Tidak terasa sudah genap sebulan menjalankan puasa. Lebaran pun sudah hampir berlalu. Mungkin lebaran tahun ini tidak akan semeriah dan sehangat lebaran tahun kemarin ataupun tahun-tahun sebelumnya karena tidak semua orang dapat merayakan lebaran bersama keluarga terdekat. Adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di banyak kota besar di Indonesia serta himbauan pemerintah untuk tidak melakukan mudik tahun ini membuat masyarakat mengurungkan niat untuk berkumpul bersama keluarga besar demi menurunkan persebaran pandemi COVID-19.
Meskipun belum dapat berkumpul bersama keluarga besar, kamu dapat mengobati rasa rindu dengan membuat kue kering yang wajib ada ketika lebaran. Kamu tentu sangat familiar dengan jenis-jenis kue kering yang selalu kamu jumpai setiap merayakan lebaran, tapi apakah kamu sudah tahu asal-usulnya?
Nastar
Tahu tidak kalau sebenarnya nastar itu berasal dari bahasa Belanda? Dilansir dari Wikipedia, Nastar berasal dari dua kata dalam bahasa Belanda, yaitu Ananas yang berarti nanas dan Taart yang artinya tart atau pie. Agar lebih mudah diucapkan, penyebutannya disingkat sehingga menjadi Nastar yang kita kenal. Orang-orang Belanda sangat menyukai kue tart atau pie yang biasanya berisi blueberry atau apel.
Karena keterbatasan sumber daya di Indonesia, isinya pun diganti menjadi nanas. Namun, sekarang tentu sudah banyak nastar yang berisi selai buah lain sebagai varian lain dari selai nanas. Resep nastar yang banyak orang ketahui masih sama dengan resep yang diberikan oleh Belanda dulu lho.
Baca juga: 7 Kue Lebaran di Luar Negeri
Kastengel
Selain nastar, kamu tentu sering menjumpai Kastangel ketika lebaran tiba. Ternyata, Kastangel juga berasal dari Belanda lho! Kastangel berasal dari bahasa Belanda yaitu Kaasstengels. Kaas berarti keju, sedangkan stengels berarti batangan. Secara harafiah, Kastangel artinya kue keju batangan. Cara membuat Kastangel mirip dengan nanas dan memiliki adonan yang sama, hanya saja dalam proses pemanggangan keju ditaburkan di atas adonan yang siap panggang. Jika Nastar berbentuk bulat kecil, Kastangel berbentuk panjang.
Kastangel dikenalkan oleh Belanda dan hanya dapat dinikmati oleh kalangan tertentu saja. Bentuknya pun tidak sekecil sekarang. Kastangel asal Belanda berukuran sekitar 30 cm. Namun, karena tidak memiliki oven yang besar, di Indonesia mengalami penyesuaian ukuran sehingga menjadi Kastangel mini yang kita kenal sekarang.
Wah ternyata Belanda juga memiliki pengaruh dalam kue-kue Indonesia ya. Meskipun dulu Nastar dan Kastangel hanya dapat dinikmati oleh beberapa kalangan saja, sekarang semua orang bisa menikmati dan bahkan membuat sendiri kue khas lebaran tersebut.
#DIRUMAHAJA
Kalau kamu tidak sempat membuat sendiri kue kering ini, kamu bisa membelinya lewat Titipku lho! Titipku menyediakan produk-produk hasil olahan UMKM Indonesia. Ditambah lagi, Titipku memiliki fitur baru yaitu Titip Belanja Apa Saja. Hanya dengan deposit minimal Rp50.000 kamu bisa titip belanja ke pasar terdekat dari rumahmu dan akan diantar sampai ke rumah. Yuk segera unduh Titipku.
Caranya mudah, download aplikasi Titipku di Playstore dan mulai belanja #DariRumah lewat Titipku dengan mencari produk yang kamu inginkan. Penjual produknya adalah UMKM lho!
—– Dengan kamu membeli dari UMKM Indonesia, secara otomatis kamu telah mendukung tulang punggung pe