Titipku – Seperti yang telah diketahui oleh banyak pengguna Aplikasi Titipku, bahwa satu kelebihan Titipku yang tidak ada di perusahaan startup digital lainnya adalah saham. Berbicara mengenai kriteria saham yang bagus, maka apa yang akan dipaparkan di bawah ini lebih tepat untuk kamu para trader pemula yang baru memulai investasi di sektor saham.
Nah berikut Titipku rangkum beberapa poin penting yang harus kamu perhatikan saat melakukan investasi saham dari lansiran analisasaham.org. Bagaimana sih kriteria saham yang bagus?
Fundamentalnya Memuaskan
Bicara tentang fundamental, maka lebih lazimnya dikaitkan dengan laporan keuangan dari emiten tersebut. Inilah salah satu referensi utama untuk penilaian baik tidaknya suatu saham. Banyak hal yang bisa nilai dari laporan keuangan yang terbaru dari perusahaan untuk kemudian memutuskan apakah saham layak invest atau tidak. Misalnya, labanya naik dari periode sebelumnya.
Nah laba yang cukup diantaranya yakni 15% sampai 20% dari total ekuitas perusahaan. Dalam hal ini disebutkan juga bahwa ROE (Return on Equity). Apabila sebuah perusahaan mampu tumbuh sebanyak itu setiap periodenya maka kemungkinan beli saham tertanam kuat untuk para trader.
Selain itu, investor juga harus menilai rasio kas perusahaan berdasarkan data yang ditampilkan dari laporan keuangan tersebut. Paling tidak, rasio antara 0,5 sampai 1 kali dari hutang lancarnya. Lalu kurang dari itu bisa dikatakan kurang aman da kalau lebih dari itu juga dianggap kurang bagus karena perusahaan kehilangan kesempatan yang lebih besar dalam mengembangkan bisnis karena terlalu banyak menyimpan dana cash.
Harga Murah
Menilai harga wajar dari suatu saham maka diperlukan hitungan rasio yang tepat. Investor beraliran value investor umumnya menggunakan dua jenis rasio saja, yakni PBV dan PER.
PBV sendiri yaitu membandingkan antara harga saham dengan nilai buku dari perusahaan. Nilai buku atau book value sendiri dihitung dari nilai ekuitas dibagi dengan jumlah saham yang beredar. Lazimnya, harga saham yang dikatakan murah jika nilainya 1 kali atau kurang dan bila lebih dari itu maka perlu diperhatikan berapa ROE-nya. Jika sampai 30% maka PBV sampai 3 kali masih bisa dipertimbangkan.
Nah selain itu, harga saham murah atau tidaknya juga bisa dihitung dengan rasio PER yakni rasio yang membandingkan antara harga saham dengan EPS atau Earnings per Share saham. EPS sendiri dihitung dari pembagian laba bersioh dengan total saham yang beredar.
Nilai yang bagus untuk PER yaitu jika kurang dari 13 sampai 14 kali. Apabila lebih dari itu maka sebaiknya dihindari untuk pembelian saham. Apabila kurang dari tersebut, maka perlu diteliti lagi semua faktor terkait di dalamnya. Terutama dari labanya dihasilkan jika sampai hanya dari menjual aset saja atau selisih nilai kurs.
Sektornya Sedang ‘Hot’
Maka ‘hot ’ yaitu bahwa sektor dari saham tersebut sedang mendapatkan banyak sentimen positif dari pasar serta yang terkait dengan fundamentalnya. Misal harga saham batubara. Jika harga batu bara sedang naik bahkan tampak terus naik dari waktu ke waktu dan jika kondisinya demikian maka perlu dipertimbangkan untuk membeli sahamnya, tentu dengan analisa lanjutan yang lebih mendalam.
Bukan Saham Gorengan
Ciri saham gorengan yakni votalitas harga yang cukup tinggi. Biasanya naik turun dengan cepat dan lompatan pergerakan harganya juga cukup tinggi. Biasanya saham yang fundamentalnya buruk dan kadang naik dengan tiba-tiba tanpa ada faktor yang jelas membuatnya naik, maka bisa jadi pertanda bahwa saham tersebut hanya salah satu saham gorengan.
Pilihlah saham yang jelas saja, dengan harga yang juga masih murah. Nah kriteria saham yang bagus sebaiknya dipilih oleh para trader pemula jika ingin terhindar dari kerugian dan mendapat cuan signifikan dari investasinya.
Bagaimana saham Titipku menurut kamu? Sudah sesuai dengan kriteria saham yang baik?