Titipku.com – Indonesia memang dikenal sebagai negara yang kaya akan rempah. Hal ini juga dibuktikan dari sejarah penjajahan Indonesia oleh bangsa asing demi mendapatkan rempah-rempah ini. Selain digunakan sebagai bahan penyedap masakan, bahan-bahan rempah juga memiliki manfaat tersendiri bagi kesehatan.
Dari sekian banyaknya rempah-rempah yang ada di Indonesia, beberapa diantaranya menjadi bahan wajib masakan ala orang Indonesia. Tanpa mereka, masakan-masakan akan menjadi hambar dan kurang sedap dilidah. Apakah kamu juga merasa demikian? Apa sajakah bahan memasak yang wajib ada di dapur untuk masakan yang menggoyang lidah? Simak nih 6 bahan memasak wajib di dapur ala Titipku!
Garam
Tidak hanya hidup dan rumah tangga yang harus dipenuhi ‘garam’, orang Indonesia akan kurang merasakan sedapnya masakan jika kekurangan bahan yang satu ini. Garam menjadi bahan wajib yang ditaburkan dalam olahan masakan apapun deh sepertinya. Bahkan dalam membuat sambal sekalipun! Setuju?
Bawang Merah
Memang sih, si bawang merah tu suka bikin nangis gak hanya di ceritanya saja, tapi juga di dapur masakan. Baru kupas saja, entah zat apa yang menyeruak mata sehingga membuatnya menjadi perih. Jahat sih memang, tapi tanpanya, masakan akan terasa kurang sedap. Sampi-sampai, bawang merah goreng juga dijual tersendiri dan begitu diistiewakan untuk taburan makanan.
Bawang Putih
Terserah saja disebut rekan atau lawan, si bawang putih memang tidak separah si bawang merah nih. Tapi kadang ada masakan tertentu yang tanpa kehadiran bawang merahpun tak masalah. Karena bawang putih sudah mewakili aroma dan penyedap masakan. Misal nih kalau masakan Indonesia dibuat untuk cah, cah kangkung, cah jamur, dsb. Atau untuk teman ulekan alias sambal aka geprekan. Sedaapp banget si bawang putih ini. Pantas saja di China, bawang putih menjadi bumbu utama dalam masakkannya.
Cabai
Ini nih, kayaknya yang gak doyan pedespun kalau masakan kurang cabai ada aja rasanya yang kurang. Meski masakannya hanya cah kangkung, tapi teman makannya biasanya harus disertai sambel yang tidak lain komposisi utamanya adalah cabe. Dari beberapa jenis cabe, yang paling sering di dapur adalah cabai rawit dan cabai merah. Kalau beli di pasarpun, biasanya secara otomatis pedagang akan menambahkan setelangkup cabai merah untuk pemesanan cabai. Sebagai teman makan yang menggugah selera, cabai jaman sekarang juga diversikan menjadi bubuk. Ini cara praktis untuk menambahkan selera pedas pada setiap menu yang dihidangkan. Kamu suka cabai apa nih, atau jangan-jangan cabai-cabaian~ ups! 😀
Gula
Kehadiran gula sebenarnya menjadi pelengkap saja. Gula baik itu gula putih atau gula jawa difungsikan sebagai pengganti MSG dan menetralisir rasa. Ketimbang keasinan tapi ketambahan air melulu yakan, taburi gula sedikit saja maka cita rasa akan menjadi netral. Ingat ya, sedikit saja karena gula ini bahan tersier alias bukan bahan pokok memasak jadi sesuai selera saja. Hehehe
Minyak
Meskipun sudah ada yang namanya margarin dan mentega, kehadiran minyak goreng wajib ada dalam barisan bahan memasak. Kalau minyak habis, mau masak apa itu jadi gelagapan. Kecuali mau dimasak sup ya! Hanya kalau bahannya bukan masakan sup, kan aneh. Dan kegemaran orang Indonesia sendiri biasanya bumbu-bumbu wajib ditumis. Makanya kebutuhan minyak menjadi barang wajib di sebelah bumbu-bumbu.
Demikian 6 bahan memasak yang wajib ada di dapur versi Titipku! Kalau kamu gimana? 😀 Ya meskipun sekarang banyak bumbu instan, namun lebih sedapnya kalau bikin bumbu sendiri nggak sih? Hehehe
Yuk Beli Bahan-Bahan Memasak Ini dari Pasar!
Hai hai!! Buat kamu yang hobi masak ataupun masih belajar masak tak masalah, yuk lengkapi dapurmu dengan bahan-bahan ini. Nah bahan-bahannya bisa kamu beli langsung dari pasar melalui Titipku. 🙂
Kalau kamu di Jogja, kamu bisa pilih pasar sesuai kebutuhan kamu dari Titip ke Pasar by Titipku:
Pasar Beringharjo
Pasar Kranggan
Pasar Demangan
Pasar Sambilegi
Pasar Condongcatur
Pasar Prawirotaman, dll
Dengan kamu membeli dari pedagang pasar, secara otomatis kamu telah mendukung tulang punggung Indonesia dalam memajukan perekonomian bangsa.