Titipku -Plastik merupakan zat yang sulit diuraikan. Butuh waktu yang lama untuk membuat plastik terurai bahkan hingga ribuan tahun. Keberadaannya menyebabkan pencemaran lingkungan terlebih jika dibakar maka akan terjadi emisi karbon di udara.
Pernapasan manusia juga dapat terganggu akibat pembakaran sampah plastik. Dikatakan pula bahwa plastik mengandung zat yang dapat memicu kanker dan dapat merusak jaringan tubuh manusia. Polusi plastik di Indonesia saat ini hampir mencapai 9,52 juta ton yang merupakan 14% dari limbah negara. Hal tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara penghasil sampah plastik terbesar kedua setelah China (brogenproject.org). Melihat fenomena tersebut, sudah saatnya kita memulai dari diri sendiri untuk mengurangi penggunaan plastik sebelum terjadi hal yang lebih parah lagi.
Bambu merupakan jenis tanaman rumput-rumputan yang berasal dari kingdom Plantae bangsa Bambuseae. Tanaman ini seringkali kita temui di pedesaan. Rumah-rumah adat khususnya Sunda dan Jawa juga menggunakan bambu sebagai salah satu bahan konstruksinya. Bambu dapat tumbuh dengan liar karena ia menyebarkan rhizomanya di dalam tanah. Tunas bambu akan tumbuh dengan cepat dan mudah menyebar di sekelilingnya.
Selain digunakan sebagai bahan bangunan, bambu juga cocok dijadikan aneka kerajinan tangan. Bahkan akar bambu sekalipun dapat dimodifikasi menjadi barang-barang antik yang menawan untuk dijadikan pajangan. Tentunya batang bambu lebih berpotensi untuk dijadikan kerajinan seperti anyaman bambu. Kerajinan bambu terbagi menjadi dua jenis yakni kerajinan yang difungsikan sebagai hiasan saja dan kerajinan terapan atau kerajinan yang selain sebagai hiasan juga dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Kerajinan Bambu
Salah satu kerajinan tangan terapan yang terbuat dari bambu adalah klakat. Klakat berbentuk bulat seperti piring dan biasanya digunakan sebagai tempat untuk meletakkan makanan seperti dimsum. Klakat dapat dijadikan alternatif pembungkus makanan terlebih makanan dengan nuansa tradisional.
Yogyakarta merupakan daerah yang banyak ditumbuhi pohon bambu. Sehingga tidak heran jika masyarakatnya banyak yang membuat kerajinan dari bambu. Bapak Parjiono merupakan salah satu pengrajin klakat dimsum yang ada di Yogyakarta. Beliau ditemani sang istri setiap harinya berkutat dengan anyaman bambu yang ia buat sendiri.
Klakat Dimsum Parjiono ini hanya ada satu jenis saja namun tersedia berbagai ukuran. Mulai dari 13 cm hingga 60 cm. Ukuran lain meliputi 15 cm, 18 cm, 20 cm, 25 cm, 30 cm, 40 cm, 50 cm, dan 60 cm. Lama waktu pengerjaan tergantung jumlah pesanan dan ukuran produk yang dipesan. Pesanan dapat diselesaikan sekitar satu hari sampai dua hari untuk ukuran yang kecil. Dalam satu minggu Bapak Parjiono dan istrinya mampu memproduksi sekitar 50 set klakat dimsum.
Sistem penjualan Klakat Dimsum Parjiono saat ini diambil oleh para pengepul. Produksinya juga tergantung pada jumlah pengepul dan permintaannya tiap minggunya. Mengingat tingkat kebutuhan masyarakat semakin meningkat, itu berarti pasaranya semakin meluas. Oleh karena itu, jika ada konsumen selain pengepul yang menginginkan produk tersebut dapat langsung mengunjungi tempat produksi dan membelinya ke produsen langsung.
Klakat Dimsum Parjiono berlokasi di Karangasem. Buka setiap hari mulai pukul 08.00. Pembeli juga dapat melihat proses produksi secara langsung ketika mengunjungi tempat produksi.
Menggunakan klakat dimsum sebagai substitusi dari plastik berarti kita sudah berusaha untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat sampah plastik. Ayo dukung usaha kerajinan Klakat Dimsum Parjiono dengan mempromosikannya secara online melalui Aplikasi Titipku. Kamu cukup mendownload aplikasinya dan mengunggah ulasanmu dalam aplikasi tersebut. Jadilah pelopor pengurangan sampah plastik sekaligus pahlawan UMKM yang ada di Indonesia!
-
Ditangan Pak Yayan, Limbah Alam Menjadi Kerajinan Bernilai – Titipku 02 October 2019[…] Pada saat itu, beliau fokus pada produksi souvenir berbahan baku batok kelapa. Ide awal membuat kerajinan muncul ketika melihat batok kelapa melimpah dan tidak terpakai di Dusun Pasirnagara, Desa […]
-
Awal Mula Populernya dan Varian Jenis Makanan Tradisional China Dimsum di Indonesia – Titipku 12 September 2019[…] Dim Sum merupakan istilah dari Bahasa Kantonis yang memiliki arti ‘makanan kecil’, sedangkan dalam Bahasa Mandarin disebut Dianxin yang secara harafiah berarti ‘sedikit dari hati’ atau ‘menyentuh hatimu’. Sesuai dengan porsi per sajian yang kecil dan jumlahnya memang tidak banyak, hanya sekitar tiga hingga empat buah dalam satu piring atau wadah kukusan bambu. […]
-
Dedikasi Tinggi Budi Santosa Untuk Mebel Kayu – Titipku 02 September 2019[…] Pak Budi, peralatan kerajinan bambu kecil-kecil dan proses pembuatannya njlimet. Sedangkan kalau kerajinan kayu, lebih mudah […]