Konveksi Tria Gaya Seragam, Kisah Perjuangan Seorang Karyawan Memutuskan Membangun Usaha
Titipku – Tria Gaya Seragam didirikan oleh Pak Wahirin dan Bu Nia pada 2015. UKM tersebut fokus memproduksi seragam SD, SMP dan SMA serta memasoknya ke toko-toko pakaian di Kota Banjar dan Ciamis. Sebelum mendirikan usaha, Pak Wahirin merupakan seorang karyawan di salah satu perusahaan konveksi di Kota Banjar.
Berdasarkan 5 tahun pengalaman kerja di perusahaan tersebut, beliau memiliki keterampilan menjahit. Titik awal Pak Wahirin mulai menjalankan usaha yaitu ketika tempat beliau bekerja mengalami gulung tikar. Beruntung, sebelum perusahaan tersebut benar-benar berhenti beroperasi, Pak Wahirin sudah mulai menerima pesanan jahit seragam sekolah dari masyarakat sekitar atau orang tua murid. Tempat tinggal beliau yang terletak di belakang SDN 1 Rejasari pun semakin mempermudah mendapatkan pelanggan di awal usaha.
Untuk mengembangkan usaha, Pak Wahirin menawarkan kerjasama pada beberapa toko pakaian dengan harapan memperoleh pesanan dalam jumlah besar. Pada saat itu, peralatan jahit belum lengkap dan beliau belum memiliki karyawan. Walaupun demikian, Pak Wahirin tetap berusaha mempersiapkan persediaan seragam dari jauh-jauh hari. Persediaan tersebut diproduksi oleh beliau sendiri dan kerjasama dengan para penjahit yang bekerja di rumah masing-masing. Ketika Pak Wahirin berhasil mendapatkan kepercayaan sebagai supplier seragam, beliau dapat memenuhi pesanan pelanggan dalam waktu cepat.
Produk, Konsumen dan Daerah Pemasaran
Saat ini, Tria Gaya Seragam fokus memproduksi set seragam putih, batik dan pramuka. Konsumen utama Tria Gaya Seragam adalah 2 toko pakaian besar di Kota Banjar dan Ciamis. Selain itu, Tria Gaya Seragam menerima pesanan dari perorangan di Kota Banjar dan sekitarnya.
Operasional dan Karyawan
Setelah bekerjasama dengan toko pakaian besar, Pak Wahirin dan Bu Nia membeli peralatan jahit secara bertahap. Sampai dengan saat ini, mereka sudah memiliki setrika uap, mesin jahit, obras, lubang kancing, pasang kancing dan kansai serta peralatan lainnya.
Selain itu, Pak Wahirin dan Bu Nia mulai merekrut para penjahit yang sebelumnya hanya rekanan menjadi karyawan di Tria Gaya Seragam. Sampai dengan saat ini, jumlah karyawan ada 10 orang yaitu 7 orang bertugas menjahit, 1 orang bertugas membuat lubang dan memasang kancing, 1 orang bertugas membuang benang serta 1 orang bertugas menyetrika. Kemudian, Pak Wahirin bertugas mencari bahan dan pemeriksaan kualitas produk. Sedangkan Bu Nia bertugas mengemas seragam dan administrasi. Lokasi usaha tempat mereka bekerja adalah di bagian belakang tempat tinggal Pak Wahirin dan Bu Nia yaitu di Dusun Rancabulus, Desa Rejasari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar.
Suka Duka
Suka yang dirasakan Pak Wahirin dan Bu Nia dalam menjalankan usaha adalah ketika dapat menyediakan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Sedangkan duka yang dialami adalah penurunan penjualan di bulan-bulan tertentu yang terjadi setiap tahun. Namun karena hal tersebut terjadi berulang, Pak Wahirin dan Bu Nia sudah dapat memprediksikannya dan mencari peluang lain.
Seperti usaha-usaha lainnya, Tria Gaya Seragam pun memerlukan modal usaha. Modal tersebut dibutuhkan untuk membeli kain, membuat persediaan serta membayar gaji karyawan. Tria Gaya Seragam menerapkan sistem borongan pada karyawannya dan gaji dibayarkan setiap minggu. Sedangkan pelanggan berupa toko membayar secara tempo lebih dari 1 minggu kepada Tria Gaya Seragam.
“Dalam menjalankan usaha, jangan mudah putus asa.”
AYO MENJELAJAH!
Masih ada banyak jutaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di sekitarmu. Bantu mereka dengan Jelajah di aplikasi Titipku agar produk mereka semakin dikenal khalayak!
Artikel ini ditulis oleh : Kustikasari
Direview oleh : Susi Setya