Titipku.com – Jualannya Bakso, Rolade, dan sejenisnya. Sembari beberes tim Titipku sempat berbincang dengan lelaki yang mulai tua ini. Namanya pak Sunarno. Begitu sapanya saat berkenalan dengan tim Titipku.
Rutinitas paginya di pasar dimulai dari jam 6 pagi. Usainya sesuai jadwal pasar selesai, sekitar jam 12 hingga jam 1 siang.
Para pedagang yang berjualan di pasar Legi Bugisan ini tidak dari lokasi yang dekat. Namun dari beberapa lokasi yang nampak jauh dari pasar. Kalau sebelumnya kamu pernah menyimak kisah mbah Pon yang berasal dari pantai Samas, beliau berasal dari Bantul Kota. Dekat dengan masjid Agung Bantul.
Di depannya, terlihat plastik kemasan dengan isinya masing-masing. Rolade, Bakso, Sosis dan lainnya.
“Kalau ini saya ambil di tetangga. Nggak bisa bikin sendiri hehehe.”
Soal hasilnya, jawaban beliau sesuai dengan penghasilan rata-rata pedagang lain, nggak tentu.
Ditimpali oleh istrinya yang juga berjualan di sebrangnya “Ndak bisa diprediksi. Kadangkala laku, kadang tidak.”
“Ramai-ramainya dagangan juga tidak mesti karena berangkatnya juga suka-suka. Kadang jam 6, kadang jam 7, kadang jam setengah 8.” lanjutnya.
Ya, namanya pedagang pasar demikianlah. Seharinya memang tak menentu. Malah kadang nggak dapat. Seberapapun, banyak yang bercerita. Termasuk pak Sunarno ini, bahwa pergi ke pasar tidak semata untuk penghasilan. Namun untuk hiburan.
Dari sudut selatan pasar Legi Bugisan, pak Sunarno.