Titipku -Indonesia memiliki aneka makanan yang bisa dijadikan teman makan alias lauk. Dari mulai lauk yang praktis hingga “mewah”. Bahkan masyarakat Indonesia bisa lebih kreatif sehingga bisa mengolah bahan yang biasanya hanya sebagai bumbu, menjadi makanan favorit.
Brambang goreng yang berbahan dasar bawang merah, akhir-akhir ini menjadi makanan yang hampir tidak pernah sepi peminat. Meski pada mulanya, brambang goreng hanya kerap ditambahkan pada masakan sebagai penguat aroma dan penyedap rasa. Kini brambang goreng kemasan sering kali dijadikan sebagai teman makan.
Tekstur renyah dan rasanya yang gurih membuat brambang goreng menjadi topping makanan favorit bagi banyak orang.
Perkenalkan, Ibu Agustina, seorang guru TIP disebuah Madrasah Tsanawiyah yang “nyambi” berwirausaha brambang goreng. Di kalangan konsumen atau pelanggannya, brambang goreng buatan Bu Agustina dikenal dengan nama Brambang Goreng Tina.
Meski baru satu tahun menekuni usaha brambang goreng, Bu Tina sudah memiliki banyak pelanggan. Dalam satu bulan, Bu Tina bisa sampai membutuhkan 60kg bawang merah mentah sebagai bahan baku.
Hampir sama dengan rendang, brambang goreng merupakan makanan yang memiliki ketahanan yang lama. Bahkan bisa ketahanannya bisa lebih lama daripada rendang. Brambang Goreng Tina bisa tahan sampai 6 bulan jika disimpan ditempat yang rapat.
Brambang goreng juga praktis, sehingga dapat dijadikan sebagai lauk ketika keadaan sedang kepepet. Sederhananya, makan nasi hanya menggunakan brambang goreng sudah terasa nikmat. Tak heran jika brambang goreng memiliki banyak penggemar.
Brambang Goreng Tina memiliki tiga varian rasa, yaitu original, pedas, dan krispi menggunakan tepung. Untuk rasa pedas, konsumen bisa memesan tambahan seperti pedas dengan tambahan kacang ataupun ikan teri. Ketiga varian ini diproduksi tanpa menggunakan MSG.
Varian rasa original lebih sering di-stok oleh Bu Tina. Berbeda dengan varian rasa pedas dan kripsi. Biasanya Bu Tina membuat sesuai dengan permintaan. Minimal pemesanan adalah H-2. Mengingat Brambang Goreng Tina membutuhkan waktu didiamkan semalaman supaya minyaknya benar-benar surut dan renyahnya maksimal.
Brambang Goreng Tina ini juga murni buatan tangan Bu Tina sendiri. Tidak menggunakan bantuan alat pabrikan agar bisa memproduksi dalam jumlah besar. Bagi Bu Tina, satu kilogram bawang merah mentah dapat menjadi brambang goreng sekitar tiga ons.
Harga yang dipatok oleh Bu Tina juga tidak tinggi. Hanya berkisar Rp 10.000 sampai Rp 22.000, tergantung takaran dan kemasan. Brambang Goreng Tina dalam kemasan plastik lebih murah dibandingkan dengan yang dikemas dalam toples.
Jaringan Pemasaran di Sekolah-Sekolah
Uniknya, pemasaran Brambang Goreng Tina laris di kalangan guru-guru di wilayah Bantul, Yogyakarta. Profesi utama Bu Tina sebagai seorang guru, berperan besar dalam hal membangun relasi dengan pelanggan. Banyak teman-teman Bu Tina yang sesama guru dari berbagai sekolah, menjadi pelanggan tetap.
Bahkan Bu Tina sering membawa stok Brambang Goreng Tina di dalam jok motornya. Hal ini berawal dari pengalamannya, banyak teman-temannya yang suka menanyakan saat bertemu, “Bawa Brambang Goreng, nggak?”.
Banyak juga mantan siswa Bu Tina yang menjadi re-seller Brambang Goreng Tina. Hal ini sangat mempermudah Bu Tina dalam pemasaran. Brambang Goreng Tina pernah dikirim sampai ke Palembang, Semarang, dan Pontianak, atas permintaan dari orang tua siswanya.
Saat ini pun Bu Tina masih memasrahkan re-seller di setiap sekolah. Sampai ada jadwal produksi untuk setiap sekolah. Hal ini bisa tidak terlalu menekan dalam produksi.
Tempat produksi Brambang Goreng Tina ada di rumah Bu Tina sendiri di Gegunung, Tirtoharjo, Kretek, Bantul. Maka dari itu, pelanggan Brambang Goreng Tina masih didominasi oleh orang Bantul.
Belum Masuk Pasar Online
Brambang Goreng Tina sudah dikenal cukup luas dan memiliki banyak pelanggan tetap. Kualitas rasa Brambang Goreng Tina juga terjamin. Saat harga bahan baku sedang murah, Bu Tina suka memberikan promo. Pernah juga Bu Tina memberikan bonus mug kepada konsumen untuk setiap pembelian brambang goreng dalam jumlah tertentu.
Namun, Bu Tina selaku owner mengaku belum menggunakan pemasaran online Brambang Goreng Tina. Baik media sosial maupun market place.
Ada akun instagram @brambang_goreng_tina, namun tidak sempat dikelola oleh Bu Tina, karena saat ini masih fokus pada produksi. Apalagi belum ada karyawan yang khusus mengelola pemasaran Brambang Goreng Tina. Beberapa orang yang direkrut oleh Bu Tina biasanya hanya untuk membantu produksi. Itu pun kalau sedang kewalahan karena banyak pesanan.
Saat ini pemasaran Brambang Goreng Tina juga masih sebatas mulut ke mulut dan order via Whatsapp. Oleh karena itu, Bu Tina berencana untuk membenahi pemasarannya supaya bisa membidik konsumen secara lebih luas.
Tidak ada kendala dalam menjalankan Brambang Goreng Tina, baik dari segi bahan baku maupun permodalan. Kedepannya, Bu Tina akan secara step by step agar pemasarannya lebih luas termasuk di aplikasi Titipku.
Ayo Menjelajah!
Titipku sudah membantu UMKM ini agar masuk online melalui aplikasi Titipku. Kalian juga bisa posting usaha UMKM manapun agar perekonomian Indonesia semakin maju! Kesempatan ini dapat memajukan usaha-usaha rumahan Brambang Goreng Tina ini, lho!
Usaha milik Bu Guru yang satu ini, sangat potensial untuk bisa lebih maju lagi. Jadi, tidak hanya di kalangan guru saja Brambang Goreng Tina bisa terkenal. Tapi bisa lebih banyak lagi dari semua kalangan.
Titipku membantu digitalisasi UMKM melalui Penjelajah untuk memajukan produk-produk lokal Indonesia. Ayo Menjelajah!
Artikel kiriman dari Rima Trisnayanti
-
Onion Ring, Bawang Bombai Goreng Yang Cocok Untuk Teman Nyantai – Titipku 21 October 2019[…] atau lauk yang kriuk. Nama populernya sering disebut “brambang goreng”. Banyaknya peminat brambang goreng membuat banyak orang tertarik untuk memasukkannya sebagai bisnis, karena memiliki nilai ekonomi […]