add_action('wp_head', function(){echo '';}, 1);{"id":10198,"date":"2021-03-19T10:04:49","date_gmt":"2021-03-19T03:04:49","guid":{"rendered":"https:\/\/blog.titipku.com\/?p=10198"},"modified":"2021-03-19T10:04:49","modified_gmt":"2021-03-19T03:04:49","slug":"cara-simpan-garam-himalaya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/titipku.com\/blog\/cara-simpan-garam-himalaya\/","title":{"rendered":"Cara Menyimpan Garam Himalaya Supaya Tidak Cepat Berair"},"content":{"rendered":"

Sebagai warga Indonesia, banyak di antara kita yang hanya tahu jenis-jenis garam sebatas garam halus, garam yodium, garam krosok, dan garam balok. Padahal, di luar garam-garam tersebut, masih ada banyak garam lain loh, salah satunya adalah garam<\/a> himalaya. Garam ini unik karena berbentuk kristal dan warnanya pink.<\/p>\n

<\/p>\n

Garam himalaya adalah garam gunung berbentuk kristal yang ditambang dari pertambangan garam di Khewra, distrik Jhelum di Punjab, Pakistan. Garam himalaya diekstraksi secara manual maupun dengan mesin ekskavator dari gua-gua di pegunungan tambang garam yang berlangsung selama ratusan tahun dan tidak melalui banyak proses pemurnian sehingga minim mengandung zat kimia tambahan. Sebagaimana garam lain pada umumnya, garam jenis ini juga memiliki kandungan natrium (Na) sebanyak 97-98%.<\/p>\n

Garam himalaya memiliki penampilan yang berbeda dengan garam lainnya, yaitu berwarna pink dengan varian gradasi mulai dari putih tulang, pink, sampai kemerahan. Semburat pink pada garam jenis ini ini disebabkan oleh mineral-mineral yang terkandung di dalam kristal garam tersebut, yakni zat besi, magnesium, potasium, dan kalsium.<\/p>\n

\"\"<\/p>\n

Selain penampilannya yang berbeda dari garam pada umumnya, garam himalaya juga rentan berair dan menggumpal jika disimpan dengan tidak tepat. Hal ini sebaiknya dihindari, sebab harga garam jenis ini tidaklah murah. Agar garam himalaya bisa awet disimpan hingga bertahun-tahun, kamu perlu menyimpannya dengan cara-cara berikut ini:<\/p>\n

 <\/p>\n