Titipku – Tahu asli Jawa Barat ini mungkin sudah melegenda bagi pecinta makanan olahan kedelai. Seperti namanya, tahu ini berasal dari daerah Sumedang, Jawa Barat. Tahu ini juga dikenal sebagai makanan olahan kedelai khas orang Sunda.
Tahu Sumedang ternyata memiliki cita rasa dan tekstur unik dibanding dengan tahu pada umumnya. Dilansir melalui AgroMedia tahu sumedang setelah digoreng dengan bumbu yang sama, menghasilkan bentuk yang berbeda dari tahu goreng biasanya.
Koagulan yang dipakai adalah sisa dari penggumpalan tahu, disebut larutan biang yang disimpan selama 2–3 hari, yang prosesnya menggunakan asam cuka.
Tahu ini bisa mengalami perubahan rasa setelah beberapa jam dibeli jika dibuat secara tradisional, kedelai asli tanpa pengawet. Rasa gurih berubah menjadi asam, kulit yang garing menjadi liat.
Tapi Sumedang dapat disiasati dengan penyimpanan di kulkas. Penggorengan yang tepat yaitu dalam minyak yang panas atau menguap, api besar, daya muat penggorengan, serta jumlah tahunya.
Tahu Sumedang sendiri juga memiliki cerita unik dibalik penemuannya. Tahu ini ternyata ditemukan oleh leluhur Tionghoa yang berimigrasi ke Indonesia. Dilansir Sumedangkab.go.id cerita bermula dari kreativitas yang dimiliki oleh imigran Cina, Ong Kino dan istrinya yang menjadi perintis untuk memproduksi tahu di Sumedang yang awalnya dibuat dari kedelai lurik yang mirip telur puyuh.
Tahun demi tahun, Ong Kino beserta istrinya terus menggeluti usaha mereka hingga sekitar tahun 1917, dan anak tunggal mereka bernama Ong Bung Keng untuk melanjutkannya. Ong Bung Keng kemudian melanjutkan usaha keduaorangtuanya yang memilih kembali ke tanah kelahiran mereka di Hokkian, Republik Rakyat Tiongkok.
Melalui generasi Ong Bung Keng yang terus melanjutkan usaha yang diwariskan dari kedua orang tuanya hingga akhir hayatnya di usia 92 tahun. Di balik kemasyhuran tahu Sumedang ada pula kisah seperti yang diceritakan cucu dari Ong Kino, Suryadi.
Sekitar tahun 1928, konon suatu hari tempat usaha sang kakek buyutnya, Ong Bung Keng, didatangi oleh Bupati Sumedang, Pangeran Soeria Atmadja yang kebetulan tengah melintas dengan menggunakan dokar dalam perjalanan menuju Situraja, Sumedang. Kebetulan, sang pangeran melihat seorang kakek sedang menggoreng sesuatu.
Pangeran Soeria Atmadja langsung turun begitu melihat bentuk makanan yang amat unik serta baunya yang harum. Sang bupati,
Pangeran Soeria Atmadja kemudian bertanya kepada sang kakek, “Maneh keur ngagoreng naon? (Kamu sedang menggoreng apa?)”.
Sang kakek berusaha menjawab sebisanya dan menjelaskan bahwa makanan yang ia goreng berasal dari tahu. Karena penasaran, sang bupati langsung mencicip satu. Setelah mencicipi, bupati secara spontan berkata dengan wajah puas,
“Enak benar masakan ini! Coba kalau kamu jual, pasti laris!”. Tak lama setelah kejadian ini, tahu digemari oleh penduduk Sumedang dan kemudian sampai ke seluruh Indonesia.
Nah selain cerita asal muasal Tahu Sumedang, ternyata tahu legenda ini juga memiliki rahasia dibalik kelezatannya yang tak lekang oleh waktu.
Dilansir melalui Goodnewsfromindonesia.id kelezatan Tahu Sumedang berasal dari kandungan air di daerah Sumedang yang beda seperti mata air panas, mata air rasa asin, dan maa air rasa asam di blok sawah Cipanas.
Tak cukup sampai disitu, ternyata ada rahasia lain dibalik proses pembuatannya. Berikut 7 diantaranya yang dikutip dari buku Indonesia Poenja Tjerita:
- Bahan baku tahu Sumedang menggunakan kedelai lokal. Walaupun lebih kecil namun dipercaya memiliki cita rasa lebih lezat daripada kedelai impor.
- Pembuatan tahu Sumedang juga dipengaruhi oleh kandungan air daerah tersebut yang mengandung banyak mineral seperti kalsium. Kandungan inilah yang dipercaya membuat tahu lebih kenyal dan awet walau tanpa bahan pengawet buatan.
- Sebelum diolah menjadi tahu, kedelai direndam selama lima jam. Jika melebih waktu lima jam maka rasa akan berubah.
- Yang tak kalah penting lagi adalah kebersihan mesin penggiling dan peralatan. Karena sari kedelai yang tertinggal di dalam mesin akan membuat tahu menjadi asam.
- Percampuran cukai dengan sari kedelai dilakukan sedikit demi sedikit sembari diaduk, tak dilakukan secara sekaligus. Hal ini akan membuat sari kedelai menggumpal sempurna.
- Beda dari yang lain, tahu Sumedang tidak menggunakan bahan pengawet buatan.
- Penggorengan dilakukan dengan menggunakan minyak baru dan berlimpah pada suhu paling tinggi. Minyak tersebut tak digunakan berulang-ulang. Dulu, proses penggorengan dengan minyak kacang. Kini karena semakin sulit dan mahalnya minyak kacang maka diganti dengan minyak goreng.
Selain Tahu Sumedang, di Indonesia sendiri terdapat beberapa jenis tahu yang patut dicoba. DIlansir melalui Liputan6.com berikut jenis-jenis tahu di Indonesia:
1. Tahu putih
Cara membuat tahu ini berwarna putih seperti namanya, padat, dengan pori-pori yang lumayan besar. Tahu putih biasanya bertekstur sangat lunak sehingga mudah hancur. Karena teksturnya yang lunak inilah tahu putih dapat diolah menjadi apa saja. Dipotong lalu digoreng biasa dan dihancurkan untuk dijadikan campuran perkedel, kroket, atau nugget juga bisa.
2. Tahu sutera
Cara membuat tahu sutera juga dikenal dengan nama tofu. Nama ‘sutera’ diberikan karena tahu ini bertekstur sangat lembut dan rapuh. Tahu sutera biasanya berwarna putih, tetapi juga ada yang berwarna sedikit kuning. Salah satu komposisi dari tahu sutera yang sedikit kuning ini adalah telur, maka dari itu tahu ini disebut dengan egg tofu. Sedangkan cara membuat tahu sutera yang memiliki komposisi udang disebut dengan shrimp tofu.
3. Tahu kuning
Tahu kuning juga dikenal dengan nama tahu takwa atau tahu Kediri karena asal produksinya adalah dari Kediri. Sesuai dengam namanya, tahu ini berwarna kuning, sehingga mudah untuk mengenalinya. Cara membuat tahu ini bertekstur sangat padat, lembut, kenyal, dan berpori halus.
4. Tahu kulit
Cara membuat tahu kulit yang paling populer adalah tahu Sumedang. Ciri khas tahu ini yaitu kulitnya yang berwarna cokelat ketika digoreng dan bagian dalamnya yang berongga. Cara membuat tahu ini sudah siap untuk disantap, sehingga kamu tidak perlu mengolahnya lagi. Menikmati tahu kulit sangat cocok jika ditemani cabai hijau.
5. Tahu air
Tampilan tahu air sekilas seperti tahu putih karena keduanya memiliki warna yang sama-sama putih. Akan tetapi, tekstur tahu air lebih lunak dan lembut karena terbuat dari gumpalan susu kedelai yang kemudian dipadatkan. Cara membuat tahu air sangat cocok jika diolah menjadi sapo. Kamu juga dapat memotongnya kecil-kecil lalu digoreng untuk dijadikan camilan yang gurih dan sedap.
6. Tahu susu
Cara membuat tahu susu ini memiliki tekstur yang mirip dengan tahu air. Bedanya, tahu susu lebih padat daripada tahu air dan rasanya pun lebih gurih.
Kamu yang sedang ngidam atau lagi pengen banget makan berbagai jenis tahu bisa dilangsung kepoin aplikasi Titipku lho! Karena disana banyak banget produk-produk UMKM Indonesia yang menjual berbagau macam kuliner dan kerajinan.
Cara mencari produk UMKM pada Aplikasi Titipku :
1. Kamu download Aplikasi Titipku di Google Playstore
2. Dari tampilan awal kamu bisa langsung mencari berbagai macam kategori produk
3. Kategori awal akan disuguhkan jenis produk seperti souvenir & kerajinan, makanan & minuman, bahkan ada juga produk sembako
4. pada bagian bawah terdapat juga pelaku UMKM yang telah terverifikasi, yang artinya sudah terpercaya sebagai mitra Titipku
Selamat mencoba dan pastikan gunakan produk UMKM anak negeri ya!
-
imel 07 November 2022terimakasih informasinya. sangat membantu. mampir ke kampus Islam Negeri di Semarang yuk. banyak Informasi menarik didalamnya walisongo.ac.id