Titipku – Roti kolmbeng ini merupakan roti khas jaman dulu yang biasanya ada di acara hajatan seperti nikahan atau acara adat Jawa. Banyak arti dari roti ini, seperti dari bahasa Belanda kolombijn yang artinya tanpa mentega atau lemak, sedang di Jawa bisa diartikan roti ‘kolo mbiyen’ yang artinya roti masa lalu.
Di sini kita melihat suatu tradisi yang coba dipertahankan oleh Bapak Saryono Wikamto yang dulunya adalah karyawan produksi pembuatan roti kolmbeng. Ketika pabrik roti tersebut ditutup, kemudian para karyawannya masing-masing memproduksi sendiri di daerah Ngasem. Lama kelamaan ketika yang lain mulai produksi roti dengan tambahan bahan-bahan yang bukan tradisional, Pak Saryono memutuskan memisahkan diri dan membuat sendiri di daerah rumahnya sekarang di Beluran Sidomoyo Godean.
Dengan tetap mempertahankan resep asli tanpa bahan tambahan seperti pengawet, pengembang atau gula buatan menjadikan rasa roti ini tetap orisinil. Roti ini berbentuk kotak kecil dengan rasa gurih manis di dalam lembut namun di luar agak krispi. Yang menjadikan rasanya berbeda adalah tambahan rempah seperti kayu manis dan cengkeh.
Pada awalnya alat-alat yang digunakan masih sederhana, seperti dengan pencetak kayu dan dipanggang di atas arang. Seiring berjalannya waktu, pemanggang roti sekarang sudah menggunakan oven sehingga lumayan mempercepat waktu masak dan memperbanyak produksi roti.
Roti kolmbeng ini karena tidak ada bahan tambahan maka umur simpannya juga tidak sampai seminggu. Kemasan roti ini juga masih sederhana belum ada merk atau label nya. Ngomong-ngomong soal roti kolmbeng, usaha ini sudah sangat jarang ditemui lho. Di Jogja sendiri tinggal beberapa. Demi menjaga usaha ini, maka Pak Saryono meneruskan usaha ini kepada anak-anaknya.
Kini 3 orang anak Pak Saryono mulai mengelola usaha ini. Walau akhir-akhir ini pemasaran agak berkurang karena banyaknya roti-roti modern yang masuk. Namun orisinalitas dari roti ini tetap jadi buruan konsumen bahkan sempat beberapa media ikut meliput usaha ini.
Pak Saryono telah memulai usaha ini dari tahun 70-an. Kini tugas dari anak-anak Pak Saryono untuk bisa terus melestarikan usaha ini namun tetap dengan menjaga ke orisinalitas roti ini namun juga bisa melihat pasar dari konsumen, sehingga roti kolmbeng ini tetap eksis. 🙂
AYO MENJELAJAH!
Masih ada banyak jutaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di sekitarmu. Bantu mereka dengan Jelajah di aplikasi Titipku agar produk mereka semakin dikenal khalayak!
Artikel ini ditulis oleh : Achmad Gunadi Setyawan
Direview oleh : Susi Setya
Terimakasih atas partisipasinya memajukan UMKM Indonesia! Ayo kirimkan terus kisah inspiratif UMKM di sekitarmu!