Titipku – Di jaman dulu merupakan masa bahagia bagi anak-anak jika punya mainan. Karena dulu punya mainan itu bisa berimajinasi sendiri atau berbagi bersama dengan teman-teman. Beda sekali dengan sekarang. Ketika jaman sudah maju kebanyakan mainan hanyalah mainan elektronik yang tidak perlu keluar rumah. Dulu mainan rata-rata terbuat dari plastik, seng bahkan kayu.
Salah satu mainan jaman dulu yang khas adalah mainan kapal-kapalan dari seng. Mainan kapal-kapalan ini digerakan oleh sumbu yang dinyalakan apinya dengan sumber minyak tanah yang dapat memutar baling-baling kapal tersebut sehingga mampu bergerak. Suara khas dari kapal mainan ini karena baling-balingnya terbuat dari seng sehingga bersuara nyaring. Kalau di Jawa sering disebut kapal ‘othok-othok’ karena bunyi mainan tersebut ketika bergerak.
Jaman dahulu di Pasar Wonosobo masih banyak yang berjualan kapal mainan ini, salah satunya adalah suami Bu Sumi. Dulu mainan ini termasuk yang laris karena menarik, biasanya di rumah dimainkan di ember atau bahkan di bak kamar mandi, jika beli banyak bisa main perang-perangan dengan teman-teman. (Sedikit nostalgia)
Bu Sumi kadang menemani suami nya berjualan namun karena dulu anak- anak nya masih kecil maka lebih sering di rumah, namun ternyata bu Sumi juga selalu memperhatikan ketika suami sedang membuat ataupun memperbaiki kapal mainan tersebut. Lama kelamaan Bu Sumi pun mampu memperbaiki bahkan membuatnya.
Di waktu masih laris, tentu pendapatan masih banyak bahkan pernah sampai ada pesanan yang banyak, namun dengan berjalannya waktu, masuknya mainan impor cukup menggerus pasar mainan sederhana ini. Bu Sumi akhirnya berjualan makanan di alun-alun pada waktu sore hari untuk menambah penghasilan. Bergantian dengan suami, cobaan itu datang suami Bu Sumi meninggal dunia. Untungnya anak-anak Bu Sumi sudah punya pekerjaan semua, jadi beliau tidak terlalu berat.
Karena kecintaannya dengan suami dan usaha suami, Bu Sumi tetap meneruskan usaha mainan kapal ini berjualan di tepi jalan trotoar depan ruko-ruko pakaian di depan pasar Wonosobo di pagi harinya. Sedangkan sore hari masih juga berjualan di alun-alun, selain memang sebagai obat kangen dengan suami, usaha ini terus dijalankan oleh Bu Sumi agar mainan ini tetap masih bisa eksis walau jaman sudah berganti.
AYO MENJELAJAH!
Masih ada banyak jutaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di sekitarmu. Bantu mereka dengan Jelajah di aplikasi Titipku agar produk mereka semakin dikenal khalayak!
Artikel ini ditulis oleh : Achmad Gunadi Setyawan
Direview oleh : Susi Setya
Terimakasih atas partisipasinya memajukan UMKM Indonesia! Ayo kirimkan terus kisah inspiratif UMKM di sekitarmu!
-
Cilung Jadi Jajanan Favorit Anak-Anak SD – Titipku 02 October 2019[…] es doger selama 3 tahun menggunakan gerobak. Kemudian, Pak Epul beralih menjadi jualan keliling mainan untuk anak-anak selama 3 tahun menggunakan motor. Barulah pada 2014, beliau membuat dan menjual cilung menggunakan […]