Pedasnya tak tergantikan, nikmatnya bikin ketagihan!
Titipku.com – Terkenal dengan pertanian cabai yang melimpah di pesisir selatan Kulon Progo rupanya tidak menjadikan warga daerah pantai Glagah ini fokus tanam saja. Mereka berinovasi dalam olahan cabai, salah satunya adalah dengan dibuat abon cabe. Adalah bu Titin, warga yang terbentuk dalam KAKB Melati Kulon Progo Yogyakarta yang memilih usaha Abon Cabe Nyoss.
Dari pemanfaatan sumber daya alam di dibidang pertanian cabai ini bisa memperoleh omzet per bulan 5 juta rupiah. Namun saat kami kupas lebih lanjut, omzet tersebut ternyata belum sebanding dengan waktu pembuatan abon cabai dan tenaga beliau yang kini hanya dibantu oleh beberapa tetangganya saja bahkan sendiri.
Proyek pembangunan bandara internasional baru di Kulon Progo (New Yogyakarta Internasional Airport) dengan dampak babat desa ini tidak hanya mempunyai dampak positifnya saja. Pasalnya selain pemukiman warga yang harus dipindahkan, ladang pertanian cabai yang semestinya di lokasi pembangunanpun terpaksa ikut tercabut.
Bagaimanapun bu Titin tidak pasrah terhadap keadaan dengan lingkungan baru yang persis berada di kanan rumahnya. Ia tetap menggarap usaha olahan cabai ini dengan memasok cabai dari desa lainnya.
Kilas Balik Usaha Abon Cabai Kulon Progo
Usaha ini terbentuk berawal dari pelatihan yang dibina oleh Bank Indonesia dengan membentuk kelompok sejumlah orang dan didanai beberapa puluh juta dari pihak Bank Indonesia. Karena terkendala pada jarak tempuh untuk menuju ke kelompok tersebut, lambat laun bu Titin memutuskan untuk membuat usaha sendiri agar lebih efisien.
Berproses dengan cabai kering dialami oleh bu Titin dengan segudang pengalaman, baik dalam proses produksi maupun pemasaran.
“Mulanya pakai alat tumbuk, beralih ke blender lalu ke mesin. Bisa langsung mesin namun ngga kuat dengan debunya itu lho, debu cabai bikin panas di muka.”
Proses pengeringan cabai di luar dugaan setiap penikmat pedas abon cabai. Untuk menghasilkan cabai dalam keadaan kering sempurna dalam mesin, maka dibutuhkan waktu 48 jam atau sekitar 2 hari pengeringan. Apabila ingin dilakukan manual dengan sinar matahari justru pengeringan ternyata membutuhkan waktu lebih lama yakni hingga 5 hari.
Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, dengan omzet sekian nyatanya belum sebanding jika ditilik dari harga jual dan proses yang cukup lama. Harga abon cabe per botolnya dijual dengan harga 10 ribu rupiah saja untuk kemasan 90 gram. Sementara itu, untuk kemasan 50 gram dihargai 8 ribu rupiah.
Per bulan, ia bisa menghasilkan sekitar 100 botol. Ia mengaku mengalami kendala perihal pemasaran online dan belum siapnya SDM yang mumpuni untuk usahanya.
“Hari ini kebetulan sedang tidak ada produksi, biasanya ada beberapa tetangga yang membantu.” ungkapnya saat tim Titipku temui di rumah produksi Abon Cabe.
Baca Artikel Menarik Lainnya:
- Kirey Gula Kelapa Semut, Saatnya Konsumsi Gula Indeks Glikemik Rendah
- Arina ChocolatE: Do You Speak Chocolate?
Pingin Packaging yang Lebih Bagus
Ke depannya bu Titin juga ingin memilki produk semakin high quality khususnya dalam packaging. Yang mana dari pengemasan / packaging bagus sendiri diharapkan bisa melirik minat beli konsumen yang semakin tinggi.
“Pingin gitu misal dibuat dengan isi varian rasa. Varian teri apa, original apa, dan seterusnya. Pernah ada yang beli yang masih berbentuk kering, namun jikapun ingin dikonsumsi harus dijemur terlebih dulu. ” lanjutnya.
Selain mengolah abon cabai, ia juga mengolah emping balado. Wanita dengan tiga orang anak ini mengaku lebih profit abon cabai meski dengan produksi yang cukup lama.
Meski belum melakukan pemasaran online yang cukup luas, namun abon cabe dari KWT Kulon Progo ini sudah bisa kamu temukan di beberapa toko, minimarket daerah setempat, Pamella supermarket, dan jika ada pengantaran jauh maka menggunakan ekspedisi.
Bu Titin sangat membuka kesempatan untuk siapa saja yang ingin lebih tahu tentang olahan cabai. Terbukti selain mahasiswa Jogja, banyak pula kunjungan dari berbagai pihak dari dalam maupun luar kota lho!
Tertarik membeli abon cabe spesial dari Kulon Progo? Kamu bisa membelinya melalui Titipku dan siap dilakukan pengiriman hingga seluruh nusantara!
Dengan kamu membeli produk UMKM Indonesia, maka kamu sudah membantu menguatkan tulang punggung perekonomian Indonesia. 🙂
Download Aplikasi Titipku: play.google.com/store/apps/details?id=com.titipku.alpha
Tonton Juga Video KWT Melati Kulon Progo!
-
Mina Abadhi Farm: Inovasi Olahan Lele Menarik – Info UKM Titipku 07 January 2019[…] KWT Melati Kulon Progo Manfaatkan Potensi dengan Produksi Abon Cabe […]
-
Bolu Tiwul Rosaline Angkat Kearifan Lokal Oleh-Oleh Khas Jogja – Info UKM Titipku 24 December 2018[…] KWT Melati Kulon Progo Manfaatkan Potensi dengan Produksi Abon Cabe […]