Titipku – Bernama bu Lina, ibu yang kini menjadi orang tua tunggal untuk menghidupi anak-anaknya. Duduk menunggu pelanggannya menghampiri, di depannya penuh dengan deretan lauk pauk untuk sarapan. Diantaranya sego pecel, rawon, tempe, juga oseng-oseng.
Adapun dagangannya yang menginjak 1,5 tahun di Jogja ini sangat khas dengan kota asalnya, Surabaya. Rawon misalnya, resep rawon sendiri ia dapatkan dari sang ibu yang asli Jawa Timur. Nah untuk sego pecelnya sendiri bukan ia dapatkan resepnya dari ibu mertua.
Apa yang tersaji ini adalah hasil tangannya sendiri, kecuali peyek. Sedari masyarakat lain masih terlelap, bu Lina sudah beranjak untuk menyiapkan dagangannya yakni sekitar jam 3 pagi.
“Kalau belanja sore, dimasak pagi jam 3 jelang subuh. Yang disiapkan ya nasi, sayur, bakmi mie kuning atau mie putih, oseng tempe, sama rawon.”
Tak menunggu lama, jam 5 atau jam setengah 6 pagi, semua makanan sudah tersaji dan siap untuk dijadikan menu sarapan untuk siapapun yang memburu kuliner pagi Jogja. Pun agak siangan, jika masih ada pecel bu Lina masih dapat dipesan maksimal sebelum dhuhur, sekitar jam 11 siang.
Asal Usul
Ini sego pecel bukan sembarang pecel, apalagi si rawon. Bu Lina menjajakan dagangannya ini memang baru 1,5 tahun di Jogja. Namun sebelumnya beliau juga menjajakan dagangannya ini di Sidoarjo, tepatnya sebelum suami meninggal.
“Sebelum meninggal itu sempat suami sakit. Suami resign dari kerja, makanya tidak ada pemasukan. Lalu mertua saya beri resep ini untuk saya bisa jualan. Alhamdulillah mulai pertama buka langsung ramai. Kalau rawon ini resep ibu saya sendiri karena rawon ini kan makanan khas Jawa Timur.”
Sebulan sebelum suaminya meninggal, ibunya lebih dahulu pindah ke Jogja bersama kakak dari bu Lina. Barulah setelah suami meninggal, sang kakak mengajak bu Lina dan anaknya untuk menetap di Jogja.
“Soal suka duka alhamdulillah banyak sukanya, karena banyak sodara. Beruntung tidak banyak dukanya.”
Usaha yang dijalani bu Lina adalah untuk menopang kebutuhan anak-anak dan dirinya sendiri yang sudah tanpa suami. Semoga jualan bu Lina semakin laris ya setelah di Jelajah oleh Penjelajah Titipku.
Baca Artikel Menarik Lainnya:
Enam Tahun Jalani Profesi, Ini Dia Kisah Siomay Bangri
Ayo Menjelajah!
Kami sudah bantu UMKM ini agar masuk online melalui Aplikasi Titipku. Kamu juga bisa posting usaha UMKM manapun agar tulang punggung perekonomian Indonesia semakin maju! 🙂
Titipku membantu Digitalisasi UMKM melalui Penjelajah untuk memajukan Perekonomian Indonesia. #AyoMenjelajah
Jelajah UMKM, Download Aplikasi Titipku!!
play.google.com/store/apps/details?id=com.titipku.alpha
-
Soto Pak Timin dan Mak Popon Enak, Murah dan Banyak – Titipku 08 January 2020[…] semakin tua dan tenaga berkurang, beliau mengajak istrinya untuk mulai usaha. Mereka berjualan pecel dan aneka gorengan di warung nonpernamen selama 10 tahun yaitu dari 2003 sampai […]
-
Larisin Jualan Buah Bit Mbak Siti Fatimah (Bu Wagiyem) Yuk! – Titipku 18 March 2019[…] Sego Pecel, Sego Rawon Bu Lina dan Kisah Dibaliknya […]