Titipku – Wahyu Kerajinan Bambu. Usaha penjualan aneka kerajinan bambu milik Bapak Tumirin yang telah digeluti sejak tahun 1985 ini diberi nama Wahyu Kerajinan Bambu. Nama Wahyu Kerajinan Bambu dipilih oleh Bapak Tumirin sesuai dengan nama anak pertamanya, Wahyu.
Usaha aneka kerajinan bambu ini berada di Desa Karang Asem RT 04, Muntuk, Dlingo, Bantul, Yogyakarta. Bapak Tumirin sendiri pada awalnya belajar membuat kerajinan bambu milik Bapak Tumirin sendiri pada awalnya belajar membuat kerajinan bambu ini dari sang ayah sejak masih duduk di bangku sekolah dasar yaitu sekitar tahun 1971.
“Saya kelas 1 SD tahun 71, belajar menganyam untuk bantu orang tua. Setelah lulus SMA baru latihan jual. Kan tidak tahu kemana-mana, ya jalan aja kalau capek istirahat. Pernah keliling ke pasar itu tidurnya di pasar, di pinggir jalan teras ruko pasar itu.”
Pada saat Pak Tumirin lulus dari SMA, beliau mulai berjualan kerajinan Bambu dengan cara menjajakan dagangannya berkeliling di sekitar daerah Imogiri, pada tahun 1997.
Pak Tumirin juga pernah menjajakan dagangannya di daerah Bandung, Jawa Barat. Sampai pada akhirnya Pak Tumirin bertemu dengan beberapa orang yang bersedia membeli hasil tangannya dalam jumlah banyak.
Sejak saat itulah Pak Tumirin yang tadinya membuat sendiri kerajinan bambu memutuskan untuk menjadi tengkulak dengan mengumpulkan hasil kerajinan dari tetangganya lalu menyalurkan ke beberapa rekannya di berbagai daerah di Indonesia.
“Pengiriman Jakarta-Bandung sekitar seminggu sekali. Kalau barangnya ada bisa satu minggu sekali. Makassar juga ada tapi jarang-jarang.”
Produk
Produk kerajinan Bambu ini antara lain ada tempat nasi (bakul), tudung saji, tambir/tampah, tempat dimsum, dan lain sebagainya. Ukuran setiap produknya juga disesuaikan dengan kebutuhan dan permintaan. Meski sudah menjadi pengepul, Bapak Tumirin juga masih menyempatkan mengayam disela pekerjaan lainnya yaitu bertani dan ternak kambing.
Bahan baku pembuatan kerajinan tidak selalu didapatkan dari desanya saja. Pasalnya pemilihan bambu yang sesuai tidak boleh asal. Sudah punya bambu tapi ukurannya tidak selalu mencukupi, jadi kalau kurang beliau ambil dari luar Bantul seperti Kulon Progo maupun kawasan dekat lereng Merapi.
Suka Duka
Perjalanan menjadi pengepul tak jauh berbeda dari pembuat produknya langsung. Pasalnya dalam jual beli barang kerajinan ini ada saja yang kabur dan tidak membayar padahal barang sudah diambil terlebih dahulu.
Belum lagi jika pengrajin meminta upah terlebih dahulu, maka seringkali pak Tumirin juga ‘nombok’.
“Pengrajin langsung bayar karena untuk kebutuhan sehari-hari. Istilahnya ya ‘ngutang dulu’ nanti dibikin dulu baru dijualkan.”
Pengumpulan produknya kini tidak hanya dari dusunnya saja, melainkan beberapa desa lain dari Wonosari, Gunungkidul.
Permintaan pasar yang telah merambah ke luar Jogja beragam. Kebanyakan untuk tempat makanan, seperti anyaman kecil untuk dimsum dengan berbagai ada ukuran.
Pak Tumirin sendiri sampai sekarang belum berani memasarkan produknya ke ranah online atau digital. Ini dikarenakan beliau masih takut terjadi tindak penipuan. Jadi saat ini pemasaran produknya masih berfokus pada offline marketing seperti ke Pasar Beringharjo untuk daerah Jogja serta pemilik restoran.
PRODuK DARI BAHAN ALAMI
Kelebihan produk kerajinan bambu dari pak Tumirin adalah menggunakan pewarna alami melalui pengasapan. Tujuan dari pengasapan ini adalah agar awaet dan tahan bubuk.
“Kalau dari bambu untuk makanan kan tidak mengandung bahan kimia-kimia. Meski baunya sangit (diasap) tapi tidak masalah.”
Baca Artikel Menarik Lainnya: Naypao Veggiepao, Bakpao Karakter Lucu dan Menyehatkan
Belum Punya Aplikasi Titipku? Klik Link Di Bawah Ini!
Download Aplikasi Titipku di Playstore dan bersiaplah dapatkan CASHBACK 50%! Dengan kamu membeli produk UMKM, maka kamu telah membantu sang tulang punggung perekonomian Indonesia semakin naik kelas!
-
Wagimin, Sudah Setengah Abad Menjadi Pengrajin Tambir – Titipku 23 July 2019[…] tambir bervariasi. Pak Wagimin dan istri, Bu Sulami, biasanya membuat tambir dengan ukuran 45 cm, 50 cm, […]
-
Uniknya Macam-Macam Kerajinan Bambu Berikut Ini – Titipku 14 June 2019[…] Baca kisah dibalik kerajinan bambu dari Wahyu Kerajinan Bambu. […]
-
Bakpia Gong, Jalan Baru Bagi Ibu Ade Rokayah – Titipku 23 May 2019[…] Baca Artikel Menarik Lainnya: Wahyu Kerajinan Bambu, Dibalik Perjuangan Pengepul Kerajinan Bambu […]