www.titipku.com – Pertumbuhan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia bisa dikatakan bertumbuh dengan sangat pesat. Meski krisis ekonomi pernah menyerang negeri ini, namun UKM Indonesia nyatanya bisa bertahan hingga saat ini, bahkan ada yang sudah tembus pasar global lho!
-
Usaha Dagang Bandar Mina
Sebuah usaha mikro yang bergerak di bidang eksportir ikan kerapu macan dan bebek. Usaha Dagang Bandar Mina namanya dan berasal dari Bali Utara. Kini usahanya telah berhasil diekspor ke berbagai negara luar seperti Hongkong, Cina, Jepang, Thailand, Singapura, Korea, dan Amerika Serikat. Ikan yang diekspor tidak hanya berbentuk kemasan tetapi juga dalam kondisi segar. Tidak hanya itu, UKM ini juga dinilai berhasil memberdayakan para nelayan dan penduduk Bali untuk mendapatkan bibit ikan kerapu unggul.
-
Keset Perca Irma Suryati
Irma Suryati, seorang penyandang difable tidak menyurutkan langkah untuk berpangku tangan karena dia justru membuka lapangan pekerjaan. Kaki Irma mengalami cidera berat di usianya yang menginjak 4 tahun sehingga membuatnya tak mampu menggerakkan kaki dan harus berjalan mengenakan tongkat.
Akan tetapi, bagi Irma sendiri bukanlah suatu keterbatasan dalam mencari mata pencaharian, meski karena kekuranganya tersebut tak satupun perusahaan yang mau menerimanya bekerja. Hampir putus asa, namun akhirnya beliau memutuskan untuk membuat kerajian perca karena sering melihat ibunya membuat taplak dan keset dari kain perca. Hasilnya kerajinan berupa keset tersebut dijual ke siapapun yang mau membelinya seperti tetangga hingga perjuangannya bersama suami pasang surut telah membuahkan hasil dan dilirik oleh pasar karena dimodifikasi menjadi karakter animasi. Hasilnya sudah berhasil di impor ke Australia, Jerman, Jepang, dan Turki.
-
PT Ika Indo Industri Karbonik
UKM yang berasal dari Medan ini berhasil menembus ekspor karbon aktif yang banyak digunakan di pasar Amerika dan Eropa. Siapa sangka, bahwa pembuatannya tersebut berasal dari bahan yang sederhana yaitu batok kelapa. Berawal dari sebuah UKM kecil sejak tahun 1988 ini berkembang seiring dengan berkembanganya inovasi dan tekonlogi. Produk yang dihasilkan dari karbon aktif tersebut digunakan di dalam pemurnian air dan berbagai macam proses industry. Bahan bakunya berasal dari tempurung kelapa (CSAC) dianggap memiliki kualitas terbaik karena kekerasan dan porositaasnya memberikan daya tahan dan daya serap cukup tinggi.
-
PT Bambu Media Cipta Persada
Usaha Kecil Menengah Indonesia bidang teknologi juga tidak kalah eksis dalam bergerak dalam pengembangan teknologi informasi. Apalagi untuk bidang pendidikan, perusahaan IT ini membuat modul dan program konten berhasil dilirik oleh pasar internasional. UKM ini berhasil menjadi perusahaan yang mampu membuat program dengan tujuan ekspor seperti melihat peluang unik dan mampu menjaga kearifan lokal Indonesia dengan tujuan ekspor ke negara tersebut.
-
Jenang Senar 33 Kudus
Makanan tradisional yang satu ini juga tidak kalah dengan UKM lainnya untuk mengepakkan sayap ke kancah internasional. Meski di Indonesia sendiri sering dipandang sebelah mata. Jenang 33 adalah hasil olahan sejenis dodol yang telah dibuat oleh 3 generasi dari keluarga Hilmi. Ternyata rintisannya sudah sejak tahun 1910. Usahanya ini bisa menembus pasar internasional manakala dipegang oleh Hilmi dalam sebuah naungan perusahaan bernama PT Mubarokfood Cipta Delicia. Hasilnya Jenang 33 Kudus berhasil merambah pasar China, Taiwan, dan Cinatown Amerika.
-
Scmiley Mo
Schmiley Mo merupakan salah satu UKM Indonesia yang bergerak di bidang busana atau fesyen. Namanya sudah tidak asing lagi di London, Inggris. Sebuah pameran yang merupakan ajang pertemuan antara para pebisnis di bidang fesyen mulai dari pakaian, celana, tas dan aksesosir lain.
Produk Schmiley Mo menarik karena memiliki warna-warna pastel unik dan memang sengaja disuguhkan untuk kaum urban modern yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di Indonesia seperti luaran, atasan, bawahan, terusan dan rok.
-
Gendis Bag, Tas dari Eceng Gondong
Home industry yang digawangi oleh dokter didi bernama Ferry Yuliana ini dimulai dari sesuatu yang dianggap tidak berguna karena mengganggu perairan. Namun diubah olehnya menjadi kerajinan bernilai seni tinggi yaitu tas. Produk yang dihasilkan dari Gendhis Bag sebesar 70 persen terbuat dari bahan alami dan dikerjakan oleh tangan sendiri. Selain itu, para pengrajin yang rata-rata petani sebelum bekerja diajarkan teknik menganyak terlebih dahulu. saat ini Bag Gendis telah sampai di beberapa negara dari pemesanan langsung dari Jepang hingga Amerika Serikat.
-
Kejaya Handycraft
Sejak tahun 1993, Khotibin berhasil memanfaatkan pelapah pisang atau batok kelapa yang biasanya tak berguna menjadi barang yang bernilai. Ia membuat kerajinan tangan dari pelapah pisang dan batok kelapa. Meski pernah mengalami krisis moneter, Khotibin berhasil mengembangkan usahanya melalui pameran-pameran yang diadakan pemerintah hingga akhirna usaha tersebut diberi nama Kejaya Handycraft yang telah berkembang sekitar tahun 2000. Hingga pada suatu hari ia mendapati pesanan satu container dalam watu dua bulan dari Inggris dan hasilnya tidak mengecewakan. Kini Kejaya Handycraft harus menyuplai 10ribu tas dan batok kelapa untuk di ekspor ke Hawai dan sejumlah produksi lainnya.
-
Batik Notohadinegoro
Batik Notonegoro berhasil memadukan antara tradisional dan modern yang dilakukan Indi Wulandari, sang pemilik Batik Notonegoro. Batik karya Indi ini mempunyai cerita tersendiri mengenai Jember yang dikemas dengan karya kontemporernya. Misalnya saja salah satu karyanya ia buat dengan nama Jamu Gendong. Dan tentu masih ada banyak tema lainnya. Karena keunikan dan kekhasannya inilah batiknya berhasil merambah pasar internasional.
-
UKM Intako Sidohardjo
Koperasi Industri Tas dan Koper (Intako Sidoharjo) di Tanggulangin, Sidoharjo ini tetap eksis dalam bidang Usaha Kecil Menengah. Mereka tidak terpuruk meski pernah mengalami musibah berkepanjangan dengan menyemburnya lumpur Lapindo.Berkat dukungan pemerintah produknya berhasil di ekspor pasar Italia. Tidak heran karena UKM tersebut memang menghasilkan tas yang berkualitas tinggi.
Ayo giliran UKM Anda sekarang! 🙂 Pemilik UKM / UMKM Jogja yang ingin usahanya dipesan banyak khalayak bisa gabung di Titipku ya! Yuk download aplikasinya sekarang!
Source: http://goukm.id/10-ukm-indonesia-tembus-pasar-global/