Titipku – Adalah Kotagede, sebuah kawasan yang memang memiliki banyak sejarah. Bangunan di beberapa sudutnya masih bercorak khas kawasan kerajaan Mataram Jawa pada masa silam.
Dari sekian bangunan dan lokasi yang ada di Jogja, Pasar Legi Kotagede merupakan salah satu saksi sejarah Yogyakarta dan sering disebut Sargede. Konon, pasar ini telah eksis dari zaman kerajaan Mataram abad-16, termasuk pasar tertua dari pasar tradisional di Jogja.
Dari papan informasi di depan pasar, pasar ini menggambarkan bahwa dulunya masyarakat sekitar kawasan Kotagede banyak yang berprofesi sebagai pedagang dan pengrajin. Oleh karenanya pasar ini menjadi pusat kegiatan ekonomi warga sekitar, temasuk pusat perdagangan terbesar pada masa itu.
Asal Mula Disebut Pasar Legi Kotagede
Pasar Legi Kotagede disebut sebagai pasar legi karena mengikuti pasaran legi yang ada di kalender Jawa yang memuat pahing, pon, wage, kliwon, dan legi. Pasar ini juga lebih ramai dan banyak pedagang dibandingkan hari atau pasaran lainnya.
Pasar Legi Kotagede merupakan saksi sejarah pada masa pembagian kerajaan menjadi dua yakni Kasultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta.
Saat terjadi pemisahan kawasan kerajaan tersebut, pasar ini tidak dibagi termasuk masjid agung dan juga pasarean agung. Sampai saat ini Pasar Legi Kotagede juga tetap beroperasi dan menjadi pusat kegaitan ekonomi warga sekitar.
Yang paling utama adalah, pasar ini termasuk salah satu cagar budaya di Jogja. Jadi sebagai pengunjung pasar, harus tetap menjaga kondisi bangunan pasar, yah! 🙂 Ayo ke Pasar!!
Titip Beli Bahan Apa Saja di Pasar Lewat Titipku
Untuk kamu yang ingin belanja lebih hemat, lebih murah, lebih mudah, bisa belanja lewat Titipku! Yuk pesan belanjaan pasarmu di Titipku. 🙂
Kalau kamu di Jogja, kamu bisa pilih pasar sesuai kebutuhan kamu dari Titip ke Pasar by Titipku:
Pasar Beringharjo
Pasar Kranggan
Pasar Demangan
Pasar Sambilegi
Pasar Condongcatur
Pasar Prawirotaman, dll
Dengan kamu membeli dari pedagang pasar, secara otomatis kamu telah mendukung tulang punggung Indonesia dalam memajukan perekonomian bangsa.
Artikel asli:
jogja.tribunnews