Titipku – Kita tentu pernah melihat acara adat seperti pernikahan, kelahiran bayi, tujuh bulanan, acara-acara adat lainnya. Mungkin kita tidak terpikir darimana bahan-bahan yang digunakan untuk acara tersebut dan dimanakah membelinya. Ya bahan-bahan tersebut secara mudahnya dapat ditemukan di pasar tentu pasar tradisional, kios kecil atau bahkan toko yang besar. Bahan-bahan seperti bunga mawar, bunga melati pewangi, dan perlengkapan lain biasanya di beli di kios kembang atau kios bunga di pasar.
Bu Tumini adalah salah satu penjual kembang atau dalam bahasa Indonesianya tempat menjual bunga mawar segar dan keperluan untuk acara adat alias sajen/sesaji. Sajen bisa diartikan seserahan atau rasa syukur terhadap apa yang diberikan dengan cara menunjukkannya dengan tradisi adat. Dulu sajen mungkin dikaitkan dengan hal-hal mistis namun sekarang sajen adalah suatu tradisi dari leluhur sebagai seremonial saja.
Apa itu Sajen?
Sajen biasanya banyak menggunakan alat dan bahan seperti bunga mawar baik yang putih atau merah, pewangi seperti menyan bakar kapur barus. Kemudian juga ada tempat sajen biasanya dari tanah liat seperti kuali kecil tempat ari-ari bayi setelah melahirkan. Tempat sajen atau tempat bunga diletakkan namanya kricikan terbuat dari tanah liat berbentuk seperti tempat kecil yang bisa diletakkan di ujung ruangan.
Usaha Bu Tumini ini adalah usaha turunan orang tua dimana memang kebanyakan pedagang di pasar adalah melanjutkan usaha orang tua yang sudah meninggal. Bahan-bahan seperti bunga segar biasanya ada yang menyetor atau juga bisa beli sendiri ke Pasar Beringharjo. Usaha ini sudah ditekuni Bu Tumini cukup lama walau hasilnya kadang tidak seberapa namun cukup membantu ekonomi keluarga, apalagi Bu Tumini baru saja ditinggal suami meninggal, sementara masih ada anak yang masih sekolah.
Ada waktu ramai jualan biasanya kalau sedang musim pernikahan di bulan syawal dan jika ada acara ziarah ke makam-makam, Bu Tumini juga menjual pewangi dan rempah jamu agar tetap ada pemasukan selain dari jualan kembang tadi. Adat dan tradisi sebaiknya memang terus dipertahankan bukan hanya sebagai ciri khas suatu daerah namun juga membantu perekonomian para pedagang kecil ini seperti penjual kembang Bu Tumini pasar Cebongan ini.
Larisi UMKM Ini via Aplikasi Titipku!
Jutaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) selalu berharap usahanya bisa terus berkembang. Yuk larisi usaha mereka dengan membelinya melalui Aplikasi Titipku!
Artikel ini ditulis oleh : Achmad Gunadi
Direview oleh : Susi Setya
-
Pet Shop Zoom, Pet Shop Lengkap Pasar Cebongan – Titipku 24 December 2019[…] untuk anjingnya agak kesusahan, akhirnya Bu Prapti atas saran anaknya membuka petshoop di dekat pasar Cebongan. Lokasi ini dipilih juga memperhitungkan sektor keramaian karena dekat dengan pasar. Walau dibuka […]