Titipku – Bu Susi Widiawati mulai produksi dan jual aneka kue sejak 2012. Pada saat itu, beliau hanya produksi dan jual kue ulang tahun. Awal mula menjalankan usaha karena terdapat permintaan dari anak-anak SMA yang tinggal satu kontrakan dengan Bu Susi. Untuk membuat kue, beliau belajar sendiri dari YouTube dan artikel. Seiring bertambahnya pesanan, Bu Susi meningkatkan kemampuan dengan belajar dari teman satu profesi dan mengikuti berbagai pelatihan.
Setelah usaha berjalan 4 tahun, Bu Susi memberi nama untuk usahanya yaitu Zainab Usaha Mandiri. Istilah Zainab merupakan singkatan dari gabungan nama kedua anaknya yaitu Zaidan dan Nabil. Konsumen Zainab Usaha Mandiri adalah semua usia untuk segmen ekonomi menengah ke bawah.
Saat ini, Bu Susi sedang mempersiapkan produk baru yaitu opak singkong. Makanan ini seperti keripik singkong tapi berbeda dari cara proses pembuatannya. Keripik singkong hanya berasal dari singkong yang diiris tipis kemudian digoreng. Sedangkan opak singkong dihasilkan melalui proses pengolahan yang lebih panjang yaitu singkong dihaluskan, dicetak tipis berbentuk bulat, dijemur di bawah sinar matahari, kemudian digoreng.
Bu Susi berharap produk opak singkong dapat diproduksi dan dipasarkan ke seluruh kota di Indonesia mulai Oktober 2019. Bu Susi sudah memiliki calon reseller di kota Banjar, Bandung, Jakarta, Majenang, Purwokerto, Makasar dan Bangka Belitung.
Selain itu, Bu Susi berharap opak singkong ini dapat menjadi oleh-oleh khas Kota Banjar karena makanan ini merupakan makanan tradisional asal Jawa Barat yang sudah jarang dibuat oleh masyarakat. Agar opak singkong ini diminati oleh anak muda dan orang dewasa, beliau membuat berbagai pilihan rasa yaitu original, ayam bakar, jeruk pedas, jagung bakar, balado ekstra pedas, balado jagung, bumbu ayam balado, sambal balado, barbeque, rumput laut barbeque, keju manis dan sapi panggang.
Produk
Seiring berjalannya waktu, Bu Susi mulai menambah produk. Tahun 2014, beliau mulai memberanikan diri untuk membuat kue pernikahan. Bu Susi membuat tester kue dan membagikannya kepada para pelanggan. Mereka memberi respon positif sehingga beliau mulai menawarkan kue pengantin melalui media sosial Facebook dan Instagram.
Lanjut, tahun 2017 Bu Susi menambah produk yaitu jaksin. Jaksin merupakan makanan khas Jawa Barat yang merupakan singkatan dari rujak asin. Jaksin memiliki rasa asin-pedas dan berbahan nanas, bengkoang, mangga muda, mentimun, dan tauge. Makanan ini banyak disajikan di acara selamatan tapi bisa juga dijadikan camilan.
Nah tahun 2018, lanjut pada produksi, jual puding dan aneka soft cake. Penambahan produk ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah konsumen. Sedangkan alasan memilih jenis kue tersebut berdasarkan produk yang sedang tren pada saat itu.
Ohya, Bu Susi juga memiliki istilah untuk masing-masing produk. Untuk kue dan puding, beliau menggunakan istilah Zainab. Untuk jaksin, beliau menggunakan istilah sagara yang berasal dari Bahasa Sunda dan memiliki arti lautan atau air, sesuai dengan kondisi jaksin yang mengandung banyak air. Untuk opak singkong, beliau memilih istilah ossava yang merupakan gabungan dari kata opak dan cassava.
Strategi Penjualan dan Operasional
Pada awal usaha, Bu Susi aktif promosi melalui Facebook dan Instagram yang dijalankan oleh suami. Namun karena sekarang produk Bu Susi sudah dikenal banyak orang, promosi melalui media sosial sudah tidak dilakukan lagi. Promosi yang berjalan sampai sekarang adalah world of mouth.
Dalam operasional usaha, Bu Susi berbagi tugas dengan suami. Beliau bertugas membuat produk sementara suami bertugas mengantar pesanan. Bu Susi harus berbagi waktu antara membuat produk dengan mengurus ketiga anaknya yang masih kecil sehingga seringkali produksi dilakukan di malam hari. Untuk pengantaran pesanan kue di dalam Kota Banjar dan ke luar kota yaitu Ciamis, Tasik dan Majenang. Namun untuk jaksin, pembeli lebih sering datang ke rumah sekaligus tempat usaha di Dusun Cibentang, Desa Mekarharja, Kecamatan Purwaharja.
Suka Duka Usaha
Dalam menjalankan usahanya, pasti ada peristiwa duka yang dialami. Begitupun dengan Bu Susi, beliau sering mengalami gagal produksi. Perbandingan produk gagal tersebut adalah dari 7 loyang kue yang diproduksi, ada 1 loyang kue yang gagal. Selain itu, Bu Susi pernah mengalami kerusakan kue di perjalanan ketika kue diantar oleh kurir. Oleh karena itu, pengantaran pesanan diutamakan dilakukan oleh suami, kecuali jika suami sibuk.
Kendala
Untuk Ossava, Bu Susi memiliki kendala dalam hal bahan baku. Singkong yang dipakai oleh Bu Susi adalah singkong berkulit merah. Singkong jenis ini masih sulit ditemukan di Kota Banjar. Oleh karena itu, beliau akan beli bahan baku dari luar kota yaitu Rancah, Madura dan Majenang.
Untuk keseluruhan usaha, Bu Susi memiliki kendala dalam hal modal. Modal tersebut akan digunakan untuk meningkatkan jumlah produksi produk existing dan untuk produksi produk baru.
Harapan
Bu Susi berharap Ossava akan dikenal di seluruh Indonesia dan menjadi produk unggulan Zainab Usaha Mandiri karena belum bayak yang menjual opak singkong. Selain itu, beliau berharap memiliki karyawan seiring dengan kesuksesan Ossava.
“Untuk konsisten dalam menjalankan usaha, kita harus sering berkumpul dengan sesama pengusaha agar tetap termotivasi.”
Artikel ini ditulis oleh : Kustikasari
-
Menelisik Dengan Ceria, Buah Ceri – Titipku 05 September 2019[…] buah ceri di atasnya. Buah mungil berwarna merah cerah. Buah ceri memang sering digunakan sebagai topping kue tart ataupun beberapa minuman, puding, dan cake yang […]
-
Kreasi Souvenir Imut dan Murah Buatan Bu Vitri – Titipku 04 September 2019[…] tidak dapat langsung direalisasikan karena Bu Vitri tidak bisa menjahit. Sambil tetap menjalankan usaha kue, Bu Vitri belajar menjahit menggunakan tangan dengan melihat video di […]