Titipku – Tidak dipungkiri kebutuhan daging setiap harinya terus mengalir. Daging segar adalah prioritas utama perburuan para pembeli. Namun ternyata tidak sedikit pembeli yang pada akhirnya mendapatkan daging beku demi kecukupan kebutuhan hariannya. Nah kiranya, sudah banyak yang tahu belum sih bagaimana membedakan daging segar dan daging beku? Simak selengkapnya.
Cara Membedakan Daging Segar dan Daging Beku
Harga jual beberapa daging dipasaran memang cukup tinggi yakni di atas angka Rp. 100.000/kg. Sementara harga jual daging jenis beku berada pada level kisaran Rp. 80.000. Perbandingan yang cukup banyak apalagi untuk kalangan menengah. Permintaan keduanya untuk di kota-kota besar ternyata cukup tinggi. Namun mungkin kamu juga perlu tahu ciri daging segar dan ciri daging beku.
Perhatikan Warna Dagingnya
Dari segi warna dagingnya sudah bisa terlihat. Biasanya daging segar maka daging masih kemerahan dan masih tersisa darah segar. Sementara jika daging beku warnanya cenderung lebih pucat keputihan.
“Kalau daging beku itu karena terlalu banyak lemak, ada urat-uratnya. Kalau yang sukanya Cuma daging saja kan susah. Kalau daging segar bisa milih.” Kata seorang pembeli (finance.detik.com)
Bedakan Rasanya
Soal rasa, sebagian pembeli mungkin akan merasakan tidak adanya perbedaan antara daging beku dan daging segar. Namun kalaulah disadari, hal ini bisa ditilik dari perbedaan harga dan proses memasak daging.
Daging segar adalah daging yang masih baru, sedangkan daging beku berarti sudah beberapa hari dibekukan. Rasa daging beku jika diperhatikan betul terasa kurang enak dan hambar. Mungkin karena efek disimpan ke lemari pendingin.
Kenali Harganya
Daging sapi segar dan daging kambing segar di pasaran adalah sekitar Rp. 130.000. sementara jika kamu mendapati harga dagingnya dibawah harga tersebut, malah justru lebih murah.
Sebenarnya sah-sah saja untuk mengonsumsi keduanya. Namun juga harus memperhatikan proses pencarian daging beku. Karena tidak dipungkiri membeli daging segar tidak langsung dkonsumsi namun disimpan ke dalam lemari pendingin. Ini perlu diperhatikan terkait bakterinya.
Kekeliruan konsumen perihal pencarian daging sapi beku biasanya direndam dengan air panas agar bisa diolah sesegera mungkin. Ini justru berakibat pada terbuangnya zat gizi dan vitamin yang turut larut dalam air panas tersebut khususnya vitamin B dan cita rasa pada daging.
Misalnya membeli daging 1kg daging sapi, maka daging sapi beku harus dibiarkan selama 5 jam di ruang suhu dapur. Apabila daging sapi beku hanya 200 gram, maka cukup dibiarkan selama 30 menit sampai 60 menit.
Daging sebaiknya harus disimpan dalam suhu 0 derajat pada lemari pendingin. Daging sapi khususnya beresiko mengandung bakeri dan jamur apabila telah dikeluarkan dari freezer kemudian dibekukan kembali. Pada suhu dingin, pertumbuhan bakeri pada makanan dinonaktifkan. Namun ketika sudah mencari, maka bakteri tersebut akan hidup kembali dan bisa berkembang.
“Daging sapi beku dan segar yang dijual di pasar sama-sama baik, jika penyimpanan dan proses pengolahannya benar.” Fiastuti (Ahli Gizi dan Departemen Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia)
Beli Daging di Pasar via Titipku
Untuk kamu yang ingin belanja daging segar dari pasar kamu bisa memesannya melalui Titipku lho! Yuk belanja apa saja dari pasar jadi lebih mudah dan murah.
Sumber: mediaindonesia.com, finance.detik.com