Punya banyak daun bawang tapi cuma sebatas tahu bahwa bahan itu untuk garnish makanan aja? Pengetahuan ini perlu diupdate! Daun yang satu ini ada banyak jenisnya, ada banyak manfaatnya, dan ada tips untuk menanamnya agar berhasil. Nah, artikel ini akan mengupas tuntas ketiga poin tersebut.
MANFAAT DAUN BAWANG
Mendukung Perkembangan Sel Darah Sehat
Daun bawang yang ditambahkan dalam menu harian akan memastikan Anda berkecukupan asupan vitamin A harian. Secangkir daun ini mengandung 1,484 unit internasional vitamin A 64% dari rekomendasi harian untuk wanita dan 49 % dari rekomendasi harian untuk pria.
Mengonsumsi cukup vitamin A dalam diet bisa mendukung perkembangan sel darah sehat, termasuk pertumbuhan sel darah merah yang akan mentransportasikan oksigen. Sel darah putih yang akan memerangi infeksi.
Menyehatkan Tulang
Mendapat cukup asupan vitamin K akan mengaktifkan osteocalsin, protein yang esensial untuk kesehatan tulang. Daun bawang mengandung 42 mikrogram vitamin K setiap cangkirnya. Ini memenuhi 47 % asupan vitamin K harian untuk wanita, serta 34 persen untuk pria.
Melindungi Penglihatan
Daun bawang juga adalah sumber lutein dan zeaxanthin. Keedua senyawa ini berkontribusi pada kesehatan penglihatan. Mereka melindungi jaringan mata dari kerusakan oksidatif, oksidasi merugikan di DNA dan membran sel, dengan cara menyaring cahaya berbahaya yang masuk ke mata.
Baca Juga:
Bawang Prei Bukan Sekadar Daun Bawang: Simak Faktanya
Apakah Moms Tahu 4 Jenis Daun Bawang Ini?
Daun Bawang Punya Banyak Manfaat Sehat Lho! Apa
JENIS DAUN BAWANG
Daun Bawang/Spring Onion
Daun bawang jenis ini adalah yang paling sering kita jumpai di pasar. Spring onion adalah salah satu jenis sayuran yang memiliki nama ilmiah allium fistulosum.
Jenis daun ini memiliki daun berwarna hijau terang dan akar berwarna putih berserabut dengan rasa batang yang cenderung manis, segar, dan sedikit menyengat.
Spring onion ini bisa digunakan untuk berbagai jenis masakan, seperti isian lumpia, isian martabak telur, atau sayur sup. Selain itu, daun ini juga biasa ditambahkan untuk bumbu tumis supaya lebih harum dan nikmat.
Selain membuat makanan menjadi nikmat, spring onion juga memiliki kandungan mineral yang berguna untuk kesehatan jantung dan vitamin C yang bisa mengontrol kadar gula darah.
Bawang Prei
Daun prei memiliki nama ilmiah allium ampeloprasum atau allium porrum. Jenis daun prei ini masuk ke dalam keluarga bawang. Jenis daun ini jarang ditemui di Indonesia. Tumbuhan ini banyak hidup di Etiopia, Iraq, hingga beberapa negara Eropa.
Berbeda dengan daun bawang biasa yang lebih menyengat, daun prei memiliki rasa yang mirip dengan bawang bombai, tetapi tak begitu tajam.
Manfaat yang terkandung dalam daun prei adalah tinggi vitamin C dan zat besi serta mengandung kalori yang rendah. Di beberapa negara, daun prei biasa dihaluskan untuk campuran sup kentang.
Di Eropa, bawang prei biasanya ditumis dengan mentega sebelum dicampur dengan masakan lain.
Daun Kucai/Chives
kucai mempunyai ukuran yang lebih kecil bila dibandingkan dengan onion spring atau daun prei. Daunnya tumbuh memanjang dan berwarna hijau terang. Sayur ini tidak memiliki umbi dan biasa disebut dengan chinese chives karena asalnya dari Tiongkok.
Aroma daun kucai ini lebih mirip bawang putih daripada daun bawang. Aromanya cukup tajam dan menyengat sehingga kerap dicincang dan digunakan untuk menumis dalam masakan Cina.
Supaya rasa dan aromanya tidak berkurang, kucai biasanya dimasukkan menjelang akhir proses memasak. Kandungan nutrisi di dalamnya bisa mencegah osteoporosis, mengobati masalah pencernaan, hingga meningkatkan imunitas tubuh.
Daun Lokio
Daun lokio di Indonesia biasa disebut juga sebagai daun cung atau daun dayak. Bentuk daun lokio ini memiliki bonggol mungil berwarna putih. Daunnya tumbuh memanjang dan berukuran kecil, tak jauh beda dengan kucai.
Dari segi rasa, lokio sedikit lebih ringan dan tidak menyengat dibandingkan kucai. Kalau diperhatikan, bentuk rasa daun lokio ini merupakan perpaduan dari bawang bombai dan bawang putih, tetapi tidak terlalu kuat.
Biasanya, lokio digunakan sebagai hiasan atau penambah warna masakan. Tanaman ini mengandung banyak vitamin A, C, kalium, dan kalsium yang baik untuk kesehatan.
CARA MENANAM DAUN BAWANG
Sebelum menanam, ada baiknya untuk mengenali syarat utama untuk menumbuhkan daun bawang. Daun inibisa tumbuh baik jika ditanam di:
- Daerah dengan ketinggian sekitar 900-1700 mdpl,
- Suhu udara area 19-24 derajat celcius,
- Tingkat kelembapan udara 80-90 persen,
- Tanah dengan pH netral 6,5-7,5,
- Media tanam berupa jenis tanah andosol atau tanah lempung berpasir.
Jika semua syarat di atas terpenuhi, maka Anda bisa mulai menanam daun bawang. Berikut langkah-langkah menanamnya:
- Siapkan media dan lokasi tanam. Awal menanam butuh media tanam dan polybag. Media tanam berupa campuran tanah, pupuk kandang, dan arang sekam dengan perbandingan 2:1:1. Masukkan bahan ke polybag dan diamkan selama 5-7 hari.
- Pilih bibit daun bawang yang berkualitas, lalu porong atasnya. Jika sudah, masukkan ke media tanam yang sudah didiamkan selama 5-7 hari.
- Letakkan daun di tempat teduh dan lakukan penyiraman rutin hingga tunas bawang muncul.
- Jika tunas sudah muncul, rawat dengan tips ini: siram 2-3 kali sehari, dipupuk ulang sejak minggu keempat, diberi obat penyubur 3 minggu sekali, pencegahan gulma 2 minggu sekali, dan potong bagian tanaman yang busuk/layu.
- Bawang siap dipanen 2,5 bulan sejak pertama kali ditanam.
*****
Gimana, udah lebih ngerti seputar daun bawang belum? Kalau udah, yuk coba tanam daunnya sendiri supaya pasokan di rumah tetap terjaga! Tapi jika rumah Anda tidak memenuhi syarat penanaman, Moms bisa beli aja di pasar terdekat pakai Titipku.
Ayo download Titipku di Google Playstore dan Apple Appstore untuk belanja daun bawang dari pasar terdekat dari rumah Anda!