Titipku.com – Pada kesempatan kali ini kami menjumpai seorang penjual kue tradisional dengan nama unik, Aa Menunggu Pagi. Kayak pernah dengar? Ya, salah satu judul lagu band asal Bandung, Peterpan yang sekarang sudah berganti nama menjadi Noah. Judul Menunggu Pagi ternyata menginspirasi sang pemilik untuk menjadi nama usahanya lho.
By the way, siapa sih yang jualan kue tradisional Aa Menunggu Pagi? Yang berada di balik gerobak bertulis nama Istana Kue Aa2 itu adalah Fahrul. Lelaki muda belum berkeluarga alias masih single yang menjadi penjual kue-kue menarik mata.
Siapa lewat, dijamin mampir! Ya gimana gitu, kue-kuenya berwarna-warni yang tak hanya membuat lapar perut tapi juga lapar mata. Duh-duh, rasanya tak ingin hanya beli satu saja deh, pingin borong semua! (maunyaa :D)
Asal Usul si Kue Aa Menunggu Pagi
Usut punya usut, ternyata dinamai Menunggu Pagi karena sang pemilik memang nge-fans banget dengan band Peterpan. Ohya, mas Fahrul ini ternyata penjualnya saja, sementara pemilik aslinya adalah mas Arya. Mereka adalah anak muda yang tak kenal gengsi, meski lelaki namun berjualan kue-kue warna-warni.
Sang pemilik, mas Arya berasal dari Brebes, Jawa Tengah. Sementara itu, Fahrul sendiri berasal dari Banjar Patroman, daerah Ciamis. Nah kok bisa ya mereka saling ketemu dan usaha di Jogja?
Jawabannya, teman adalah relasi. Ternyata Fahrul kenal mas Arya itu dari kakanya sendiri.
“Jadi mas Arya itu temen kakak saya. Terus jadi diajakin jualan ini.”
Sejak perkenalan itu, ia memulai usaha di bulan November 2017, membantu mengembangkan bersama usaha kue tradisional ini. Mungkin kita terpikir, ini kue-kue yang jual cowok-cowok pasti ya beli di pasar. Ternyata salah besar, kue-kue cantik itu adalah hasil tangan Fahrul, mas Arya, dan beberapa rekan lainnya di cabang lain.
Pembuatannya pun bersama. Tak hanya itu, kedekatan mereka tak hanya soal usaha. Pasalnya mereka juga tinggal dan makan satu atap di rumah kontrakan.
“Tempat tinggal bareng satu atap dengan bos, sama teman-teman juga yang usaha di cabang lain. Ini kan cabang kedua.”
Proses Pembuatan Hingga Penjualan
Mengawali pagi, mereka mengolah adonan hingga menjadi kue dari jam 7 hingga jam 12 siang. Baru setelah itu mereka jual di setiap cabang masing-masing. Ada tiga cabang yang lokasinya berjarak jauh.
Untuk bisa menjumpai kue-kue tradisional tersebut, kue tradisional Aa Menunggu Pagi dibuka dari jam setengah 4 sore hingga jam 10 malam. Selain karena sang pemilik nge-fans dengan Peterpan, penjualnya sendiri juga ‘menunggu pagi’ karena justru malam harilah jajanannya diburu oleh pelanggan.
Di Jogja ini selain dengan rekan usahanya, ada keluarga tapi beda kerjaan. Yakni ayah dan kakaknya tadi, mereka adalah penjahit.
“Sukanya jualan ya kalau laris. Kalau dukanya ya pernah tidak habis. Kalau tidak habis biasanya dibagi ke Masjid, kadang ya dikasih orang, paling mentok dibuang, karena ini ngga tahan lama harus langsung habis.”
Kue-kue basah memang tidak memiliki ketahanan lama, apalagi mereka tidak menggunakan bahan pengawet. Saat ini ia dan rekannya di bawah menejemen mas Arya mengaku bersyukur karena penghasilannya lumayan.
“Soalnya ini sih lumayan lah bayarannya. Bagi hasilnya per bulan. Laku tidak laku bayaran tetap, makan juga dikasih, sekenyangnya, nyaman.”
Ayo Menjelajah!
Kami sudah bantu UMKM ini agar masuk online melalui Aplikasi Titipku. Kamu juga bisa posting usaha UMKM manapun agar tulang punggung perekonomian Indonesia semakin maju! 🙂
Titipku membantu Digitalisasi UMKM melalui Penjelajah untuk memajukan Perekonomian Indonesia. #AyoMenjelajah
Jelajah UMKM, Download Aplikasi Titipku!!
play.google.com/store/apps/details?id=com.titipku.alpha
-
Deretan Varian Kue Tradisional Menunggu Pagi, Alternatif Camilan Jajanan Pengganjal Perut – Titipku 22 August 2019[…] Kue Tradisional Menunggu Pagi ternyata memproduksi jajanan tradisionalnya sendiri. Biasanya proses produksi akan dimulai pada pukul 7 pagi hingga 12 siang. Nantinya kue yang telah matang disebar di 4 cabang tersebut. […]
-
Tak Gengsi, Faiz, Lelaki Muda yang Berjualan Donat Kentang 57 – Titipku 04 March 2019[…] Baca Kisah UMKM Inspiratif lainnya: 1. Unik! Warung Kue Tradisional Ini Diberi Nama ‘AA Menunggu Pagi’ […]