add_action('wp_head', function(){echo '';}, 1);{"id":12657,"date":"2022-07-03T18:36:16","date_gmt":"2022-07-03T11:36:16","guid":{"rendered":"https:\/\/blog.titipku.com\/?p=12657"},"modified":"2022-07-03T18:36:16","modified_gmt":"2022-07-03T11:36:16","slug":"wamendag-ada-3-tantangan-umkm-di-dunia-digital","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/titipku.com\/blog\/wamendag-ada-3-tantangan-umkm-di-dunia-digital\/","title":{"rendered":"Wamendag: Ada 3 Tantangan UMKM di Dunia Digital"},"content":{"rendered":"
<\/p>\n
Ada tiga tantangan yang dihadapi pemerintah terkait dengan digitalisasi pedagang pasar dan UMKM. Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Republik Indonesia, Jerry Sambuaga, dalam Live Instagram bersama Titipku<\/a> yang mengangkat topik \u201cPeluang UMKM dan Pasar di Dunia Digital\u201d, Jumat (17\/6).<\/span><\/p>\n <\/p>\n \u201cTantangan yang pertama adalah infrastruktur. Teknologi pembayaran nontunai atau <\/span>cashless<\/span><\/i> sudah digaungkan pemerintah sebelumnya. Namun teknologi ini tidak akan efektif digunakan jika tidak ada jaringan internet. Tugas pemerintah adalah untuk memastikan ketersedian infrastruktur ini tersedia mulai dari pasar tradisional hingga pasar modern,\u201d ungkap Wamendag Jerry Sambuaga.<\/span><\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Tiga Deretan UMKM Terbaik, Wajib Dikunjungi!<\/a><\/p><\/blockquote>\n Selanjutnya, Wamendag juga menjelaskan tantangan kedua terkait literasi dan sosialisasi. Publik harus tahu tentang apa itu digitalisasi yang selama ini digaungkan oleh pemerintah.<\/span><\/p>\n Tantangan yang ketiga adalah terkait dengan kesempatan untuk para UMKM go digital. Tantangan ini mencakup adanya sarana atau <\/span>platform <\/span><\/i>untuk mereka bisa masuk dan mendigitalisasi dagangannya.<\/span><\/p>\n Merespons ketiga tantangan tersebut, <\/span>Chief Executive Officer<\/span><\/i> Titipku, Henri Suhardja, yang juga menjadi pembicara dalam Live Instagram tersebut, mengatakan bahwa Titipku bisa menjadi solusi dari tantangan ketiga. “Titipku bisa menjadi solusi dengan memberi tempat bagi para pedagang untuk menjual produknya di dunia <\/span>online<\/span><\/i>,\u201d ungkap Henri.<\/span><\/p>\n Henri menambahkan, bahwa proses digitalisasi pedagang di aplikasi Titipku itu mudah. \u201cKita punya tim khusus yang turun ke pasar dan mengedukasi para pedagang satu per satu soal digitalisasi dan benefit masuk ke Titipku. Mereka juga yang membantu para pedagang ini untuk memasukkan produk-produknya ke aplikasi Titipku,\u201d.<\/span><\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Pandemi Covid-19, Pelaku UMKM Bisa Terapkan Tips Ini<\/a><\/p><\/blockquote>\n \u201cSelain edukasi digitalisasi, Titipku<\/a> juga punya edukasi berkelanjutan terkait pengembangan bisnis, mulai dari mengelola lapak secara online, cara mempromosikan pedagang di sosial media, hingga cara memfoto produk yang menarik,\u201d tambah Henri.<\/span><\/p>\n Henri mengatakan bahwa sejauh ini para pedagang diedukasi dengan cepat. \u201cAdanya anggapan bahwa pedagang pasar yang sudah lanjut usia itu sulit diajari tentang digitalisasi itu salah. Kami sudah membuktikannya,\u201d.<\/span><\/p>\nPeran Titipku<\/strong><\/h5>\n
Satu Semangat<\/strong><\/h5>\n