add_action('wp_head', function(){echo '';}, 1);{"id":13205,"date":"2022-10-12T10:11:23","date_gmt":"2022-10-12T03:11:23","guid":{"rendered":"https:\/\/blog.titipku.com\/?p=13205"},"modified":"2022-10-12T10:11:23","modified_gmt":"2022-10-12T03:11:23","slug":"perbedaan-brokoli-dan-kembang-kol-2","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/titipku.com\/blog\/perbedaan-brokoli-dan-kembang-kol-2\/","title":{"rendered":"Serupa Tapi Beda: Perbedaan Brokoli dan Kembang Kol"},"content":{"rendered":"

Bentuknya sama, tekstur crunchynya juga sama, jangan-jangan jenisnya sama nih? Eitttss, lagi ngomongin apa sih Moms? Lagi membicarakan perbedaan brokoli dan kembang kol ya? Memang sekilas dua sayuran ini mirip sih, tapi ada beberapa perbedaan yang berpengaruh pada cara mengolah kedua sayuran ini loh!<\/p>\n

Yuk simak perbedaan brokoli dan kembang kol di artikel ini. Selain itu, baca juga ya manfaat kedua sayuran ini dan resep masakan spesial yang bisa dibuat dengan kedua sayuran ini.<\/p>\n

<\/p>\n

Baca Juga:
\n<\/strong>Tips Mengolah Brokoli Agar Tetap Kriuk dan Kaya Nutrisi<\/a>
\n Membekukan Brokoli Agar Tetap Segar, Ini Caranya<\/a>
\n Buah dan Sayuran Penambah Darah, Nomor 3 Paling Disukai<\/a><\/p><\/blockquote>\n
Perbedaan Brokoli dan Kembang Kol<\/strong><\/h5>\n
$\"\"$ <\/p>\n
\n
Perbedaan brokoli dan kembang kol yang paling mencolok adalah dari brokoli dan kembang kol terletak dari warna bunganya. Bunga brokoli memiliki warna hijau, sementara warna kembang kol adalah putih.<\/li>\n
Perbedaan brokoli dan kembang kol yang kedua adalah dari kandungan seratnya. Kandungan serat dan kalori pada brokoli ternyata lebih tinggi daripada kembang kol. Setiap 1 mangkuk brokoli mengandung 31 kalori dan 2,4 gram serat. Sementara setiap 1 mangkuk kembang kol menyimpan 27 kalori dan 2,1 gram serat.<\/li>\n
Kandungan lemak, protein, dan karbohidrat pada brokoli juga tidak sama dengan kembang kol. Dalam 1 mangkuk brokoli memiliki 0,3 gram lemak, 2,6 gram protein, dan 6 gram karbohidrat dengan 1,6 gram gula alami. Sementara itu untuk 1 mangkuk kembang kol mempunyai 0,3 gram lemak, 2 gram protein dan 5,3 gram karbohidrat dengan 2 gram zat gula.<\/li>\n
Brokoli mempunyai vitamin C lebih tinggi dibandingkan dengan kembang kol. Brokoli mengandung 81,2 mg vitamin C dan kembang kol menyimpan 51,6 mg vitamin C dan kembang kol menyimpan 51,6 mg vitamin C. Sedangkan kandungan vitamin K pada brokoli mencapai enak kali lebih banyak daripada kembang kol.<\/li>\n
Berbeda dengan brokoli yang memiliki beta karoten sebanyak 329 micorgram\/mangkuk, kembang kol sama sekali tidak menyimpan beta karoten.<\/li>\n
Kandungan kholine pada kembang kol lebih tinggi karena mencapai 47,9 mg\/mangkuk dibanding dengan brokoli yang hanya mempunyai 17 mg\/mangkuk kholine.<\/li>\n
Untuk kandungan mineralnya, brokoli unggul dalam kandungan aklsium dan selenium. Sebaliknya, kembang kol mempunyai lebih banyak potassium.<\/li>\n
Di Indonesia harga brokoli di pasar tradisional maupun pasar modern, harga brokli lebih mahal daripada harga kembang kol meski tidak begitu signifikan. Dikkarenakan para petani lebih banyak menanam kembang kol daripada brokoli mengingat permintaan pasar yang lebih tinggi.<\/li>\n<\/ul>\n
Manfaat Brokoli<\/strong><\/h5>\n
$\"perbedaan$ <\/p>\n
Secara singkat, berikut lima manfaat brokoli bagi kesehatan tubuh. Manfaat ini bisa didapat jika kita rutin mengonsumsi brokoli yang diolah dengan tepat (dikukus):<\/p>\n
\n
Brokoli punya kandungan serat, antioksidan, dan kalium yang bisa memelihara kesehatan jantung dan pembuluh darah.<\/li>\n
Kandungan sulforaphane dalam brokoli dapat menurunkan risiko penyakit kanker.<\/li>\n
Serat dan air dalam brokoli dapat melancarkan pencernaan.<\/li>\n
Kandungan vitamin C dan antioksidan dalam brokoli dapat menignkatkan sistem kekebalan tubuh dan dapat mencegah keriput pada kulit.<\/li>\n
Brokoli juga mengandung kalsium, fosfor, dan vitamin K yang dapat meningkatkan kepadatan tulang.<\/li>\n<\/ul>\n
Manfaat Kembang Kol<\/strong><\/h5>\n
$\"perbedaan$ <\/p>\n
Secara singkat, berikut deretan manfaat kembang kol yang dapat dirasakan tubuh ketika rutin mengonsumsinya:<\/p>\n
\n
Serat tinggi dalam kembang kol dapat menurunkan berat badan.<\/li>\n
Kembang kol mengandung vitamin K yang bisa menjaga kesehatan tulang.<\/li>\n
Kandungan vitamin C dalam kembang kol dapat menjadi antioksidan yang menjaga daya tahan tubuh.<\/li>\n
Satu cangkir kembang kol mengandung 45 mg kolin yang dapat mencegah penumpukan kolesterol dalam pembuluh darah.<\/li>\n
Sserat yang tinggi dalam kembang kol dapat memenuhi kebutuhan serat harian manusia.<\/li>\n
Kembang kol mengandung glukosinat dan isothiocynate yang dapat menurunkan risiko kanker.<\/li>\n<\/ul>\n
Resep Masakan Pakai Brokoli: Cah Brokoli dan Wortel<\/strong><\/h5>\n
$\"perbedaan$ <\/p>\n
Bahan:<\/strong><\/p>\n
\n
1 bonggol brokoli<\/li>\n
1 buah wortel<\/li>\n
100 ml air<\/li>\n
3 siung bawang putih yang dicincang halus<\/li>\n
1\/2 buah bawang bombay yang diiris dadu kecil<\/li>\n
1 sachet saus tiram<\/li>\n
5 sendok makan minyak goreng<\/li>\n<\/ul>\n
Cara membuat:<\/strong><\/p>\n
\n
Kupas brokoli dan wortel, potong sesuai selera dan kemudian cuci bersih menggunakan air mengalir.<\/li>\n
Masak air di panci hingga mendidih. Jika sudah mendidih, masukkan wortel dan brokoli, masak hingga empuk. Jika sudah, angkat dan tiriskan.<\/li>\n
Panaskan minyak dan tumis bawang putih sampai harum. Setelah itu, masukkan bawang bombay, aduk-aduk.<\/li>\n
Masukkan wortel dan brokoli dan tuang Saus Tiram Selera. Aduk sebentar dan jangan lupa koreksi rasa.<\/li>\n
Jika sudah pas dan sudah matang, matikan api dan pindahkan cah brokoli dan wortel ke piring saji dan hidangkan selagi hangat.<\/li>\n<\/ul>\n
Resep Masakan Pakai Kembang Kol: Cap Cay<\/strong><\/h5>\n
$\"perbedaan$ <\/p>\n
Bahan:<\/strong><\/p>\n
\n
1 buah wortel dipotong serong tipis<\/li>\n
9 batang buncis dipotong serong<\/li>\n
60 gram kapri dipotong serong<\/li>\n
8 buah jagung muda\/putren dipotong serong<\/li>\n
100 gram sawi hijau diiris<\/li>\n
100 gram kembang kol yang dipotong tipis<\/li>\n
50 gram jamur kuping\/jamur merang, rendam air panas dan tiriskan<\/li>\n
2 batang sosis yang dipotong sesuai selera<\/li>\n
3 butir bakso sapi, lalu diiris-iris<\/li>\n
3 butir bakso ikan, lalu diiris-iris<\/li>\n
1 sendok makan tepung maizena<\/li>\n
50 ml air<\/li>\n
1 buah tomat merah, potong ukuran sedang<\/li>\n
2 cm jahe yang dimemarkan<\/li>\n
1 sendok teh bubuk merica<\/li>\n
2 sendok makan kecap ikan<\/li>\n
1 sendok teh garam<\/li>\n
1 sendok teh gula pasir<\/li>\n
1 sendok teh penyedap<\/li>\n
2 batang daun bawang<\/li>\n<\/ul>\n
Cara membuat:<\/strong><\/p>\n
\n
Panaskan wajan dengan sedikit minyak untuk menumis. Tumis bawang merah, bawang putih, dan bawang bombay hingga berubah warna dan layu.<\/li>\n
Tambahkan jahe dan tomat. Tuangkan air hingga mendidih.<\/li>\n
Masukan buncis, wortel, kapri, sawi, jagung muda, kembang kol, jamur, sosis, kembang kol, bakso ikan, dan bakso sapi. Aduk semua bahan hingga semuanya tercampur rata.<\/li>\n
Selanjutnya masukan saus tiram, gula pasir, merica, garam, kecap ikan dan penyedap rasa jika diperlukan. Aduk hingga merata.<\/li>\n
Kemudian masukan daun bawang dan larutan maizena hingga mengental. Angkat cap cay dan sajikan selagi hangat.<\/li>\n<\/ul>\n
*****<\/p>\n
Itulah perbedaan brokoli dan kembang kol, kandungan gizi dan manfaat, serta resep untuk kedua sayuran tersebut. Bagi Moms yang ingin memasak brokoli atau kembang kol setelah membaca artikel ini, bisa langsung belanja kedua sayuran ini di Titipku!<\/a><\/p>\n
Download aplikasinya di Google Playstore<\/a> atau Apple Appstore<\/a> sekarang!<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"
Bentuknya sama, tekstur crunchynya juga sama, jangan-jangan jenisnya sama nih? Eitttss, lagi ngomongin apa sih Moms? Lagi membicarakan perbedaan brokoli dan kembang kol ya? Memang sekilas dua sayuran","protected":false},"author":9,"featured_media":13206,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"_mi_skip_tracking":false,"_monsterinsights_sitenote_active":false,"_monsterinsights_sitenote_note":"","_monsterinsights_sitenote_category":0},"categories":[47],"tags":[19725,19724,19726,19728,19729,19723,19727],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/13205"}],"collection":[{"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/users\/9"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=13205"}],"version-history":[{"count":1,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/13205\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":13212,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/13205\/revisions\/13212"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/media\/13206"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=13205"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=13205"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=13205"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}