Titipku.com – Buka sejak jam 6 pagi, kue leker yang berada di pojok Alun-Alun kidul Yogyakarta (Alkid) ini ramai dikunjungi pembelinya. Bagaimana tidak, gerobak yang ada di pojokan ini tertulis kue leker 1000 rupiah memantik mata.
Jam buka outlet kue leker P-Man di Alkid ini sudah bisa didatangi sejak jam 6 pagi hingga jam 12 malam yang terdiri dari beberapa shift. Meski yang paling memikat adalah kue leker harga 1000 dengan rasa cokelat gula, namun ternyata ada banyak varian lain yang bisa dipilih.
“Yang paling best seller yang 1000 ini yang cokelat gula. Selain itu juga ada keju susu.” Kata pak Man, sang owner kue leker P-Man ini yang kebetulan drop bahan untuk pak Udin kerjakan.
Selain bertemu dengan pak Man yang kebetulan sedang menambah stock bahan untuk outletnya, kami juga bertemu dan berbincang dengan lelaki berkostum biru yang sedang memanaskan wajan. Lelaki berkostum biru tersebut adalah pak Udin. Seorang penjual kue leker Jogja ini mengaku sudah berjualan kue leker ini selama tiga tahun dalam manajemen pak Man, sang owner kue leker ini. Sebagai seorang part timer, kesehariannya berjualan kue leker ini dimulai sejak jam 9 pagi hingga jam 2 siang.
Pak Udin sendiri berasal dari Godean, Sleman dan menjalani paruh waktunya sebagai penjaja kue leker untuk tambahan kebutuhan anak istrinya. Apalagi anak pak Udin sendiri masih berusia dua tahun dan sedang lebih banyak kebutuhan untuk tumbuh kembangnya. Mentari pagi rupanya menjadi sahabatnya setiap pagi dengan sembari berkendara motor .
Sebenarnya profesi utama pak Udin adalah seorang satpam di sebuah swalayan di Jogja. Namun karena tuntutan kebutuhan hidup ia tetap harus mengais rezeki tambahan di pagi hari sebelum singgah ke pekerjaan utamanya jam 3 sore nanti.
Perlu kamu tahu, sebagai seorang satpam ia bekerja mulai dari jam 3 sore hingga jam setengah 10 malam. Jadi jam bekerja pak Udin sudah melebih batas jam bekerja orang pada umumnya. Apakah pak Udin mengeluh? Tidak 🙂 Pun soal penghasilan, begini katanya. “Penghasilannya harian dengan pendapatan tiap harinya tidak pasti. Ya sepertiga dari omset yang saya shift, yang penting cukup.”
Lanjut, jumlah kue leker yang habis saat dia shifting terjual sekitar 150 hingga 200 kue dengan harga kue leker 1000 atau 2000. Maka, bisa dihitung sendiri bukan berapa pendapatan pak Udin dalam sekali shifting? Namun menurutnya, seberapapun harus disyukuri. 🙂
“Yang jelas itu hidup harus bersyukur jangan lihat banyak sedikitnya. Yang banyak juga belum tentu banyak. Ibarat kerja sesampainya saja tidak perlu ‘muluk’.” pungkasnya.
Baca artikel menarik lainnya: Sepenggal Tentang Mbah Tumir Penjual Ubi Rebus di Jogja
Ayo Bantu Pak Udin dengan Jelajah Melalui Aplikasi Titipku!
Titipku membantu Pak Udin dan UMKM lainnya agar produk mereka dapat dibeli melalui aplikasi Titipku. Kamu juga bisa! Titipku membantu Digitalisasi UMKM melalui Penjelajah untuk memajukan Perekonomian Indonesia. #AyoMenjelajah
Download Aplikasi Titipku: play.google.com/store/apps/details?id=com.titipku.alpha
-
Dibalik Pakaian Nyentrik Pak Supardi, Penjual Jamu di Jogja – Info UKM Titipku 23 January 2019[…] Pak Udin, Satpam Swalayan yang Juga Berjualan Kue Leker 1000 Rupiah […]