Titipku – Buah-buahan menjadi makanan populer karena banyak orang membutuhkannya. Eksistensinya juga seakan tidak punah, karena banyak juga yang gemar padanya. Apalagi buah dibutuhkan sebagai bahan makanan pelengkap yang enak dan bergizi. Buah-buahan juga rendah lemak namun kaya akan serat sehingga disukai oleh mereka yang sedang dalam program diet.
Masyarakat Indonesia mudah sekali menemui buah-buahan. Di warung-warung biasa, pasar tradisional, supermarket, sampai kios buah di pinggir jalan. Baik buah-buahan lokal maupun buah-buahan impor.
Buah tergolong sebagai bahan makanan yang tidak tahan lama. Kendati demikian, usaha berjualan buah cukup menjanjikan jika dijalankan dengan serius. Banyak orang yang membutuhkannya sehingga perputaran uangnya bisa lebih cepat.
Ibu Endang adalah salah satu pedagang buah yang sudah cukup lama dan berpengalaman di Dusun Minggiran. Kios buah miliknya bernama Mitra Buah DM. Pemilihan nama kios ini cukup unik. Mitra bagi Bu Endang berarti menjalin hubungan dan persaudaraan. Nampaknya Bu Endang menyukai makna dari kata “Mitra.” Lalu untuk “DM” berasal dari inisial nama anak Bu Endang yang ke tiga.
Keterampilan berdagang seseorang bisa didapatkan, karena pernah “ikut” orang berdagang. Saat ini Bu Endang kebetulan ikut berdagang dengan suami beliau sendiri. Awalnya suami Bu Endang lah yang merintis usaha buah ini. Kemudian Bu Endang yang meneruskan. Untuk saat ini, suami Bu Endang lebih bertanggung jawab untuk belanja dagangan atau berhubungan dengan supplier buah.
Tetapi jiwa dagang Bu Endang sebenarnya juga sudah terasah dari neneknya. Dulu sebelum terjun ke dunia usaha, Bu Endang bekerja di pabrik. Beliau juga bekerja sampingan untuk membantu neneknya berdagang di pasar. Selain itu, beberapa kerabat Bu Endang juga berprofesi sebagai pedagang.
Suka Duka Menjalani Usaha
Sudah 14 tahun Bu Endang menjajakan aneka buah. Tak heran jika sekarang Bu Endang sudah jago berinteraksi dengan pelanggan. Pun beliau sudah memiliki wawasan dan prediksi-prediksi tentang seluk beluk berjualan buah.
“Suka dukanya, nggak tentu. Ya, paling kalau jalannya lagi diperbaiki kaya gini yang agak susah. Kemarin saya sempat tutup 3 hari. Bagaimanapun kan buah ini cepat layu. Kalau kondisi buah yang udah kaya gitu, ya paling saya jual agak murah. Meskipun setiap hari tetap sortir.”
Mengenai harga, Bu Endang tidak mengalami banyak permasalahan. Menjadi pemakluman jika harga buah lokal bisa naik turun, karena ada beberapa buah yang musiman. Seperti mangga, rambutan, dan jeruk. Sedangkan untuk buah impor, harganya relatif stabil. Kecuali kalau menjelang hari lebaran, harganya bisa naik.
Kamu sudah tahu belum kalau buah itu dijual secara kilo-an? Seperti buah yang dijual pada umumnya, Bu Endang menjual buah secara kilo-an. Pembeli boleh memilih sendiri buahnya. Tetapi untuk buah utuh seperti nanas dan jeruk bali, harganya dihitung per biji.
Sejauh ini, Bu Endang belum terpikirkan untuk membuka cabang. Ada banyak risiko yang akan dihadapi dan Bu Endang belum siap untuk itu. Bu Endang sudah merasa cukup dengan usaha yang dijalaninya saat ini.
“Sedikit-sedikit yang penting bisa buat sekolah anak. Setiap hari pasti ada pendapatan kotor, tapi yang utama itu untuk kebutuhan anak. Saya sama sekali gak pegang uang kecuali uang belanja dan uang jajan anak-anak. Kalau untuk urusan sortir itu udah suami saya.”
Titipku telah membantu usaha ini untuk masuk ke dalam pemasaran digital. Melalui aplikasi Titipku, buah-buahan dari Bu Endang dapat dipasarkan secara online. Keberadaan kios buah seperti Mitra Buah DM milik Bu Endang, semakin menunjukkan bahwa produk UMKM sangat beragam.
Ayo Menjelajah
Ayo Menjelajah! Mudah sekali ditemui UMKM-UMKM di sekitar kita. Meski kecil, keberadaan mereka sangat layak dan berpotensi untuk maju. UMKM termasuk sebagai penyokong perekonomian bangsa ini. Jika semakin maju dan berkembang, siapa yang tidak bangga?
Ayo menjelajah bersama Titipku! Temukan UMKM apa saja, ulas mereka, lalu posting ulasanmu di aplikasi Titipku. Caio!