkrak saya sampai sukses,\u201d pengakuan bapak tiga anak ini.<\/p>\n

Pemulung serta Mitra<\/h2>\n

Sesudah 10 th lebih itu berlalu, saat ini bisnis pengolahan bijih plastik daur ulang Baedowy makin bergairah. Untuk bahan baku ia berdayakan kian lebih 100 pemulung. Tidak cuma itu, iapun telah menjalin kerja sama dengan kian lebih 80 mitra kerja yang dari Aceh sampai Papua.<\/p>\n

\u201cSaya bangga dapat memberdayakan beberapa pemulung serta ibu-ibu di sekitar pabrik. Di samping itu, dengan menjalin kerjasama bersama 80 mitra otomatis semakin banyak orang yang ikut diberdayakan. \u201cDalam satu pabrik dapat mempekerjakan kian lebih 60 orang, \u201d tambah pria lulusan Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Kampus Merdeka Malang ini.<\/p>\n

Untuk mitra kerja, tidak segan ia memberi kursus dari 0 sampai jadi ahli yang diselenggarakan di berbagai kota. \u201cSetiap mitra yang beli mesin dari saya, saya beri pelatihan sampai bisa, bahkan juga sampah hasil olahannyapun saya siap beli, \u201d ungkap Bos CV Majestic Buana Grup yang bermarkas di jalan raya Cimuning, Mustika Jaya, Bekasi ini.<\/p>\n

Di samping memberdayakan beberapa pemulung, yang pantas ditiru yaitu ia tidak pernah lupa sedekah. Dengan cara teratur, Baedowy juga kerap mengadakan acara tasyakuran serta sedekah pada anak-anak yatim piatu.<\/p>\n

Saat ini berbagai macam penghargaan seperti Dji Sam Soe Award, Kalpataru telah diraihnya. Selain itu Ia juga sering diundang untuk mengajar kuliah umum di berbagai kampus di tanah air.<\/p>\n

\u201cSampah yaitu permasalahan besar bangsa kita. Namun bila di proses baik serta dengan tehnologi yang tepat, sampah dapat jadi suber rupiah yang menggiurkan. Saya berobsesi untuk membagikan pengetahuan saya ini ke semua orang, \u201d ujarnya.<\/p>\n

 <\/p>\n

Sumber artikel :\u00a0http:\/\/umkmjogja.com\/bisnis-pengolahan-bijih-plastik-daur-ulang.html<\/p>\n

 <\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Kisah Sukses UMKM\u00a0Berbisnis Pengolahan Bijih Plastik Daur Ulang   Tiap-tiap kesuksesan itu memanglah butuh diperjuangkan. Usaha keras serta peras keringat Baedowy sepanjang bertahun-tahun menunjukkan","protected":false},"author":3,"featured_media":195,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"_mi_skip_tracking":false,"_monsterinsights_sitenote_active":false,"_monsterinsights_sitenote_note":"","_monsterinsights_sitenote_category":0},"categories":[38,44],"tags":[58,54,57,56,49,50,55,51,52],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/141"}],"collection":[{"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/users\/3"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=141"}],"version-history":[{"count":7,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/141\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":313,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/141\/revisions\/313"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/media\/195"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=141"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=141"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=141"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}